nusabali

Cegah Stunting, Dinas PPKB Tabanan Bentuk Tim Pendamping Keluarga

  • www.nusabali.com-cegah-stunting-dinas-ppkb-tabanan-bentuk-tim-pendamping-keluarga

TABANAN, NusaBali
Untuk mencegah kasus stunting di Tabanan, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) merekrut Tim Pendamping Keluarga (TPK).

Proses rekrutmen sedang berlangsung, dan minimal dalam satu desa terdapat satu tim TPK. Satu tim beranggota tiga orang.  Sasaran pendampingan tersebut adalah calon pengantin, ibu hamil dan pasca-persalinan, dan keluarga yang memiliki satu anak usia di bawah lima tahun. Nantinya mereka ini akan diberikan pemahaman untuk mencegah adanya stunting.

Kepala Dinas PPKB Tabanan dr Luh Gede Sukardiasih mengatakan, proses rekrutmen pendamping keluarga sedang berlangsung dan sedang menunggu usulan nama dari desa. Dalam proses ini, tim pendamping keluarga di dalamnya harus ada unsur bidan, kader PKK, dan kader KB. “Kami inginkan, satu desa ini ada satu tim yang nanti akan memberikan pendampingan terhadap sasaran yang dimaksud,” ujar dr Sukardiasih, Selasa (12/10).

Kata dia, tim ini akan memiliki tugas khusus dan tugas umum. Tugas khususnya adalah melaksanakan pendampingan pasangan pengantin, usia subur, dan keluarga meliputi penyuluhan, fasilitasi pelayanan rujukan, dan fasilitasi penerima bantuan sosial serta surveillance untuk mendeteksi dini faktor risiko stunting.

Sementara tugas khususnya itu ada enam, salah satunya melakukan asuhan bayi baru lahir dan pendampingan pengasuhan dan tumbuh kembang anak di bawah 5 tahun dengan melakukan screening penilaian faktor risiko stunting, memfasilitasi bayi mendapat ASI eksklusif selama 6 bulan, dan pemberian MPASI pada bayi usia di atas 6 bulan dengan gizi cukup, dan imunisasi dasar lengkap sesuai jadwal. “Intinya sasaran dari pendampingan ini akan diberikan konseling, makanya unsur petugasnya ada bidan,” tegas dr Sukardiasih.

Untuk itu, dia berharap desa segera mengusulkan nama pendamping TPK ini agar segera bisa diproses. Karena bulan Oktober ini seluruh desa harus sudah tuntas karena mereka akan segera mendapat pelatihan dari BKKBN pusat bersama Provinsi Bali.

Disinggung terkait data stunting di Tabanan yang dipantau oleh Dinas PPKB Tabanan persentasenya kecil hanya sekitar 8 persen. “Namun kita tetap akan melakukan pencegahan agar kasus stunting bisa turun di bawah persentase terendah,” tandas mantan Wadir BRSU Tabanan ini. *des

Komentar