nusabali

BRSU Tabanan Masih Rawat 7 Pasien Covid-19

  • www.nusabali.com-brsu-tabanan-masih-rawat-7-pasien-covid-19

TABANAN, NusaBali
BRSU Tabanan sebagai salah satu rumah sakit rujukan Covid-19 di Tabanan, kini masih merawat 7 pasien Covid-19.

Tambahan kasus harian di bumi lumbung beras ini kini kurang dari 10 orang. Direktur BRSU Tabanan dr Nyoman Susila mengatakan jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di RS ini sudah mulai menurun sejak awal Oktober 2021. Awalnya sehari ada penambahan sampai puluhan orang, kini hanya di bawah 10 orang. Bahkan yang dirawat sekarang tinggal 7 orang. "Sekarang pasien sudah sedikit, dari 106 bed, hanya terisi 7 pasien," terangnya, Minggu (10/10).

Menurutnya, pasien yang dirawat 7 orang tersebut seluruhnya terkonfirmasi covid-19 dengan keluhan gejala sedang dengan riwayat penyakit penyerta. Karena pasien yang dirawat sedikit, tenaga kesehatan yang sebelumnya difokuskan menangani pasien di ruang khusus, sekarang sudah ditugaskan ke ruangan semula. "Dengan turunnya angka pasien yang dirawat, tenaga medis yang sebelumnya difokuskan ke penanganan Covid-19, sekarang sudah disebar ke ruangan perawatan semula," terangnya.

Dia berharap kondisi ini dapat berlangsung seterusnya. Artinya, jangan sampai terjadi lonjakan kasus yang tak bisa dikendalikan. "Kami juga imbau kepada masyarakat, dengan turunnya kasus, prokes (protokol kesehatan) tetap dilakukan dengan baik, jangan teledor dan merasa virus telah hilang," pinta dr Susila.

Penurunan angka kasus Covid-19 di Tabanan diakui Sekda Tabanan Gede Susila. Dikatakan, penurunan kasus sudah terjadi sejak 2 - 3 minggu terakhir. Namun bukan berarti penambahan kasus nol. Tabanan masih menyumbang angka kasus sehari  8 - 10 orang per hari. "Penambahan kasus positif masih ada, tetapi jumlahnya sudah menurun dari sebelumnya," tegas Sekda Susila.

Dia mengimbau kepada masyarakat Tabanan untuk tak euforia ditengah turunnya kasus. Terlebih pelonggaran di sejumlah tempat sudah dilakukan, dan akan dibukanya penerbangan internasional 14 Oktober 2021.

Terkait hal tersebut, kata Sekda Susila, pihaknya telah berkoordinasi dengan komponen pariwisata untuk mengetatkan kunjungan ke tempat wisata. Terutama  penerapan prokes dan aplikasi PeduliLindungi. "Jika ada wisatawaan belum divaksinasui berkunjung ke objek wisata, hal ini harus ditegaskan oleh manajemen objek wisata," tegasnya.

Dia pun sudah memberikan arahan kepada komponen wisata agar menerapkan aplikasi PeduliLindungi. Barcode aplikasi agar dipasang lebih banyak di sejumlah titik wisata. Jangan sampai saat pengecekan aplikasi terjadi antrian panjang. "Intinya, jangan sampai ada penyebaran virus dari tempat wisata di Tabanan. Kami tidak ingin seperti itu," tandas mantan Kepala Dinas Pendidikan Gianyar Tabanan ini.*des

Komentar