nusabali

Sukses Bisnis, Founder Spedagi dan Torch.id Bagikan Tips

  • www.nusabali.com-sukses-bisnis-founder-spedagi-dan-torchid-bagikan-tips

DENPASAR, NusaBali.com – Di masa pandemi Covid-19 banyak masyarakat kehilangan mata pencahariannya.

Oleh karena itu dituntut kreativitas memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Salah satunya dengan menjalankan usaha. Namun sebelum menjalani suatu usaha, harus memiliki pedoman serta kiat-kiat tertentu. Salah satu kiat untuk membangun sebuah usaha yakni harus memiliki sifat kepekaan terhadap lingkungan sekitar.

Hal ini dikupas dalam webinar ‘Mewujudkan Ekonomi Kreatif Bersama UMKM’ di kanal YouTube TV Desa, Sabtu (9/10/2021).
 
“Seseorang harus memiliki kepekaan terhadap lingkungannya, peka dalam arti cermat dalam membaca minat serta kebutuhan masyarakat sekitar,” hal tersebut disampaikan oleh Singgih Susilo Kartono, founder dari Spedagi.

Produsen sepeda bambu  ini menyatakan, bahwa dalam produksi sepeda bambu miliknya, menggunakan serta memanfaatkan bambu lokal yang berasal dari Temanggung, Jawa Tengah. “Contohnya tempat produksi sepeda bambu saya di Temanggung, lalu pemanfaatan bambunya pun dari daerah Temanggung juga, jadi itu salah satu wujud kepekaan saya pada lingkungan sekitar,” ujarnya.

Di samping itu, perilaku tersebut pun dapat turut memberikan dampak positif terhadap para petani bambu lokal yang ada di Temanggung. “Sebuah usaha itu sebisa mungkin juga memberikan manfaat pada lingkungan sekitar,” tuturnya.

Lebih lanjut Singgih Susilo Kartono pun menyatakan bahwa di masa pandemi Covid-19, merupakan sebuah momen yang baik untuk memulai suatu usaha. “Jadikan pandemi sebagai pengasah serta persiapan diri dalam menghadapi suatu masalah. Ini merupakan momen yang baik untuk membangun mental yang kuat,” tuturnya.

Selanjutnya Ben Wirawan Sudarmadji yang dikenal sebagai founder Torch.id (sebuah produk tas) mengingatkan sifat kepekaan lainnya yakni kepekaan dalam mengikuti sebuah tren yang sedang berlangsung. “Contohnya usaha yang saya jalani, produk yang saya buat pastinya harus mengikuti tren yang sedang berlangsung, agar brand yang saya jalankan tetap eksis meskipun zaman terus berganti,” jelasnya.

Hal lain yang harus diperhatikan yakni menjalin kerja sama dengan organisasi, jasa atau lembaga lain yang dapat mendukung suatu usaha tersebut. “Saya tidak mengerjakan semuanya sendiri, kalau untuk produksi menggunakan jasa produksi. Kalau marketing saya menyewa per bulan sebuah platform jual beli online, dengan demikian saya dapat fokus mengembangkan brand saya ini, dengan menambahkan nilai-nilai ke dalamnya untuk menarik perhatian masyarakat,” ujarnya.

Ben Wirawan Sudarmadji pun mengatakan bahwa jatuh bangun suatu usaha merupakan hal yang wajar. “Di sanalah waktunya si pengusaha tersebut terus melakukan evaluasi,” katanya.

Singgih dan Ben pun berharap agar masyarakat Indonesia terutama para generasi muda Indonesia, agar jeli melihat peluang yang ada, dan memanfaatkan era digital saat ini untuk memulai sebuah usaha yang berbasis digital. “Saat ini serba digital, proses marketing, pembayaran, pengiriman sudah serba mudah. Jadi manfaatkan moment ini untuk memulai sebuah usaha,” tutup Singgih. *rma

Komentar