nusabali

273,81 Kilometer Jalan Kabupaten di Jembrana Kondisinya Rusak

  • www.nusabali.com-27381-kilometer-jalan-kabupaten-di-jembrana-kondisinya-rusak

NEGARA, NusaBali
Jalan kabupaten di Jembrana yang dalam kondisi rusak masih cukup banyak. Sesuai catatan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang Perumahan, dan Kawasan Pemukiman (PUPRPKP) Jembrana per Desember 2020, sepanjang 273,81 kilometer jalan kabupaten dalam kondisi rusak.

Sementara untuk perbaikan jalan tahun 2021 ini, baru tertangani sepanjang 8,45 kilometer. Kepala Bidang Bina Marga pada Dinas PUPRPKP Jembrana I Kade Subamia seizin Plt Kepala Dinas PUPRPKP Jembrana I Wayan Sudiarta, Selasa (5/10), mengatakan total panjang jalan kabupaten di Jembrana 1.075,93 km. Sesuai pendataan per Desember 2020 lalu, dari total panjang jalan kabupaten tersebut, 74,55 persen atau sepanjang 802,12 km dalam kondisi mantap dan 25,4 persen atau sepanjang 273,81 dalam kondisi tidak mantap. “Yang tidak mantap itu kondisinya rusak. Baik itu yang rusak ringan, sedang, hingga rusak berat,” ujarnya.

Khusus tahun 2021 ini, kata Subamia, ada 3 kegiatan perbaikan jalan kabupaten. Perbaikan jalan yang juga sudah rampung dikerjakan itu, masing-masing perbaikan sepanjang 4 km jalan Medewi-Medewi Atas di Desa Medewi, Kecamatan Pekutatan, perbaikan sepanjang 2,54 km jalan Tegal Cangkring-Delod Berawah di wilayah Kelurahan Tegal Cangkring dan Desa Delod Berawah, Kecamatan Mendoyo, dan perbaikan sepanjang 2 km jalan Pangkung Buluh-Manistutu di wilayah Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, dan Desa Manistutu, Kecamatan Melaya.

Menurut Subamia, untuk melaksanakan kegiatan perbaikan jalan kabupaten ini, Jembrana masih sangat tergantung dengan dana alokasi khusus (DAK) dari pemerintah pusat. Di samping terdampak pandemi Covid-19, perbaikan jalan kabupaten mengandalkan DAK itu, juga mempertimbangkan kemampuan anggaran Jembrana yang tidak begitu besar. “Kalau tahun 2020 lalu, kita juga sama sekali tidak ada perbaikan karena semua dana DAK ditarik. Kita andalkan DAK karena perlu biaya besar. Sedangkan anggaran di kabupaten, baru bisa anggarkan untuk pemeliharaan. Seperti menambal beton jalan yang berlubang dan pemeliharaan drainase,” ucapnya.

Pada 2021 ini, sambung Subamia, dinas kembali mengusulkan bantuan DAK 2022 sebesar Rp 60 miliar untuk perbaikan di 13 titik ruas jalan kabupaten.  Dari 13 titik ruas jalan itu, 2 di antaranya termasuk usulan perbaikan jalan yang merupakan akses penunjang daerah pariwisata. Masing-masing ruas jalan Lelateng-Baluk Rening di wilayah Kelurahan Lelateng dan Desa Baluk, Kecamatan Negara, dan ruas jalan Tetelan-Palasari di wilayah Desa Candikusuma dan Desa Ekasari, Kecamatan Melaya.  

Sementara 11 ruas jalan lainnya yang diusulkan mendapat bantuan DAK 2020, termasuk usulan perbaikan jalan reguler. Dari 11 titik jalan itu, ada 3 titik yang merupakan jalan di wilayah kota Negara. Yakni ruas jalan Baler Bale Agung-Kaliakah (wilayah Kelurahan Baler Bale Agung dan Desa Kaliakah, Kecamatan Negara), ruas Jalan Jalak Putih di wilayah Desa Pendem, Kecamatan Jembrana, dan ruas jalan Batuagung-Pancaseming di Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana.

Kemudian ada 6 titik jalan di wilayah Kecamatan Mendoyo yakni ruas jalan di Desa Pohsanten, ruas jalan Gunung Sekar di Desa Mendoyo Dauh Tukad, ruas jalan Yehembang-Kedisan di wilayah Desa Yehembang Kauh, ruas jalan Pergung-Pangkung Apit di wilayah Desa Pergung, ruas jalan Yehsumbul-Pangkung Jelati di wilayah Desa Yehsumbul, dan ruas jalan Yehsumbul-Banjar Bangli di wilayah Desa Yehembang Kangin. Sementara 2 titik jalan lainnya, adalah ruas jalan Persil-Segah di wilayah Desa/Kecamatan Pekutatan, dan ruas jalan di wilayah Sumbersari, Desa/Kecamatan Melaya.

Subamia menjelaskan, biasanya jumlah usulan yang disetujui pusat untuk dibantu menggunakan DAK tidak pernah mencapai 100 persen. Seperti pada 2020, sebenarnya dinas mengusulkan bantuan DAK 2021 sebesar Rp 48 miliar untuk perbaikan sekitar 10 titik ruas jalan. Tetapi bantuan yang disetujui 3 titik dengan total anggaran Rp 10,5 miliar. “Memang tidak pernah sampai semua usulan disetujui. Tetapi kita harapkan, dari anggaran Rp 60 miliar yang kita usulkan tahun ini, paling tidak bisa disetujui Rp 30 miliar,” ucap Subamia. *ode

Komentar