nusabali

Sampai Triwulan III Nilai MCP Denpasar Capai 85,59 Persen

  • www.nusabali.com-sampai-triwulan-iii-nilai-mcp-denpasar-capai-8559-persen

DENPASAR, NusaBali
Menindaklanjuti Surat Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI Nomor B/5276/KSP.00/7076/2021, Pemerintah Kota Denpasar menggelar rapat monitoring dan evaluasi Monitoring Centre for Prevention (MCP) 2021.

Sampai Triwulan III Tahun 2021, nilai MCP Pemkot Denpasar sudah mencapai nilai 85,59 persen. Monev MCP ini dihadiri Pj Sekda Kota Denpasar I Made Toya, Kasatgas Direktorat Koordinasi dan Supervisi Wilayah V.1 KPK RI Ismail Hindersah, PIC Wilayah Bali Satgas V.1 Pencegahan Korwil V KPK RI Handayani dan OPD terkait dengan penerapan disiplin protokol kesehatan (Prokes), Senin (4/10) di Ruang Praja Utama Kantor Walikota Denpasar.

Kasatgas Direktorat Koordinasi dan Supervisi Wilayah V.1 KPK RI Ismail Hindersah mengatakan tujuan kegiatan ini, yaitu membahas capaian terkait MCP dengan mengutamakan pembahasan mengenai pembenahan aset milik daerah dan upaya meningkatkan pendapatan dari sektor pajak daerah selain mencegah kebocoran di area belanja barang dan jasa serta mendorong di area pendapatan daerah untuk meningkatkan  operasional pemerintahan.

"Terkait nilai MCP, saya mengapresiasi Pemkot Denpasar dalam upaya  meningkatkan pelayanan kepada masyarakat termasuk dalam pencapaian dalam 8 area intervensi  di mana nilai dalam MCP yang diraih Pemkot Denpasar merupakan kondisi real dan sesuai kondisi di Pemkot Denpasar," ujar Ismail Hindersah.

Pj Sekda Kota Denpasar I Made Toya mengucapkan terimakasih atas bimbingan dan arahan dari KPK, nilai MCP Kota Denpasar Triwulan III tahun 2021 sebesar 85,59 persen tersebut menduduki peringkat ke-2 dari seluruh pemerintah daerah se-Bali per 3 Oktober dan Pemkot Denpasar akan berusaha meningkatkan nilai sampai akhir tahun ini.

"Pemerintah Kota Denpasar akan terus meningkatkan capaian MCP di 8 area intervensi dan juga melakukan berbagai terobosan ataupun inovasi untuk mempersempit celah untuk melakukan tindakan korupsi, salah satunya dengan melakukan pengalihan sistem dari sistem manual ke digitalisasi," ujar Made Toya.

Lebih lanjut Made Toya, mengatakan capaian ini hendaknya tidak membuat jajaran pegawai di Pemkot Denpasar  merasa puas. Sebaliknya capaian ini menjadi pemacu semangat untuk  terus berupaya mempertahankan bahkan meningkatkan di tahun mendatang. “Harapan ke depan agar tidak terlena akan capaian yang tinggi tetapi tetap berbenah di tahun mendatang dan juga bukan sekedar mencari nilai tetapi kepuasan masyarakat dengan pelayanan pemerintah Kota Denpasar," ujarnya. *mis

Komentar