nusabali

Museum Semarajaya Klungkung Gelar Pembinaan Tari Mabapang Barong dan Makendang Tunggal

  • www.nusabali.com-museum-semarajaya-klungkung-gelar-pembinaan-tari-mabapang-barong-dan-makendang-tunggal

SEMARAPURA, NusaBali.com - Serangkaian kegiatan Atraksi Melestarikan Seni dan Kebudayaan (Aksiku) Daerah Kabupaten Klungkung tahun 2021, Museum Semarajaya Klungkung menggelar Pembinaan Tari Mabapang Barong dan Makendang Tunggal pada Kamis (30/9/2021).

Sembilan peserta hadir dalam kegiatan yang diselenggarakan di Balai Budaya Klungkung. Mereka merupakan sebagian dari peserta lomba Tari Mabapang Barong dan Makendang Tunggal dalam kegiatan Aksiku.

“Workshop pada hari ini merupakan edukasi kepada teruna-teruni  Kabupaten Klungkung untuk memahami uger-uger dari lomba mabapang barong ini,” ujar Cokorda Gede Nala Rukmaja, Kepala UPTD Museum Semarajaya Klungkung, di sela-sela acara.

Tujuan diadakannya kegiatan ini, tambah Cok Nala, adalah untuk meningkatkan minat masyarakat untuk mengunjungi museum, khususnya Museum Semarajaya Klungkung.

Dikatakannya, dalam rangka meningkatkan kunjungan ke Museum Semarajaya Klungkung tersebut, maka Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga, Kabupaten Klungkung mengadakan kegiatan Aksiku, yang pada tahun 2021 ini mengambil tema ‘Mempertahankan dan Menguatkan Eksistensi Adat dan Budaya Kabupaten Klungkung Melalui Program ‘Aksiku’.

“Pemuda-pemudi yang ada di Kabupaten Klungkung yang belum dapat mengikuti kegiatan ini, mungkin tahun depan. Kami tetap akan menjalankan seperti ini, mungkin kami akan batasi yang sudah pernah tidak akan ikut lagi. Kita justru mencari generasi yang betul-betul ingin melestarikan seni budaya,” kata Cok Nala.

Sementara itu salah satu pemberi materi, I Nyoman Mulyana, yang merupakan maestro Tari Bapang Barong Bali mengatakan, Tari Bapang Barong merupakan tarian sakral karena tarian ini menggunakan media Barong atau ‘Sesuhunan’ yang ada di Bali.

“Tiyang mohon kepada adik-adik khususnya dari Klungkung, ayo kita bangkitkan lagi, kita kembangkan lagi, apa yang kita punya, apa yang kita miliki sebagai ciri khas suatu daerah harus dikembangkan,” ujar Mulyana.

Karena Tari Bapang Barong merupakan tarian sakral, Mulyana berharap para penari terutama generasi muda untuk mempersiapkan diri sebaik-baiknya sebelum menari Bapang Barong. Ia merasa prihatin dengan adanya penari Bapang Barong yang jatuh karena mabuk di tengah pentas karena sebelum pentas ia minum minuman keras.

Selanjutnya pemberi materi lainnya, Pande Gede Eka Mardiana, mengingatkan jika sebagai seorang pemain kendang bebarongan yang baik harus memiliki teknik memainkan kendang pada umumnya. Misalnya mengenal warna-warna suara yang dihasilkan oleh instrumen kendang bebarongan itu sendiri.

“Sebelum memulai ke pola kita harus tahu dulu teknik-teknik apa saja warna suara yang dihasilkan dari kendang bebarongan,” ujar pria yang akrab disapa Yande King’s ini.

Tidak lupa, dikarenakan pemain kendang bebarongan bermain sendirian, mengatur tenaga supaya bisa tetap stabil dalam menggebuk kendang sampai akhir pentas wajib dikuasai oleh pemain kendang bebarongan.

Setelah semua teknik-teknik tersebut dikuasai, Yande King’s  mengatakan para pemain kendang bebarongan juga perlu mengembangkan teknik merespon gerak tari bebarongan itu sendiri. “Pada intinya kendang barong itu tidak sulit, hanya saja kita harus berlatih bertahap, sehingga selah-selah yang kemungkinan belum pernah kita jumpai bisa kita cover semuanya,” tandas Yande King’s.  *adi

Komentar