nusabali

Selalu Minta Cium Kening Sebelum Ditinggal Kerja

Almarhum Istri IGK Kresna Budi Dikenal Supel

  • www.nusabali.com-selalu-minta-cium-kening-sebelum-ditinggal-kerja

SINGARAJA, NusaBali
Suasana duka mendalam sangat terasa di rumah duka mendiang Luh Putu Suparmaningsih, 43, istri Ida Gede Komang (IGK) Kresna Budi.

Betapa tidak, istri tercinta Ketua Komisi II DPRD Bali dan Ketua DPD II Golkar Buleleng ini dinyatakan meninggal mendadak di tengah upacara penguburan ayahandanya Made Rinten. Sejumlah pelayat dari teman di partai politik, hingga kerabat dan krama Kelurahan Liligundi, Kecamatan/Kabupaten Buleleng datang silih berganti, Rabu (29/9) sore.

Kresna Budi yang kemarin mengenakan busana serba kuning, kaos polo kuning yang konon hadiah dari sang istri, serta kain berwarna kuning tua, tampak sibuk menyapa tamu yang datang menyampaikan duka cita.

Kresna Budi mengaku masih belum percaya akan ditinggalkan secepat ini oleh istri tercintanya. Dia menuturkan sejak ayah mertuanya meninggal pada Kamis (23/9), istrinya yang merupakan anak sulung dari enam bersaudara memohon izin untuk mengurus persiapan upacara ayahnya di Dusun Munduk Kunci, Desa Tegallinggah, Kecamatan Sukasada, Buleleng.

Lalu pada Minggu (26/9), Suparmaningsih sempat pulang ke Liligundi dan kembali ke Tegallinggah pada Senin (27/9). “Saat bapak mertua meninggal, istri minta izin ke saya ingin menunjukkan bakti terakhirnya pada orangtua, dan mengurus segala persiapan upacara yang puncaknya hari ini (Rabu, 29/9). Karena istri anak pertama dan saudara perempuan semua tidak mau lepas tanggungjawab,” tutur Kresna Budi.

Saat kembali ke Tegallinggah, Senin lalu, pada siang hari Kresna Budi menyusul. Dia di rumah duka mertuanya sampai malam. Namun sebelum pulang ke Liligundi, Suparmaningsih menyuguhinya makan malam nasi kuning Bali. “Saya disuruh pulang biar dapat istirahat karena besoknya hari terakhir melayat pasti banyak tamu yang datang. Tetapi istri saya tidak ikut pulang,” lanjutnya. Hingga H-1 sebelum acara penguburan mertuanya, Selasa (28/9), Suparmaningsih tiba-tiba pulang ke rumah Liligundi.

Kresna Budi yang menyambut istrinya pulang ke rumah sekitar 10.30 Wita, sempat duduk bersama dan melihat wajah Suparmaningsih pucat pasi. “Saya sempat tanya, mama kok pucat begini, setelah itu suruh istirahat di kamar. Saya tidak tahu dia mandi. Tidak ada lima menit berselang, anak saya telepon dari dalam katanya mamanya pingsan. Saya langsung masuk dan mendapati istri sudah sengal-sengal,” kenangnya.

Mendapati kondisi istrinya, Kresna Budi mengaku sempat sesak dan mengira akan ikut berpulang dengan istri. Namun setelah diberi minum oleh satpam rumahnya, tenaganya kembali dan segera melarikan istri ke RSUD Buleleng. Namun sayangnya setelah diperiksa dokter, Suparmaningsih dinyatakan meninggal dunia.

Kresna Budi mengaku sangat terpukul, sebab selama ini istrinya tak memiliki riwayat penyakit berat. Bahkan belum lama ini setelah mendapatkan vaksin Covid-19, keluarga besarnya sempat melakukan cek kesehatan ke laboratorium. Hasilnya seluruh anggota keluarganya sehat tanpa gangguan kesehatan termasuk imun tubuhnya juga tinggi.

Namun sejak dua tahun belakangan Suparmaningsih sering mengalami gejala kedinginan ketika keluar dari kamar kecil. Peristiwa itu terjadi puluhan kali selama dua tahun terakhir. Tekanan darah Suparmaningsih sebulan terakhir juga disebut tak stabil. Kadang naik hingga 160, kadang 140, dan kadang 120. Kondisi itu didapatinya setelah mendapatkan vaksin Covid-19.

Di tengah rasa dukanya, Kresna Budi mengenang kenangan indah bersama istrinya. Yang tak pernah terlupakan baginya, saat istrinya selalu minta cium kening sebelum ditinggalkan bekerja. “Setiap akan berangkat kerja tidak pernah lupa, selalu bilang jik… (sambil nunjuk kening menirukan mendiang istrinya, Red) minta dicium kening,” ucap dia.

Dia mengaku sangat kehilangan karena istri yang telah menemaninya 24 tahun, dan dikarunia lima anak; Ida Ayu Nandana Krisyanti, Ida Ayu Made Tiara Astarina, Ida Gede Komang Bagus Gahnan Prabawa, Ida Ayu Ketut Nandina Asriningtyas, Ida Ayu Putu Kesya Kantika.

Upacara pengabenan ibu lima anak ini akan dilangsungkan pada Sukra Paing Gumbreg, Jumat (8/10) mendatang di Setra Desa Adat Buleleng. *k23

Komentar