nusabali

BKKBN Bali Optimalisasi Layanan KB Bersama Mitra Kerja

Layanan Kontrasepsi Terkendala Pandemi

  • www.nusabali.com-bkkbn-bali-optimalisasi-layanan-kb-bersama-mitra-kerja

DENPASAR, NusaBali.com -  Pemasangan kontrasepsi bagi pasangan usia subur yang ingin menunda kehamilan atau tidak ingin menambah anak lagi, terdampak di masa pandemi.

“Kalau untuk di Bali di era pandemi Covid-19, di seluruh wilayah pasti mengalami penurunan (jumlah akseptor). Artinya di era pandemi ada keterbatasan ruang gerak kita yang diharapkan oleh pemerintah untuk mengurangi kita untuk keluar rumah,” ujar Debby Martha Legi, Koordinator Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Provinsi Bali,  Senin (27/9/2021).

Namun demikian, ujar Debby, BKKBN terus berupaya untuk terus memaksimalkan pelayanan KB kepada masyarakat. Untuk itu BKKBN pusat, tambah Debby, telah melaunching pencanangan kegiatan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi bersama mitra kerja tahun 2021.

Dikatakannya, BKKBN akan melakukan pelayanan KB bersama mitra kerja BKKBN untuk melayani pasangan usia subur yang ingin ber-KB secara optimal. “Jangka waktu pelaksanaannya 27 September 2021 sampai 30 November 2021,” ungkap Debby.

Ia berharap masyarakat Bali yang ingin mendapatkan layanan kontrasepsi bisa memanfaatkan program ini. Dengan bekerjasama dengan mitra kerja seperti TNI dan PKK, layanan KB akan dimaksimalkan di seluruh wilayah Bali.

“Jangan sampai tidak menggunakan alat kontrasepsi yang akan membuat pasangan akan khawatir jika terjadi kehamilan yang tidak direncanakan,” kata Debby.

Perencanaan kehamilan juga menjadi penting mengingat memiliki anak yang sehat mental dan fisik memerlukan suatu perencanaan yang matang. Dengan merencanakan kehamilan diharapkan juga dapat mencegah adanya kasus stunting pada anak. Jarak lahir anak yang terlalu dekat dapat menghambat orangtua dalam memberikan perhatian yang cukup kepada anak-anaknya terutama pada kecukupan gizinya.

Sebelumnya pada Minggu (26/9/2021) juga diperingati sebagai Hari Kontrasepsi Sedunia. Pada tahun ini, Hari Kontrasepsi Sedunia menyoroti dampak negatif pandemi Covid-19 pada kontrasepsi.

Data menunjukkan, di seluruh dunia tercatat lebih dari jutaan kehamilan yang tidak diinginkan terjadi dalam enam bulan pertama lockdown atau saat kasus Covid-19 meningkat di seluruh dunia. Selain itu, sebanyak 500 ribu perempuan terpaksa menikah dan 31 juta tambahan kasus kekerasan berbasis gender terjadi.

Oleh karena itu, Hari Kontrasepsi Sedunia mengajak setiap orang untuk dapat memahami penggunaan kontrasepsi dan seks yang aman untuk mencegah kehamilan yang tidak terencana. Pendidikan mengenai keluarga berencana juga perlu ditingkatkan. *adi

Komentar