nusabali

'Bali Sudah Siap Sambut Turis Asing'

  • www.nusabali.com-bali-sudah-siap-sambut-turis-asing

DENPASAR, NusaBali
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) menegaskan daerahnya sudah siap menyambut kedatangan wisatawan mancanegara, apabila nanti pariwisata dibuka dalam waktu dekat.

Kesiapan ini tidak hanya dilihat dari faktor internal, namun juga berbagai faktor pendukung yang memungkinkan pembukaan pariwisata Bali untuk turis asing. Salah satu pendukung itu, kata Cok Ace, adalah pergelaran akbar World Superbike (WSBK) di Sirkuit Internasional Mandalika, Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika Desa Kuta, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, November 2021 mendatang. Selain itu, juga menyambut event G20 Summit yang rencananya akan digelar di Bali, tahun 2022 mendatang.

“Tentunya even-even tersebut harus dijadikan momentum agar masyarakat dunia bisa percaya akan kondisi penanganan Covid-19 di Bali telah berjalan baik,” beber Cok Ace saat jadi narasumber bersama Ketua Ikatan Cendikiawan Pariwisata Indonesia (ICPI), Azril Azahari, dalam program ‘Sapa Indonesia Akhir Pekan’ Kompas TV di Sanur, Denpasar Selatan, Minggu (26/9) pagi.

Cok Ace juga memaparkan berbagai capaian Bali dalam menanggulangi penyebaran Covid-19. Dari segi kesehatan, kata Cok Ace, Bali telah menjadi salah satu provinsi dengan capaian vaksinasi yang paling tinggi di Indoensia. Data terakhir, capaian vaksinasi di Bali sudah mencapai hampir 107 persen untuk dosis I dan 73 persen lebih untuk dosis II.

“Program vaksinasi akan terus digenjot agar bulan ini atau paling lambat awal bulan depan bisa tuntas, baik dosis pertama maupun dosis kedua,” harap tokoh pariwisata asal Puri Agung Ubud, Kelurahan/Kecamatan Ubud, Gianyar yang juga menjabat Ketua BPD PHRI Bali ini.

Untuk fasilitas kesehatan di Bali, kata Cok Ace, sudah disiapkan dengan begitu matang. Terdapat sekitar 62 RS Rujukan Covid-19 dan 25 Laboratorium PCR dengan kemampuan mengetes lebih dari 4.000 sampel per hari. Selain itu, tenaga kesehatan, obat-obatan, hingga Oksigen juga sudah sangat memadai di Bali.

Menurut Cok Ace, pemerintah juga telah menyiapkan grand design skema wisatawan mancanegara di Bali. “Dalam grand design tersebut, diatur skema wisatawan mulai dari pintu kedatangan, testing, bagi yang positif akan dirujuk ke RS, sementara yang negatif melanjutkan perjalanan ke hotel karantina, skema berwisata, hingga keberangkatan ke negara asalnya.”

Untuk menjamin keamanan, kata Cok Ace, pemerintah telah menjalin kerja sama dengan TNI/Polri untuk menjaga secara ketat pintu-pintu masuk Bali, baik di bandara maupun pelabuhan. “Karenanya, orang-orang yang masuk ke Bali benar-benar steril dan bebas dari Covid-19,” tegas Cok Ace yang juga mantan Bupati Gianyar 2008-2013.

Kalangan pelaku pariwisata juga telah menyiapkan diri dengan baik apabila pariwisata Bali dibuka untuk turis asing. Versi Cok Ace, lebih dari 2.000 hotel, restoran, dan destinasi pariwisata sudah mengantongi sertifikat CHSE dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Rencananya, 1.200 lagi akan menyusul.

Sedangkan untuk pelaku pariwisata hingga karyawannya, juga rata-rata sudah divaksinasi dosis II. “Bahkan, saat ini kami tengah menggenjot pemakaian aplikasi PeduliLindungi di setiap tempat umum,” beber Cok Ace.

Mengenai tempat wisata mana yang duluan akan dibuka, berdasarkan jadwal vaksinasi massal pada Februari 2021 lalu, ada tiga zona hijau yang dibuka: Nusa Dua (Badung), Sanur (Denpasar), dan Ubud (Gianyar). “Hal itu ditetapkan karena kita belum bisa mapping ketersediaan vaksin untuk Bali,” katanya.

Melihat perkembangan kasus Covid-19 yang akhir-akhir ini naik lagi di beberapa negara, Cok Ace juga mengatakan kemungkinan akan selektif memilih negara asal wisman. Pihaknya sudah mencatat beberapa negara berdasarkan length of stay di Bali. Ada 4 negara yang warganya rata-rata tinggal di Bali dua minggu, yakni Amerika Serikat, Inggris, Jerman, dan Rusia. Namun, itu juga tergantung regulasi nanti.

Sementara itu, Azril Azari mengatakan ini adalah momentum yang sangat baik untuk arah pariwisata Bali ke depan. Azril berharap pemerintah di Bali bisa mengambil peluang dan mengarahkan pariwisata Bali, salah satunya ke medical tourism. Ini mengingat salah satu kebutuhan dunia, apalagi pasca pandemi Covid-19. “Kita bisa bikin program hospital yang dikelola secara hotel. Hal ini sangat marak dilakukan di luar negeri,” jelas Azril. *nat

Komentar