nusabali

Tertarik Ikut Kompetisi Untuk Promosikan Pariwisata Sekaligus Lestarikan Budaya Bali

Putu Ellis Octaviyani, Guru SMKN 1 Kuta Selatan Wakili Bali di Ajang Putera-Puteri Kebudayaan Indonesia 2021

  • www.nusabali.com-tertarik-ikut-kompetisi-untuk-promosikan-pariwisata-sekaligus-lestarikan-budaya-bali

Putu Ellis menyiapkan advokasi bertajuk ‘Harmonisasi Menyama Braya’ saat karantina nanti, karena filosofinya tentang kerukunan hidup bermasyarakat di Bali yang berlandaskan Tat Wam Asi.

JAKARTA, NusaBali
Guru SMKN 1 Kuta Selatan Putu Ellis Octaviyani terpilih mewakili Bali dalam ajang Putera-Puteri Kebudayaan Indonesia (PPKI) 2021. Putu Ellis mewakili Bali setelah berhasil menyisihkan 31 peserta lainnya. Dia akan menjalani karantina pada 18-21 November 2021 mendatang di Jogjakarta.

"Wakil Bali di PPKI bagian puteri telah terpilih Putu Ellis. Dia alumni Magister Pariwisata Universitas Udayana. Sementara di bagian putera, kami masih mencarinya (diseleksi)," ujar CEO PPKI M Satrio Nusantara kepada NusaBali, Selasa (14/8).

Satrio menjelaskan dari Bali ada 32 peserta mengikuti audisi PPKI di bagian puteri. Dari 32 orang tersebut, juri memilih Putu Ellis karena dinilai mempunyai keinginan dan tekad yang sejalan dengan misi dan visi PPKI dalam melestarikan kebudayaan bangsa. Putu Ellis sendiri tidak menyangka terpilih mewakili Pulau Dewata di kancah PPKI 2021. Apalagi, dia mendapat informasi saat sedang berada di jalan. Dia pun sangat bersyukur bisa mewakili Bali di ajang PPKI. Dia menargetkan menjadi juara di bagian puteri.

"Saya kaget dan sempat tidak percaya saat dikabari mewakili Bali di PPKI 2021 pada 9 September lalu. Saya bersyukur dapat mewakili Bali. Saya akan berusaha tampilkan yang terbaik," ucap Putu Ellis. Putu Ellis sendiri mengetahui PPKI dari media sosial. Di sana diumumkan PPKI sedang mencari perwakilan Bali di bagian puteri. Anak pertama dari ketiga bersaudara ini mendaftarkan diri pada 24 Agustus lalu. Kemudian menjalani audisi pada 6 September pukul 10.00 Wita secara virtual.

Putu Ellis tertarik mengikuti PPKI, karena mengkampanyekan pelestarian budaya dan mempromosikan pariwisata. Sebagai salah satu anak muda, dia tergerak untuk turut serta melestarikan budaya di tanah air dan mempromosikan pariwisata, khususnya Bali.

Hal itu juga sejalan dengan latar belakang pendidikannya yang ditempuh Putu Ellis, yaitu S1 Pendidikan Pariwisata Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) dan S2 Pariwisata Universitas Udayana. Putu Ellis pun menyiapkan diri untuk mengikuti audisi. Dia membaca kembali buku-buku kuliahnya.

Dalam audisi, dia terlebih dahulu memperkenalkan diri. Selanjutnya interview secara mendalam. Pertanyaan yang diajukan ke Putu Ellis antara lain, bagaimana cara melestarikan budaya Indonesia. Lalu bagaimana pendapatnya mengenai pergeseran budaya yang dipicu arus globalisasi. Anak dari pasangan Made Sulista dan Ni Ketut Erna Pramini Sasri (almarhum) ini menjelaskan untuk melestarikan budaya, harus sadar akan jati diri.

“Kita adalah bangsa yang kaya dengan budaya sehingga perlu dilestarikan. Caranya dengan mengajak generasi muda untuk melestarikan budaya tersebut,” ujarnya. Kemudian tanamkan rasa gotong-royong serta hargai perbedaan budaya kepada mereka. Hal sama juga bisa dilakukan dalam menyikapi pergeseran budaya akibat arus globalisasi. "Ini balik lagi ke diri kita sendiri, karena budaya merupakan aset besar kita. Kita harus mampu mempengaruhi generasi muda untuk melestarikan budaya," terang Putu Ellis.

Kini Putu Ellis sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti karantina PPKI pada 18-21 November. Dia juga akan kembali membaca-baca buku kuliahnya yang berkaitan dengan pariwisata dan budaya. Tak ketinggalan menyiapkan advokasi bertajuk ‘Harmonisasi Menyama Braya’ saat menjalani karantina nanti.

Putu Ellis memilih tema itu, karena filosofinya tentang kerukunan hidup bermasyarakat di Bali yang berlandaskan Tat Wam Asi. Perempuan asal Desa Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung ini sendiri sehari-hari sebagai Guru di SMKN 1 Kuta Selatan. Dia mengajar mata pelajaran Industri Perhotelan, Administrasi Umum dan Front Office. Perempuan yang memiliki tinggi badan 170 cm dan berat 50 kg ini mengaku, sejumlah muridnya sudah mengetahui dia lolos mewakili Bali di ajang PPKI 2021. Bahkan, ada muridnya yang menyarankan untuk foto di mana saja.

Maklum sebelum menjalani karantina, dia harus mengambil foto di sejumlah tempat dan menyiapkan pakaian yang akan dikenakan kelak. Putu Ellis pun, tidak masalah bila semua muridnya mengetahui dia menjadi perwakilan Bali di PPKI 2021. Putu Ellis berharap, bisa menginspirasi mereka untuk mengasah soft skill melalui kompetisi. *k22

Komentar