nusabali

Goa Rang Reng Gianyar Menanti Kunjungan Wisatawan Lokal

  • www.nusabali.com-goa-rang-reng-gianyar-menanti-kunjungan-wisatawan-lokal

GIANYAR, NusaBali.com - Meskipun PPKM Covid-19 telah turun ke Level 3, dan memperbolehkan tempat wisata di Kabupaten Gianyar, Bali,  beroperasi, namun hal tersebut belum memberikan pengaruh terhadap Goa Rang Reng  yang sepi wisatawan.

Goa Rang Reng menyuguhkan pemandangan  alami, dengan kucuran deras air yang melewati bebatuan, dan dasar sungai pun dipenuhi oleh pasir, dan ketinggian air yang tidak terlalu dalam. Kondisi air pun menyesuaikan dengan intensitas hujan yang ada di hulu aliran sungai tersebut. Aliran air ini merupakan aliran dari Sungai Cangkir. Jika di hulu turun hujan, maka  otomatis air akan keruh, sebaliknya air akan sangat jernih di cuaca cerah.

“Dulu sebelum pandemi, kunjungan di hari biasa bisa sampai 200-300 orang per hari. Kalau sekarang sangat turun drastis, bisa dikatakan mengalami penurunan 70 persen lebih,” ujar Ketua Pengelola Goa Rang Reng, I Made Sutama, Kamis (23/9/2021) siang.

Pada saat dikunjungi Kamis (23/9/2021) siang, destinasi yang berada di Banjar Gitgit, Desa Bakbakan, Kecamatan/Kabupaten Gianyar ini terasa sangat lengang.  Hanya ada 3 staf petugas  tiket, dan 2 pengelola yang berjaga di sebuah pos di sekitar parkir destinasi wisata tersebut. Padahal sebelum pandemi bisa melibatkan belasan orang. “Kalau dulu sangat seru, berinteraksi dengan wisatawan lokal maupun asing. Ramai suasananya hidup,” jelasnya.

Untuk keberlangsungan destinasi wisata yang dibuka sejak 2015, pengelola pun berharap adanya dukungan masyarakat dengan mengunjung temnpat wisata ini. “Karena hasil dari keberadaan Goa Rang Reng ini digunakan sebagian besar untuk kepentingan desa adat, seperti kegiatan upacara keagamaan, contohnya pergelaran Calonarang, dan kegiatan piodalan yang ada di pura,” tutur Sutama.

Hal yang sama pun diungkapkan oleh Nyoman Japa, salah satu pemandu destinasi wisata alam Goa Rang Reng. “Dulu saking ramainya, saya sampai bisa banyak punya kenalan wisatawan asing. Tapi sekarang sepi, mudah-mudahan kondisi semakin membaik,” kata Japa penuh harap.

Saat menelusuri tangga menuju spot Goa Rang Reng, terlihat meja-meja bekas pedagang yang berdebu, tanpa adanya aktivitas jual beli. “Iya dulu ada beberapa pedagang yang berjualan di sini, tapi karena sepi sampai saat ini memilih untuk belum buka dulu,” ujar Sutama.

Sutama pun mengungkapkan bahwa kini Goa Rang Reng memberikan potongan harga tiket masuk untuk wisatawan asing. “Dulu wisatawan asing kena Rp 15.000 per orang, tapi sekarang mau wisatawan asing atau lokal dikenakan biaya yang sama yakni Rp 10.000. karena wisatawan asing cenderung suka yang alami seperti ini, jadi untuk menarik minat pengunjung juga,” ujarnya.

Dirinya pun lebih lanjut menuturkan bahwa telah melakukan upaya-upaya promosi di media sosial, maupun komunitas miliknya, agar nafas dari Goa Rang Reng tersebut kembali membaik, dan aktivitas wisata dapat terlaksana dengan lancar.

Keberadaan Goa Rang Reng sendiri disakralkan oleh masyarakat desa adat, dan Sutama berpesan kepada calon pengunjung agar menjaga sikap dalam berwisata di Goa Rang Rang. “Di sekitar tempat wisata ada beberapa pura, dan salah satunya adalah Pura Beji Taman Sari yang digunakan untuk tempat pembersihan sarana dan prasarana Pura dalam suatu kegiatan upacara adat,” ujarnya. *rma

Komentar