nusabali

Australia Diguncang Gempa, Tidak Ada Dampak untuk Bali

  • www.nusabali.com-australia-diguncang-gempa-tidak-ada-dampak-untuk-bali

DENPASAR, NusaBali.com - Negara tetangga Australia diguncang gempa hebat bermagnitudo 5,9 (sebelumnya disebut magnitude 6,0) yang terjadi di dekat Kota Melbourne pada Rabu (22/9/2021). Namun pihak Pusat Gempabumi Regional III Bali menyebut tidak ada dampak untuk Indonesia terutama Bali akibat gempa tersebut.

“Gempa ini relatif jauh dari Bali, sehingga tidak ada himbaun terkait gempa Australia magnitudo 5,9,” terang Ein Nuzulul Laily, Staf Operasional Pusat Gempabumi Regional III Bali, dikonfirmasi Rabu (22/9/2021). 

Ein mengatakan gempa-gempa di bagian selatan benua kanguru tersebut dilaporkan banyak menimbulkan kerusakan di Kota Woods Point termasuk di pinggiran kota Melbourne. 

Dikatakannya, sumber gempa  bermekanisme geser (strike-slip fault) di mana lempeng benua mengalami tekanan tektonik dari lempeng tektonik sekitarnya sehingga dapat mereaktivasi jalur sesar aktif.

“Gempa berkekuatan 5,9 terjadi pada pagi hari Rabu 22 September 2021 pukul 7.15.53 WIB dengan pusat gempa di dekat Mansfield, Victoria,” kata Ein.

Aktivitas gempa kuat dengan mekanisme geser (strike-slip fault) ini sangat menarik untuk dicermati karena Australia pada umumnya adalah benua yang stabil. Tapi bagaimanapun lempeng benua pun dapat mengalami tekanan tektonik dari lempeng tektonik lainnya sehingga dapat mereaktivasi jalur sesar aktif.

Sebelumnya Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono mengatakan gempa yang terjadi di Victoria ini adalah yang terbesar sejak kurun waktu 50 tahun terakhir. 

Dikatakan, gempa yang terjadi hari ini menjadi bukti bahwa di wilayah timur laut Melbourne ternyata terdapat jalur sesar aktif (active fault) yang harus diwaspadai, yaitu zona patahan dekat Cagar Alam Gunung Skene. 

Hasil monitoring menunjukkan adanya beberapa aktivitas gempa susulan (aftershocks) pasca terjadinya gempa utama (mainshock).

Diduga kuat bahwa akumulasi energi tektonik pemicu gempa ini berkaitan dengan dorongan Lempeng Pasifik yang menekan bagian Australia tenggara.

Sementara itu, Konsulat Jenderal RI di Melbourne menyampaikan bahwa sejauh ini tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam peristiwa gempa bumi bermagnitudo 5,9.  Berdasarkan data KJRI Melbourne, terdapat sekitar 17.500 WNI yang menetap di wilayah akreditasi KJRI Melbourne yang mencakup negara bagian Victoria dan Tasmania. *adi

Komentar