nusabali

Bunuh Diri, Bule Kanada Sayat Tangan

  • www.nusabali.com-bunuh-diri-bule-kanada-sayat-tangan

Diduga korban stress karena menahan rasa sakit saraf kejepit di tangan kirinya. Korban nekat mengakhiri hidupnya dengan memotong bagian pembuluh darahnya di tangan kiri.

AMLAPURA, NusaBali

Bule asal Kanada, Luc Bilodeau, 62, tewas bunuh diri dengan cara menyayat pembuluh darah di tangan kirinya. Kejadian tragis tersebut terjadi di rumah kontrakan di Banjar Luhur, Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem, Senin (20/9) pukul 09.00 Wita.

Petugas Polsek Karangasem yang melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) menemukan tangan kiri korban luka bersimbah darah, disertai ditemukannya barang bukti berupa pisau cutter. Pacar korban Sabrina Andrea, 41, yang tinggal dalam satu rumah menemukan pertama korban terkapar di kamar mandi. Selanjutnya minta bantuan rekannya Nisa Setiadi, 52, untuk melaporkan ke Polsek Kawasan Pelabuhan Padangbai.

Olah TKP petugas Polres Karangasem bersama Polsek Kawasan Pelabuhan Padangbai dikoordinasikan Kapolsek Kawasan Pelabuhan Padangbai Kompol Made Suadnyana. Diduga korban stress selama ini menahan rasa sakit, karena mengalami penyakit saraf kejepit di tangan kiri. Sehingga nekat mengakhiri hidupnya dengan memotong bagian pembuluh darahnya di tangan kiri.

Olah TKP mengungkapkan, sepasang kekasih Luc Bilodeau dari Kanada dengan Sabrina Andrea dari Jerman, tinggal bersama di rumah kontrakan milik I Wayan Sudiasna di Banjar Luhur, Desa Padangbai, Kecamatan Manggis sejak tahun 2014.

Selama ini korban mengeluhkan sakit di tangan kiri akibat saraf kejepit tidak kunjung sembuh, telah sempat dibawa ke tukang pijat dan diterapi, tidak juga ada perbaikan. Maka muncul niatnya bunuh diri, secara diam-diam, tanpa sepengetahuan pacarnya. Sebelum bunuh diri menulis surat, permintaan maaf kepada sang pacar Sabrina Andrea ditaruh di dalam kamarnya.

Diperkirakan korban Luc Bilodeau memulai aksi bunuh diri dengan menyayat pembuluh darah tangan kirinya sekitar pukul 07.00 Wita, di dalam kamar mandi. Sekitar pukul 09.00 Wita, sang pacar Sabrina Andrea menyambangi kamar korban, ternyata di kamarnya tidak ditemukan, selanjutnya dicari ke kamar mandi ditemukan korban tergeletak dalam posisi tengadah dengan luka di tangan kiri.

Saat itu korban ditemukan, mengenakan kaos hitam, celana panjang hitam, dengan luka robek panjang sekitar 10 cm, dan dalam sekitar 5 cm. Darahnya yang menempel di tangannya, telah membeku.

Saksi Nisa Setiati, dari Banjar Kodok, Desa Ulakan, Kecamatan Manggis setelah dapat pemberitahuan dari pacar korban Sabrina Andrea, langsung melaporkan ke Polsek Kawasan Pelabuhan Padangbai. "Jangan tanya saya soal kejadian itu, tanyakan saja kepada polisi. Saya memang kenal dengan korban dan pacarnya, keduanya memang pacaran," ucap saksi Nisa Setiati.

Ditanya apakah Nisa Setiati, kerja dengan korban dan pacarnya? "Tidak-tidak, hanya kenal," katanya.Pemilik rumah I Wayan Sudiasna kepada petugas mengakui rumah itu adalah miliknya, dan dikontrak sejak tahun 2014. Sudiasa mengetahui terjadi bunuh diri di rumahnya, setelah ada laporan di Polsek Kawasan Pelabuhan Padangbai.

Kapolsek Kawasan Pelabuhan Padangbai Kompol Made Suadnyana mengatakan, korban diduga stress, tak kuat menahan rasa sakit, akibat saraf kejepit, sehingga nekat bunuh diri dengan menyayat pembuluh darah tangan kiri. "Diduga korban stress, selama ini menderita saraf kejepit," jelas Kompol Made Suadnyana. Usai olah TKP, jenazah korban langsung dititipkan di RS Sanglah Denpasar. *k16

Komentar