nusabali

Pertama dalam 3 Bulan, Kasus Harian Corona di Bali di Bawah 100 Orang

Tinggal 2.239 Kasus Aktif Covid-19 di Bali *Penumpang ke Bali Lewat Gilimanuk Naik

  • www.nusabali.com-pertama-dalam-3-bulan-kasus-harian-corona-di-bali-di-bawah-100-orang

DENPASAR, NusaBali
Pandemi Covid-19 di Bali semakin melandai dari hari ke hari. Per 20 September 2021, di Bali muncul 99 kasus kasus baru Covid-19, bersa-maan dengan 229 pasien sembuh dan 9 pasien meninggal.

Inilah untuk kali pertama sejak 3 bulan terakhir, kasus harian Corona di Bali jumlahnya di bawah 100 orang. Saat ini, tinggal 2.239 kasus aktif Covid-19 di Bali. Berdasarkan data terbaru yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, dari 99 kasus baru per Senin (20/9), terbanyak muncul di Kota Denpasar dengan 31 kasus baru. Sedangkan kasus terbanyak berikutnya muncul di Kabupaten Badung dengan 25 kasus baru, disusul Tananan (19 kasus baru), Gianyar (8 kasus baru), Buleleng (5 kasus baru), Jembrana (4 kasus baru), Klungkung (4 kasus baru), Karangasem (2 kasus baru), dan Bangli (1 kasus baru).

Ini lebih rendah dibanding sehari sebelumnya, Minggu (19/9), ketika di Bali muncul 115 kasus baru, bersamaan dengan 172 pasien sembuh, dan 14 pasien meninggal. Inilah kasus harian terendah di Bali selama 3 bulan terakhir. Ini pula untuk kali pertama jumlah kasus harian di bawah angka 100 orang. Saat Covid-19 berkecamuk hebat sejak pertengahan Juni 2021, jumlah kasus harian di Bali sempat sentuh angka hingga 1.900 orang lebih.

Jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali sejak awal pandemi Maret 2020 hingga saat ini tembus 111.499 kasus. Dari jumlah itu, 105.411 orang di antaranya sudah berhasil sembuh, 2.239 orang masih dalam perawatan, dan 3.849 orang lagi meninggal dunia.

Pada hari yang sama, Senin kemarin, di Bali terdapat tambahan 229 pasien Covid-19 yang berhasil sembuh. Walhasil, jumlah kumulatif positif Covid-19 yang sudah berhasil sembuh sejak awal pandemi hingga saat ini mencapai 105.411 orang. Tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Bali pun merangkak ke angka 94,53 persen dari total 111.499 kasus positif. Ini kian dekat dengan rekor angka kesembuhan tertinggi se-panjang pandemi Covid-19 di Bali mencapai hampir 96,00 persen.

Sedangkan jumlah kumulatif pasien Covid-19 di Bali yang meninggal dunia hingga saat ini mencapai 3.849 orang atau 3,45 persen dari total 111.499 kasus positif. Ini setelah per Senin kemarin kembali ada 9 pasien meninggal, dengan rincian 4 orang di Denpasar, 2 orang di Tabanan, serta masing-masing 1 orang di Badung, Bangli, dan Karangasem.

Sebaliknya, jumlah kasus aktif (pasien Covid-19 yang masih dirawat di rumah sakit dan tempat karantina serta isolasi mandiri) hingga saat ini tinggal 2.239 orang atau hanya 2,01 persen dari total 111.499 kasus positif. “Kasus aktif terbanyak saat ini berada di Kota Denpasar mencapai 748 orang,” ungkap Sekretaris Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, I Made Rentin.

Sementara jumlah kasus aktif terbanyak kedua berada di Badung mencapai 602 orang, disusul Tabanan (206 kasus aktif), Jembrana (164 kasus aktif), Bangli (150 kasus aktif), Gianyar (135 kasus aktif), Karangasem (91 kasus aktif), Buleleng (90 kasus aktif), Klungkung (44 kasus aktif), selain juga dari luar daerah Bali (9 kasus aktif).

Menurut Made Rentin, dari total 2.239 kasus aktif hingga Senin kemarin, sebanyak 604 orang di antaranya masuk gejala sedang hingga berat dan dirawat di rumah sakit. Rinciannya, 5-4 orang dirawat di Ruang Non ICU Rumah Sakit Rujukan dan 100 orang dirawat di Ruang ICU. Sedangkan sisanya, pasien Covid-19 kategori orang tanpa gejala dan gejala ringan (OTG-GR), sebanyak 1.212 orang menjalani Isolasi Terpusat (Isoter) yang disiapkan pemerintah dan 423 orang lagi menjalani Isolasi Mandiri (Isoman) di rumah masing-masing.

Pasien Covid-19 yang masih menjalani Isoman, kata Made Rentin, terbanyak berada di Badung mencapai 165 orang, disusul Denpasar (150 orang), Tabanan (66 orang), Jembrana (37 orang), dan Gianyar (5 orang). “Sedangkan di Kabupaten Buleleng, Bangli, Karangasem, dan Klungkung tidak ada lagi OTG GR yang menjalani Isoter,” terang birokrat asal Desa Werdi Bhuwana, Kecamatan Mengwi, Badung yang juga Kepala BPBD Bali ini.

Sementara itu, pasca dicabutnya aturan jam malam pembatasan penyeberangan di Selat Bali rute Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi)-Gilimanuk (Jembrana) mulai 19 September 2021, terjadi lonjakan arus penumpang masuk Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk. Pada hari pertama, peningkatan jumlah penumpang mencapai 2.102 orang.

Hal ini terungkap dari perbandingan data penyeberangan selama 24 jam terakhir antara Sabtu (18/9) pagi hingga Minggu (19/9) pagi dengan Minggu pagi hingga Senin pagi. Sesuai data yang diterima NusaBali, Sabtu) pagi-Minggu pagi tercatat ada 7.099 penumpang masuk Bali dengan 439 unit kendaraan roda dua dan 2.057 unit kendaraan roda empat. Sementara periode Minggu pagi-Senin pagi, tercatat 9.201 penumpang dengan 627 unit kendaraan roda dua dan 2.604 kendaraan roda empat yang menyeberang dari Ketapang ke Gilimanuk.

General Manager ASDP Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk, Suharto, mengatakan sejak dicabutnya aturan pembatasan penyeberangan malam kendaran non logistik, memang sudah terlihat adanya peningkatan arus penumpang maupun kendaraan di dua pelabuhan. “Yang dari Gilimanuk ke Ketapang juga meningkat. Tetapi, peningkatannya tidak sebanyak dari Ketapang ke Gilimanuk,” ungkap Suharto saat dikonfirmasi NusaBali, Kamis kemarin.

Dari pemantauan di lapangan, lonjakan penumpang yang menuju ke Bali, Senin kemarin, didominasi kendaraan roda empat yang angkut wisatawan domestik. Menurut Suharto, banyaknya kendaraan wisatawan ini bukan semata karena dicautnya aturan jam malam penyeberangan, tapi lantaran telah dibukanya pariwisata di Bali. “Ya, mungkin orang liburan. Memang kalau dilihat, cukup banyak roda empat pribadi,” katanya Suharto. *ode,nar

Komentar