nusabali

PPKM Turun Level, Seniman Naik Panggung

  • www.nusabali.com-ppkm-turun-level-seniman-naik-panggung

SINGARAJA, NusaBali
Kelonggaran aktivitas masyarakat karena penurunan level Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dari level IV ke level III di Bali, membawa angin segar bagi kehidupan masyarakat.

Tak terkecuali para seniman yang hampir dua tahun terakhir nganggur akibat pandemi Covid-19 sejak Maret 2020.  Mereka kembali menemukan asa baru dalam berkesenian. Sejumlah job manggung mulai datang menghampiri.

Seperti diakui seniman Rare Kual Topeng, seniman topeng bondres ternama di Buleleng. Semenjak diumumkan penurunan level PPKM dari level IV ke kevel III oleh pemerintah, belum lama ini, group kesenian ini mulai menerima tawaran job menggung. Tentu hal tersebut disambut gembira oleh mereka yang selama ini merasakan beratnya hidup sebagai seniman di tengah wabah pandemi Covid-19. Ngurah Indra Wijaya, pemeran Ngurah Joni dalam topeng Rare Kual, mengaku sangat bersyukur level PPKM sudah diturunkan. Dia pun beraharap kondisi pandemi terus melandai dan dapat berakhri secepatnya.

Dia dan teman-teman seniman topengnya mengaku sudah sangat rindu pentas di atas panggung. Hampir dua tahun pandemi berlangsung, job berkeseniannya berkurang 99 persen. Bahkan sering kali nihil karena pembatasan aktivitas masyarakat. Namun setelah level PPKM diturunkan job nopeng sudah ada pergerakan, meski belum signifikan. “Kemarin sudah mulai ada job, sudah mulai manggung juga, cuman belum banyak. Itu juga dengan penerapan prokes ketat,” jelas Ngurah Indra.

Saat kembali memasuki panggung seni, tak hanya personel Rare Kual saja yang merasa rindu, melainkan juga penonton yang haus hiburan. Karena selama masa pandemi masyarakat terkesan pasif dan miskin hiburan. Penonton, menurutnya, sangat antusias menonton pertunjukkan lawakan mereka. Pandemi yang meruntuhkan berbagai sektor di dunia, jelas Ngurah Indra, harus menjadi pelajaran bagi siapan pun, termasuk para seniman Bali. Salah satunya dengan membaca peluang berkesenian di dunia digital. Sehingga seni yang ditempatkan sebagai ladang pencaharian tetap bisa menopang keberlangsungan hidup seniman. Dengan digital, pentas secara live atau langsung bukan lagi satu-satunya cara berkesenian.

Dia mensyukuri karena Rare Kual punya penggemar cukup fanatik di media sosial. Oleh karena itu, selama pandemi walaupun terdampak pandemi, masih adalah job-job endorse dan juga peluang untuk membuat konten layanan masyarakat dari pemerintah. ‘’Job berbasis digital ini sangat membantu meskipun memang dalam kondisi sulit,” jelas dia.

Ngura Indra mewakili suara seniman, berharap pandemi dapat ditangani, sehingga aktivitas masyarakat dapat berjalan normal dan roda perekonomian bisa berputar kembali. “Karena tidak semua orang itu PNS atau dokter, perawat yang punya tanggal satu (gaji tetap, Red). Sehingga harapan kami, pandemi dapat segera diatasi,” ungkap Ngurah.

Dia pun berpesan kepada seluruh masyarakat Buleleng ke depannya untuk dapat berdampingan dengan Covid-19. Caranya, tetap menjaga kesehatan dan mempercayakan kesehatan pada tubuh sendiri. “Kondisi tubuh kan kita sendiri yang tahu, ketika punya gula darah tinggi, ya kurangi makan manis-manis. Kalau punya kondisi melemah akibat kebanyakan merokok kurangi rokok. Intinya tubuh kita tahu kapan perlu istirahat, bekerja dan makan untuk tetap sehat,” saran dia.

Kepala Dinas Kebudayaan Buleleng Gede Dody Sukma Oktiva Askara mengatakan pembukaan even kesenian di Buleleng, kini masih menunggu penurunan PPKM ke level II. Menurutnya sesuai Inmendagri Nomor 42 Tahun 2021, kegiatan berkesenian baru dapat dilakukan setelah daerah menyandang PPKM Level II. Itu pun dengan jumlah pelaku seni dan penonton 50 persen dari kapasitas tempat yang ada.

“Sekarang sudah zona kuning Buleleng, mudah-mudahan cepat turun ke Level II. Sehingga tak hanya kegiatan berkesenian saja bisa dibuka, tetapi juga kegiatan di sanggar kesenian. tentu dengan batasan 50 persen kapasitas tempat dan penerapan prokes yang ketat,” ungkap Dody.

Sedangkan untuk event berkesenian hingga akhir tahun ini masih nihil. Dody menyebutkan anggaran berkesenian saat ini telah terkonsentrasi untuk membantu penanangan wabah pandemi covid-19. Hanya saja dalam waktu dekat ini, Dinas Kebudayaan digandeng Mabes Polri dan Polres Buleleng akan menggelar festival mural di Kota Singaraja. “Dari Polres Buleleng sudah datang untuk berkoordinasi, nanti kami akan berkolaborasi dalam festival mural ini,” tutup dia. *k23

Komentar