nusabali

Tabanan Akan Buat Tata Niaga Produk Pertanian

  • www.nusabali.com-tabanan-akan-buat-tata-niaga-produk-pertanian

Untuk memasarkan produk pertanian unggulan, Bupati Sanjaya juga sudah berkoordinasi dengan Perusahaan Daerah Dharma Santika.

TABANAN, NusaBali

Bupai Tabanan I Komang Gede Sanjaya sudah membuat kesepakatan dengan kabupaten/kota se-Bali untuk memasarkan produk pertanian Tabanan. Untuk itu, produk pertanian unggulan seperti padi, kopi, cokelat, akan dibuatkan tata niaga.

Hal itu mengemuka ketika Bupati Sanjaya menghadiri panen perdana padi varietas Sertani 13 di Subak Ureg, Tempek Munduk Sangkur, Banjar Pengayehan, Desa Gubug, Kecamatan Tabanan, Sabtu (18/9). Kegiatan menyambut ulang tahun Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) ini juga dihadiri anggota DPR RI I Made Urip.

Panen perdana padi varietas Sertani 13 ini ditanam seluas 10 hektare. Hasil yang didapat meningkat 2 kali lipat dari varietas lainnya. Satu hektare saja menghasilkan sampai 11,4 ton padi.

Bupati Sanjaya mengapresiasi kinerja petani di Subak Ureg, Tempek Munduk Sangkur. Sebab melalui perawatan dan penanganan yang baik, jenis padi varietas baru ini bisa dipanen dengan hasil dua kali lipat dari jenis padi sebelumnya. “Satu hektare bisa hasilkan 11,4 ton. Ini membuktikan bahwa varietas ini lebih unggul. Saya sangat mengapresiasi,” ujarnya.

Menurut Bupati Sanjaya, dengan hasil yang meningkat artinya sektor pertanian di Tabanan berhasil. Untuk itu pihaknya sudah berkoordinasi dengan Perusahaan Daerah Dharma Santika dan dengan beberapa kabupaten/kota di Bali membuat MoU untuk membeli hasil pertanian Tabanan.

“Nanti hasil produksi komoditas unggulan seperti padi, kopi, cokelat akan dibuatkan tata niaga, sehingga petani tidak ada kekhawatiran dalam menjual hasil produksinya,” kata Bupati asal Banjar Dauh Pala, Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan ini.

Dengan kondisi tersebut diharapkan petani dan pemerintah terus membangun kepercayaan diri, bahwa perkembangan pertanian ini sangat bisa diandalkan untuk menjadi tulang punggung dalam menopang perekonomian. Apalagi dengan kondisi sekarang sektor pariwisata di Bali sedang lesu karena pandemi Covid-19.

“Kami di pemerintah akan terus mendukung, terutama bagian hilir yang kita perhatikan. Kita tak ingin hasil petani dipermainkan oleh tengkulak. Memperhatikan sektor hilir sudah masuk dalam program,” tandas Bupati Sanjaya. *des

Komentar