nusabali

Eks Pekerja Kapal Pesiar Tewas Saat Menyelam di Pantai Penimbangan

  • www.nusabali.com-eks-pekerja-kapal-pesiar-tewas-saat-menyelam-di-pantai-penimbangan

SINGARAJA, NusaBali
Seorang warga asal Banjar Dinas Dangin Margi, Desa Pemaron, Kecamatan/Kabupaten Buleleng bernama Ketut Puspada, 41, alias Moyo, tewas saat menyelam di kawasan Pantai Penimbangan Barat, Desa Pemaron, Jumat (17/9) malam.

Sebelumnya, korban Moyo yang mantan pekerja kapal pesiar ini sempat dilaporkan menghilang sebelum ditemukan tewas pada, Sabtu (18/9) pagi. Informasi yang dihimpun, awalnya korban Moyo mencari ikan dengan teknik spear fishing atau menembak di perairan kawasan Pantai Penimbangan Barat, Desa Pemaron, Jumat malam sekitar pukul 20.00 Wita. Korban saat itu menyelam dengan peralatan selam lengkap yang dilengkapi tabung oksigen pada kedalaman 5 meter sampai 10 meter.

Kakak korban, Ketut Lasariada menuturkan, saat korban menyelam dipantau oleh pamannya bernama Made Dauh Partika dari pinggir pantai. Kegiatan menyelam ini memang sering dilakukan oleh adiknya yang merupakan mantan pekerja kapal pesiar itu sejak dirumahkan akibat pandemi Covid-19 pada April 2020 lalu. Mengingat korban sudah sering menyelam, keluarga pun akhirnya mengizinkan.  Situasi saat korban menyelam pada Jumat malam masih terlihat normal. Pelampung milik korban saat itu masih terlihat timbul tenggelam di atas permukaan laut dengan jarak sekitar 20 meter dari bibir pantai. Setelah lebih dari 4 jam, korban belum juga naik ke permukaan air. Paman korban yang mengantuk kemudian memutuskan untuk pulang.

"Sebelum menyelam, adik saya sempat bilang ke paman katanya kalau oksigennya habis dia mau lanjut snorkeling. Kalau snorkeling pasti lama pulangnya, bisa sampai 4 jam dia di laut," ujar Lasariada. Hingga Sabtu pagi sekitar pukul 04.30 Wita, korban juga belum pulang. Paman korban Made Dauh Partika lantas kembali ke pantai untuk mengecek keberadaan keponakannya itu. Betapa terkejutnya dia saat melihat motor milik korban masih terparkir di sekitar pantai. Paman korban pun panik dan langsung meminta bantuan kelompok nelayan untuk mencari korban.

Namun, upaya pencarian di perairan sekitar tak membuahkan hasil. Pihak keluarga kemudian melaporkan hilangnya korban ke Sat Polair Polres Buleleng dan Pos Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kabupaten Buleleng. Selanjutnya, belasan personel tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD, Polair dan nelayan setempat diterjunkan dengan Rigit Inflatable Boat (RIB) untuk melakukan pencarian.

Kepala Kantor Basarnas Bali, Gede Darmada mengatakan tak berselang lama sekitar pukul 09.40 Wita, petugas menerima informasi bahwa ada sesosok mayat ditemukan mengapung sekitar 4,6 km arah barat dari lokasi korban dilaporkan menghilang pada koordinat 8°9.166'S  - 115°1.920'T. Korban ditemukan dengan kondisi mengambang di permukaan laut dengan jarak sekitar 100 meter dari bibir pantai di kawasan perairan Pantai Lovina, tepatnya utara Hotel Aneka Lovina, Desa Kalibukbuk Kecamatan/Kabupaten Buleleng.

Korban juga terlihat masih menggendong tabung oksigen dan mengenakan peralatan selam lainnya. Jenazah korban kemudian langsung dievakuasi ke pinggir pantai, dan dilakukan visum. Korban diduga tewas tenggelam akibat kehabisan oksigen saat menyelam di kedalaman kurang lebih 30 meter.

Setelah dievakuasi dan dicek, ternyata jenazah tersebut adalah korban Moyo. Kata Gede Darmada, awalnya pihaknya menerima laporan nelayan hilang pada, Sabtu pagi sekitar pukul 07.10 Wita dari Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Buleleng, Putu Ariadi Pribadi. Korban dilaporkan menghilang saat melakukan aktifitas spear fishing di Pantai Penimbangan. Korban berenang sejauh 150 mater dan menyelam di kedalaman 5 sampai 10 meter.

"Kami telah mengirimkan 8 orang rescuer dari Pos Pencarian dan Pertolongan Buleleng, dilengkapi dengan peralatan selam dan perahu karet menuju lokasi kejadian" jelas Gede Darmada. Tim SAR Gabungan kemudian melaksanakan briefing tentang pembagian area pencarian. "Tak berselang lama sekitar pukul 09.40 Wita, kami menerima informasi bahwa ada sesosok mayat ditemukan sekitar 4,6 Km arah barat lokasi kejadian Kemudian berhasil kami evakuasi selanjutnya dibawa ke rumah duka menggunakan Ambulance Emergency Cervice," tandas Gede Darmada.

Gede Darmada mengatakan, dalam pelaksanaan upaya pencarian Basarnas yang menerjunkan 8 orang personel, juga dibantu beberapa potensi SAR di antaranya dari Satpolair Polres Buleleng, BPBD Kabupaten Buleleng, SAR Radio 115, PMI Kabupaten Buleleng, dan 10 orang penyelam dari Komunitas Permai Dive, dan masyarakat setempat.

Jenazah korban sendiri pasca ditemukan langsung dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan di Banjar Dinas Dangin Margi, Desa Pemaron, menggunakan mobil ambulans. Korban Moyo berpulang untuk selamanya meninggalkan seorang anak. Pihak keluarga sendiri masih rembug untuk menentukan hari baik (dewasa ayu) pelaksanaan upacara terhadap jenazah almarhum. *mz

Komentar