nusabali

Optimis Gaet Wisatawan Lokal dan Domestik

Pasca Pembikaan Objek Wisata di Klungkung

  • www.nusabali.com-optimis-gaet-wisatawan-lokal-dan-domestik

Setelah objek wisata dibuka, kunjungan keluarga atau perorangan ke Objek Wisata Kali Unda, belum terlihat.

SEMARAPURA, NusaBali

Pembukaan kembali objek pariwisata di Klungkung, Rabu (15/9), isambut sumringah para pelaku pariwisata. Karena kegiatan diyakini dapat menghidupkan denyut nadi perekonomian. Setidaknya, para pelaku pariwisata dan desa wisata baru bisa menggaet kunjungan wisatawan lokal dan domestik.

"Kami mengapresiasi sekali dengan dibukanya kembali pariwisata Bali setelah sekian lama ditutup karena pandemi Covid-19, tentunya dengan terus disiplin mentaati prokes. Kami berharap perekonomian semakin bergerak positif ke depannya," harap I Wayan Malendra, salah seorang pelaku pariwisata yang juga Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata (Forkom Dewi) Klungkung.

Menurut dia, langkah kedepan untuk menggaet wisatawan agar para pelaku pariwisata lebih memperhatikan prokes (protokol kesehatan). Bagitu pula sosialisasi ketaatan prokes agar terus dilakukan baik oleh pihak terkait dan media. ‘’Kami juga berharap bandara international Ngurah Rai dibuka sebagai pintu utama masuknya wisatawan manca negara dengan prokes yang baik pula," kata pemilik Warung Laklak dan Barista Kopi Pengangon di Desa Bakas, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung ini.

Sementara itu, Perbekel Desa Paksebali I Putu Ariadi mengatakan setelah objek wisata dibuka, kunjungan keluarga atau perorangan ke Objek Wisata Kali Unda, belum terlihat. Karena biasa untuk kunjungan individu atau keluarga baru akan terlihat saat akhir pekan atau saat hari libur. "Permintaan menggelar kegiatan rapat di Objek Wisata Kali Unda pun berdatangan," ujar Ariadi. Dengan kondisi pandemi Covid-19 yang belum berakhir ini, Ariadi lebih mengandalkan kunjungan wisatawan lokal dan domestik.

Sebelumnya, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta membuka objek wisata dan fasilitas umum secara simbolis di Semarapura, Klungkung, pada Rabu (15/9) siang. Kendati sudah dibuka jumlah kunjungan di objek wisata maksimal 50 persen dan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes). Pembukaan objek wisata tersebut ditandai dengan pemotongan tali pembatas yang terpasang sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat sejak 2 Juli 2021, oleh Bupati Suwirta.*wan

Komentar