nusabali

Rp 400 Juta untuk Gapura, Sanur Kaja Ingin Seperti Jepang

  • www.nusabali.com-rp-400-juta-untuk-gapura-sanur-kaja-ingin-seperti-jepang

Pembangunan Gapura di Jalan Hang Tuah, Sanur Kaja, Denpasar Selatan, arah masuk Pantai Sanur yang dulu dikenal sebagai Pantai Bangsal kini masih dalam proses pengerjaan.

DENPASAR, NusaBali
Pembangunan yang menghabiskan dana sekitar Rp 400 juta yang dianggarkan APBDes ini merupakan proyeksi perencanaan pembangunan infrastruktur sejak tahun 2016 dengan pembangunan secara bertahap. Konsep ini dikatakan sebagai awal nantinya agar kawasan wisata Sanur lebih tertata dan indah seperti Jepang.

Kepala Desa Sanur Kaja, I Made Sudana, mengatakan bahwa secara fisik Gapura yang sedang dibangun ini memiliki tinggi 11 meter dengan lebar 2,5 meter. "Nanti ketika memasuki Jalan Hang Tuah sudah ada patung dan juga pot-pot besar berisi bunga yang akan menghiasi," ujarnya, Senin (16/1).

Kedepannya, kata dia, Sanur Kaja akan dikonsepkan seperti Jepang, sehingga akan nampak tegas sebagai tempat wisata yang tertata dan indah. Salah satunya, pembangunan Gapura yang telah dianggarkan pertama di tahun 2016 dan anggaran yang kedua tahun 2017. “Pembangunan secara bertahap ini memang menjadi pilihan agar tidak ada stagnasi pengerjaan, yang nantinya dikonsep sampai ke Pantai Sanur,” katanya.

Dijelaskan Sudana, dengan dana sebesar Rp 400 juta yang dikucurkan, itu hanya untuk membangun Gapura yang dilengkapi dengan angkul-angkul samping untuk ruang pejalan kaki, dan di tengah-tengah sebagai lintasan mobil.

Terkait badan jalan yang digunakan untuk membangun Gapura ini pun dikatakannya tidak ada masalah. Sebab secara prosedur semuanya sudah diselesaikan. Artinya Jalan Hang Tuah yang semula milik Provinsi Bali, sejak pertengahan Januari 2016 telah diserahkan ke Pemerintah Kota melalui dinas terkait yakni Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Denpasar yang sekarang bernama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Denpasar.

Sudana juga mengatakan, pihaknya memang sengaja meminta rekomendasi ke dinas tersebut guna diizinkan mengelola Jalan Hang Tuah. "Jadi tidak ada masalah terkait lahan yang kami gunakan untuk membangun Gapura ini. Kami memang sengaja meminta, karena jika menunggu penataan dari kota akan lama dan tidak ada kepastiannya. Maka kami berinisiatif menata sendiri," pungkasnya. * cr63

Komentar