nusabali

Panen Manggis di Bali Mundur

  • www.nusabali.com-panen-manggis-di-bali-mundur

Eksportir tunda teken kontrak dengan buyer

DENPASAR,NusaBali
Eksportir produk hortikultura Bali, khususnya buah manggis menunda kontrak ekspor dengan buyer mereka  di negeri  Tiongkok. Penyebabnya panen manggis di Bali baru akan mulai akhir Oktober. Karena itulah eksportir belum berani melakukan kontrak dengan buyer. Walaupun buyer dari China sudah menunggu.

“Belum mungkin kita untuk membuat kontrak dengan buyer,” ujar Jero Putu Tesan, salah seorang eksportir manggis Bali  asal Pupuan Tabanan, Rabu (15/9).

Jero Putu Tesan  yang juga Ketua Asosiasi  Eksportir Manggis dan Rumah Kemasan Indonesia(AEMRKI) mengungkap apa yang dia alami.

 “Kalau kami ada tiga buyer dari China yang siap,” ujarnya. Namun karena panen manggis belum, terpaksa kontrak dagang ditunda dulu.

Bukan saja di Bali, namun di Jawa dan Lombok (NTB) juga belum ada informasi panen manggis. Sehingga tak mungkin mengambil pasokan manggis di Jawa maupun Lombok.

“Kami kebetulan juga ada petani mitra di sana,” ujarnya. Dia menyebut beberapa kabupaten produsen manggis di Jawa Timur. Diantaranya Genteng Banyuwangi, Jember, Probolinggo, Kebumen. Sedang di Lombok (NTB), diantaranya  Lombok Barat dan Lombok Utara.

Produksi  petani manggis yang menjadi mitra  pihaknya di daerah-daerah di Jawa Timur dan Lombok, NTB kata Jero Putu Tesan, sesuai dengan standar yang ditetapkan untuk ekspor. “Kita tahu bagaimana prosesnya, “ ungkapnya. Namun sayang di daerah-daerah tersebut juga belum panen.

Di Bali sendiri, memang sudah  mulai panen manggis. Namun baru permulaan dengan produksi yang masih sedikit. Paling banyak 200 kilogram. Masih sangat jauh untuk mengisi satu kontainer dengan volume 16 ton.

“Karenanya memang harus  bersabar dulu,”Padahal lewat kegiatan ekspor, perekonomian Bali diharapkan lebih menggeliat lagi dalam masa pandemi ini. Jero Tesan sendiri mengaku mendapat orderan 9.000 ton pada tahun 2021 dengan tujuan China. *K17

Komentar