nusabali

Sempat Diduga Tulang Petani Hanyut

Warga Temukan Tulang Belulang di Pantai Keramas

  • www.nusabali.com-sempat-diduga-tulang-petani-hanyut

GIANYAR, NusaBali
Warga menemukan tulang belulang di sekitar Pantai Keramas, Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Senin (6/9) sekitar pukul 15.00 Wita.

Lokasi penemuan persis di sekitar hilangnya petani I Made Sadra,65, asal Banjar Sema, Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar,  yang hanyut tenggelam pada Senin (9/8) lalu.

Tulang belulang yang jumlahnya 8 tulang berbeda ukuran ini sempat dikira bagian dari jasad korban I Made Sadra. Polsek Blahbatuh sudah mengamankan tulang belulang ini untuk diuji laboratorium. Menurut Kapolsek Blahbatuh AKP Yoga Widyatmoko, tulang belulang ini pertama kali ditemukan oleh I Ketut Swastika. Ketika itu, saksi yang merupakan anak petani yang hanyut I Made Sadra, seperti biasa sedang melakukan pencarian jejak ayahnya di sekitar lokasi. "Saksi sedang berjalan menyisir pantai, kemudian melihat tulang belulang yang berserakan di atas pasir," ujar AKP Yoga, Selasa (14/9).

Atas temuan itu, selanjutnya saksi memungut tulang-tulang tersebut. Kemudian menaruhnya dalam sebuah tas. Ketut Swastika langsung melaporkan temuan tulang belulang tersebut kepada anggota Satpol Air Polres Gianyar yang kebetulan sedang patroli.

Menerima informasi penemuan tersebut, aparat Polsek Blahbatuh langsung terjun ke lokasi. Polisi mengecek penemuan tulang tersebut. Setelah dicek, tulang itu berjumlah 8 buah tulang. Polisi juga mengorek keterangan dan identitas saksi. "Kami langsung menghubungi Instalasi Kamar Jenazah RSUD Sanjiwani untuk penitipan sementara tulang tersebut," terangnya.

Selanjutnya, Kapolsek Yoga membuatkan administrasi, penitipan tulang dan permohonan untuk dilakukan pemeriksaan tulang ke dr SpOT (dokter spesialis ortopedi). Disinggung dugaan korban hilang beberapa waktu lalu, Kapolsek Yoga belum bisa memastikan. "Bukan. Dugaan awal bukan tulang manusia, tapi tetap nanti saksi ahli yang menentukan," ungkapnya.

Sementara itu, terkait temuan tulang belulang, Kasat Polair Polres Gianyar AKP Wayan Antariksawan, mengaku pihak keluarga korban hanyut sempat menduga jika itu kerabat mereka. "Saat mengetahui ada tulang, keluarga korban sempat datang," ujar Antariksawan di lobi Polres Gianyar.

Antariksawan mengaku, tulang itu terlihat berserakan di tepi pantai berpasir hitam tersebut. "Dilihat dari kasat mata, sulit diketahui. Apalagi kami lihat ada hijau, dugaan tulang sudah berlumut," ungkapnya.

Guna memastikan tulang tersebut, masih dicek oleh pihak terkait. "Sekarang dicek, kalau tulang hewan dibuang. Kalau mengarah tulang manusia, dilakukan tes DNA terhadap keluarganya," jelasnya.

Dihubungi terpisah, keluarga petani hilang, Komang Artha mengakui sempat mengira tulang belulang tersebut berkaitan dengan ayahnya. Sebab nyaris tepat dengan penerawangan seorang paranormal atau orang pintar. Katanya, keluarga memang sempat meluasang (mohon petunjuk niskala) ke orang pintar, Sabtu (4/9). "Yang kerauhan bilang akan ada ciri. Minimal dalam kurun waktu dua atau tiga hari," jelas Komang Artha.

Masih menurut penerawangan itu, Made Sadra disebutkan sudah dalam keadaan bersih, hanya tersisa tulang belulang. Maka itu, pasca ada petunjuk niskala, keluarga kembali ke pesisir melakukan pencarian. Hingga pada Senin (6/9) ditemukan lah tulang belulang berserakan di pantai. "Secara pribadi, tyang sempat yakin ini ada kaitan. Tapi tetap kami keluarga akan menunggu hasil pengecekan tim medis," ujar Komang Arta yang menjabat Kelian Adat Sema ini.

Terkait upacara terhadap Made Sadra, pihak keluarga masih berembuk. "Sampai saat ini belum ada upacara, mungkin setelah 42 hari kalau masih nihil, kami akan nunas petunjuk ring griya. Apakah ngaturan guru piduka atau apa," ungkapnya. *nvi

Komentar