nusabali

Pelayanan Perpustakaan Tidak Maksimal saat Pandemi

  • www.nusabali.com-pelayanan-perpustakaan-tidak-maksimal-saat-pandemi

DENPASAR, NusaBali.com - Di tengah literasi masyarakat Indonesia yang masih kurang memiliki kebiasaan membaca, barangkali banyak yang lupa keberadaan perpustakaan di tengah pandemi yang melanda 1,5 tahun terakhir.

Kendati perpustakaan harus tutup, tidak melayani pengunjung  selama masa pandemi, namun masih terus memberi layanan secara online bagi masyarakat.

Kepala Bidang Layanan dan Pembinaan Perpustakaan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Denpasar, Ni Wayan Purnamiasih, Selasa (14/9/2021), mengatakan Perpustakaan Kota Denpasar saat ini tetap berkomitmen melayani masyarakat untuk meningkatkan minat dan budaya baca masyarakat.

Pihaknya menyediakan layanan peminjaman online, mengingat sejauh ini perpustakaan masih belum diperbolehkan buka akibat pandemi Covid-19. “Kalau masalah turun mengadakan pusling (perpustakaan keliling) belum bisa, karena itu akan mengundang keramaian,” terang Purnamiasih.

Ditambahkannya, selama masa pandemi, pihaknya juga tetap melakukan pembinaan kepada sekolah-sekolah (SD-SMP) untuk meningkatkan kualitas perpustakaan di sekolah. “Ada perpustakaannya cuma belum diolah sedemikian rupa, ditata bukunya, perpustakaan kan wajib diolah dengan standar perpustakaan nasional. Ada katalognya, ada sirkulasi peminjamannya, koleksinya bagaimana. Itu yang harus kita bina,” kata Purnamiasih.

Ia juga mengungkap permasalahan di mana tidak setiap sekolah memiliki pustakawan secara khusus. Hal itu katanya banyak ia temui di sekolah-sekolah negeri dibanding sekolah swasta. Ia memaklumi karena mungkin sekolah negeri lebih terbatas anggarannya. Namun tersedianya minimal satu pustakawan di setiap perpustakaan sekolah juga merupakan suatu keharusan menurut standar perpustakaan nasional.

Terpisah Kepala Sekolah SD Negeri 3 Sesetan, Ni Luh Purningsih SPd MPd, mengatakan selama masa pandemi Covid-19 dan pelaksanaan pembelajaran daring di sekolanya praktis perpustakaan tidak melayani peminjaman buku untuk siswa-siswanya.  “Operasional perpustakaan jelas mandeg, karena kita masih manual belum bisa melayani pinjam online,” ungkap Purningsih menjelaskan nasib perpustakaan yang ada di sekolah yang ia pimpin.

Purningsih menyebut peminjaman buku di perpustakaan sayangnya belum bisa dilakukan karena kondisi pandemi dan mengantisipasi penularan Covid-19. Namun, pengambilan buku BOS (Bantuan Operasional Sekolah) masih bisa dilakukan dengan orangtua siswa secara bergiliran datang ke sekolah mengambil buku. “Sementara kita belum bisa cari solusi,” ujar Purningsih.

Ia menuturkan ada satu orang pustakawan yang tetap bertugas meski peminjaman buku sementara tidak bisa dilakukan. Selain melakukan perawatan dan kegiatan pemeliharaan lainnya, pustakawan juga tetap bekerja untuk menerima buku-buku baru yang masuk dari dana BOS.

Meski perpustakaan sekolah tutup, Purningsih berharap siswa-siswanya tidak mengendorkan semangatnya untuk terus membaca. Siswa, ujarnya, dapat terus membaca dengan memanfaatkan teknologi digital, seperti melalui media sosial hingga buku elektronik. *adi

Komentar