nusabali

Tingkat Ketidakhadiran Tinggi

Hari Kedua SKD CPNS Buleleng

  • www.nusabali.com-tingkat-ketidakhadiran-tinggi

Ratusan peserta yang tak hadir tanpa keterangan langsung dinyatakan gugur dalam seleksi CPNS tahun ini.

SINGARAJA, NusaBali

Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk Kabupaten Buleleng, Minggu (12/9) kemarin menginjak hari kedua. Namun tingkat ketidakhadiran peserta tes cukup tinggi. Rata-rata dalam sehari 15-18 persen.

Data Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Buleleng, di hari pertama pelaksanaan SKD Buleleng, Sabtu (11/9), dari 600 orang peserta yang mengikuti SKD di tiga sesi, tercatat 104 orang yang tidak hadir. Sebanyak 101 orang diantaranya tanpa keterangan dan 3 orang sisanya tidak hadir karena terkonfirmasi Covid-19. Sedangkan pada hari kedua Minggu (12/9) kemarin dari 600 orang yang menjalani tes di tiga sesi sebanyak 115 orang tidak hadir. Sebanyak 113 orang diantaranya tanpa keterangan, sedangkan 2 orang sisanya karena Covid-19.

Kepala BKPSDM Buleleng, I Gede Wisnawa mengatakan, pelaksanaan SKD CPNS Buleleng diikuti oleh 3.345 orang. Jumlah tersebut dibagi menjadi enam hari pelaksanaan, yang dimulai pada Sabtu (11/9) sampai Kamis (16/9) mendatang. “Yang tidak hadir dari hari pertama memang cukup banyak, didominasi tanpa keterangan. Kami belum mengetahui juga penyebab pastinya,” jelas dia.

Mantan Sekwan DPRD Buleleng ini pun menyebutkan, ketidakhadiran peserta SKD tanpa keterangan berpotensi karena terkonfirmasi positif saat menjalani tes swab PCR maupun Rapid Test Antigen. Sebagian disebutnya kemungkinan karena takut menjalani test. “Karena masih pandemi memang ketat sekali persyaratannya, salah satunya hasil rapid test atau test swab negatif, kemungkinan itu salah satu penyebabnya. Bisa juga belum divaksin sehingga tak bisa menunjukkan kartu vaksin,” jelas dia.

Meski demikian, Wisnawa menyayangkan yang tak hadir tanpa keterangan karena hasil rapid test maupun test swab PCR positif. Padahal jika disampaikan ke BKPSDM, mereka bisa mendapatkan kesempatan kedua dengan penjadwalan ulang tes SKD. “Semoga di hari berikutnya bisa berjalan lancar, sehingga harapan dari Pemerintah Kabupaten Buleleng menutupi formasi yang kosong bisa terwujud,” imbuh Wisnawa.

Khusus peserta yang saat ini sedang terkonfirmasi positif Covid-19, akan dilakukan penjadwalan SKD ulang oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN). Penjadwalan dilakukan setelah tanggal 13 Oktober 2021. Sedangkan bagi mereka yang tidak hadir tanpa keterangan otomatis dinyatakan gugur dalam seleksi CPNS 2021.

Sementara itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana yang sempat meninjau pelaksanaan SKD Sabtu (11/9) mengapresiasi seluruh proses tes pada hari pertama berjalan dengan baik. Begitu juga dengan penerapan protokol kesehatan yang ditekankan selama proses Tes SKD CPNS. Menurut Agus Suradnyana, SKD CPNS dengan metode Computer Assisted Test (CAT) ini merupakan upaya untuk menghasilkan PNS yang lebih profesional.

“Semua dilakukan dengan transparan. Harapan kita, yang juga sudah terlihat, outputnya kita lihat sekarang di Singaraja kita punya PNS yang hasil dari seleksi dengan sistem CAT ini berkualitas semua,” kata Bupati asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini. Selain itu pelaksanaan seleksi tahun ini, menerapkan face recognition atau pengenalan wajah. Aplikasi ini untuk mengantisipasi joki dan kecurangan dalam pelaksanaan tes. *k23

Komentar