nusabali

Petani Keluhkan Sulitnya Pemasaran

Dinas Pertanian dan Pangan Bantu Pasarkan Produk Pertanian

  • www.nusabali.com-petani-keluhkan-sulitnya-pemasaran

MANGUPURA, NusaBali
Di masa sulit pandemi Covid-19, banyak petani yang mengaku kesulitan dalam memasarkan produknya, karena rendahnya daya beli masyarakat.

Keluhan-keluhan tersebut disampaikan saat Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung menggelar Pasar Kaget Badung Promotani bertempat di Puspem Badung, Jumat (10/9) lalu.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Wayan Wijana, mengatakan untuk membantu petani agar bisa bertahan, pihaknya berupaya memfasilitasi dengan menggelar Pasar Kaget Badung Promotani yang merupakan bagian dari program Badung Go Tani (Bang Goni). “Di tengah lesunya perekonomian dan turunnya daya beli masyarakat, para petani mengalami kesulitan dalam memasarkan produk pertaniannya. Jika tidak ditangani akan berdampak pada menurunnya produktivitas dan ketersediaan bahan pangan bagi masyarakat,” ujarnya.

Pihaknya menerima banyak keluhan dari petani yang mengaku kesulitan dalam pemasaran karena rendahnya daya beli masyarakat. Belum lagi ditambah dengan perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 4. Selain itu, peternak ayam petelur mengeluh anjloknya harga telur, sementara harga pakan melonjak. “Setelah kami menerima banyak keluhan dari masyarakat, tentu kami akan berupaya maksimal mencari celah pasar dengan merangkul para pengusaha dan pelaku UMKM agar bisa menjalin kemitraan dengan para petani,” tegas Wijana.

Hingga saat ini, kata dia, tak kurang dari 10 petani sudah difasilitasi menandatangani MoU dengan pengusaha. Di samping menggelar Badung Promotani secara rutin, pihaknya juga bekerjasama dengan Dinas Kominfo sedang merancang Sistem Aplikasi Badung Go Tani (Si Abang Goni) yang dilengkapi berbagai fitur untuk mempromosikan dan menjual hasil-hasil pertanian secara online.

Sementara dari Pasar Kaget Badung Promotani yang dilaksanakan Jumat lalu ternyata mendapat tanggapan positif. Terlebih lagi digelar menjelang Hari Tumpek Landep. Meski pengunjungnya terbatas, namun dalam waktu tidak lebih dari 2 jam, seluruh komoditas yang ditawarkan seperti telur, buah, sayur, olahan daging ayam, kopi, dan tanaman hias ludes terjual. *ind

Komentar