nusabali

Kasus Covid-19 Terendah di Bali dalam Kurun 3 Bulan

Isoter Tekan Penularan Sampai 65 Persen

  • www.nusabali.com-kasus-covid-19-terendah-di-bali-dalam-kurun-3-bulan

DENPASAR, NusaBali
Pandemi Covid-19 di Bali terus menunjukkan penurunan kasus dari hari ke hari. Per 12 September 2021 kemarin, di Bali muncul 152 kasus baru Covid-19, bersamaan dengan 333 pasien sembuh dan 17 pasien meninggal.

Inilah kasus harian terendah di Bali dalam 3 bulan terakhir. Pola isolasi terpusat (Isoter) secara signifikan menekan penyebaran Covid-19 hingga 65 persen. Berdasarkan data terbaru yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, dari 152 kasus baru per Minggu (12/9), terbanyak muncul di Kota Denpasar dengan 37 kasus baru. Sedangkan kasus terbanyak berikutnya muncul di Kabupaten Badung dengan 29 kasus baru, disusul Tananan (25 kasus baru), Buleleng (17 kasus baru), Bangli (16 kasus baru), Gianyar (10 kasus baru), Jembrana (9 kasus baru), Karangasem (5 kasus baru), dan Klungkung (4 kasus baru).

Ini jauh lebih rendah dibanding sehari sebelumnya, Sabtu (11/9), ketika di Bali muncul 227 kasus baru, bersamaan dengan 329 pasien sembuh, dan 16 pasien meninggal. Inilah kasus harian terendah di Bali selama 3 bulan terakhir. Jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali sejak awal pandemi Maret 2020 hingga saat ini tembus 110.244 kasus. Dari jumlah itu, 102.142 orang di antaranya sudah berhasil sembuh dan 3.746 orang lagi meninggal dunia.

Pada hari yang sama, Minggu kemarin, di Bali terdapat tambahan 333 pasien Covid-19 yang berhasil sembuh. Terbanyak berada di Denpasar dengan 84 pasien sembuh, disusul Badung (74 pasien sembuh), Tabanan (42 pasien sembuh), Buleleng (35 pasien sembuh), Klungkung (32 pasien sembuh), Gianyar (24 pasien sembuh), Tabanan (20 pasien sembuh), Bangli (16 pasien sembuh), Karangasem (7 pasien sembuh), selain dari luar Bali (2 pasien sembuh).

Walhasil, jumlah kumulatif positif Covid-19 yang sudah berhasil sembuh sejak awal pandemi hingga saat ini mencapai 102.142 orang. Tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Bali pun merangkak ke angka 92,65 persen. Hanya saja, ini masih jauh dari rekor angka sembuhan tertinggi sepanjang pandemi Covid-19 di Bali yang mencapai hampir 96,00 persen.

Sedangkan jumlah kumulatif pasien Covid-19 di Bali yang meninggal dunia hingga saat ini mencapai 3.746 orang atau 3,40 persen dari total 110.244 kasus positif. Sementara jumlah kasus aktif (pasien Covid-19 yang masih dirawat di rumah sakit dan tempat karantina serta isolasi mandiri) hingga saat ini mencapai 4.356 orang atau 3,95 persen dari total 110.244 kasus positif.

Jumlah kasus aktif ini menurun sekitar 207 kasus dari semula 4.563 sehari sebelumnya. Hingga Sabtu (11/9) lalu, sebaran 4.563 kasus aktif tersebut terbanyak berada di Denpaar mencapai 1.927 orang, disusul Badung (1.236 kasus aktif), Tabanan (238 kasus aktif), Gianyar (219 kasus aktif), Bangli (205 kasus aktif), Buleleng (178 kasus aktif), Jembrana (174 kasus aktif), Klungkung (146 kasus aktif), Karangasem (139 kasus aktif), selain dari luar Bali (11 kasus aktif).

Dari total 4.563 kasus aktif hingga 11 September 2021 itu, sebanyak 990 orang di antaranya dirawat di rumah sakit rujukan untuk yang bergejala sedang hingga berat. Rinciannya, 861 orang dirawat di Ruang Non ICU dan 129 orang dirawat di ruang ICU.

Selebihnya, 1.691 orang menjalani isolasi terpusat (Isoter) yang disiapkan pemerintah dan 1.882 orang lagi menjalani isolasi mandiri (Isoman) di rumah masing-masing. Sekadar dicatat, terdapat 4 daerah di Bali yang tidak lagi ada pasiwen Covid-19 Isoman hingga Sabtu lalu, masing-masing Bangli, Buleleng, Klungkung, dan Karangaserm. Sedangkan pasien Isoman tersebar di Denpasar mencapai 962 orang, Badung (727 orang), Tabanan (134 orang), Gianyar (30 orang0, dan Jembrana (29 orang).

Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, I Made Rentin, menyebutkan sebetulnya angka riil di lapangan terkait pasien Isoman sebetulnya tidak sebanyak itu. “Masalahnya, banyak data Isoman yang belum bisa di-update di aplikasi NAR/Kemenkes, padahal masuk kategori sembuh, karena sudah 14 hari atau bahkan lebih sejak yang bersangkutan dinyatakan terkonfirmasi,” jelas Made Rentin saat dikonfirmasi NusaaBali di Denpasar, Minggu kemarin.

Yang jelas, pola strategi Isoter yang dilaksanakan di Bali dalam sebulan terakhir bagi pasien terkonfirmasi orang tanpa gejala dan gejala ringan (OTG-GR), menunjukkan hasil yang cukup signifikan dalam mnenekan penyebaran Covid-19. Indikasinya, kata Rentin, ditandai dengan menurunnya kasus aktif.

Rentin menyebutkan, pada 10 Agustus 2021 lalu di Bali masih tercatat 12.831 kasus aktif. Nah, dalam dalam kurun waktu sebulan sampai 11 September 2021, terjadi penurunan kasus aktif secara signifikan lebih dari 65 persen hingga tinggal 4.563 orang.

Demikian juga jika dilihat angka perawatan di rumah sakit rujukan, terjadi penurunan signifikan. Menurut Rentin, per 10 Agustus 2021 lalu sebanyak 2.144 orang dirawat di RS, namun dalam kurun sebulan kemudian jumlahnya turun drastis menjadi 990 orang.

“Semua progres signifikan ini terjadi sejak kunjungan Menko Marves (Luhut Binsar Pandjaitan) ke Bali awal Agustus 2021 dan Bapak Gubernur Bali gencar melakukan pergerakan pasien ke Isoter, bahkan dilarang keras untuk isolasi mandiri karena relatif berisiko. Upaya ini didukung penuh oleh personil TNI/Polri, juga relawan dan tenaga kesehatan,” tegas birokrat asal Desa Werdhi Buana, Kecamatan Mengwi, Badung yang juga Kepala BPBD Bali ini. *nar

Komentar