nusabali

Tumpek Landep, Pusaka Pemkab Jembrana Dipasupati

  • www.nusabali.com-tumpek-landep-pusaka-pemkab-jembrana-dipasupati

NEGARA, NusaBali
Jajaran Pemkab Jembrana menggelar persembahayangan bersama di Pura Niti Praja Pemkab Jembrana pada Hari Suci Tumpek Landep pada Saniscara Kliwon Landep, Sabtu (11/9).

Di sela-sela persembahyangan itu juga dilaksanakan upacara pasupati (penyucian) terhadap sejumlah barang pusaka Pemkab Jembrana yang tersimpan di Pura Niti Praja.

Acara persembahyangan serangkaian Hari Suci Tumpek Landep ini dihadiri Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat) bersama istri Inda Swari Dewi alias Ny Inda Patriana. Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes), acara persembahyangan dengan jumlah peserta yang dibatasi ini, juga diikuti Sekda Jembrana I Made Budiasa, dan beberapa pimpinan OPD di lingkungan Pemkab Jembrana.

Acara persembahyangan termasuk pemasupatian sejumlah barang pusaka Pemkab Jembrana ini dipuput oleh Ida Pedanda Gede Oka Manuaba dari Grya Anom Manuaba, Banjar Anyar, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana.

Sekda Budiasa mengatakan, selain kendaraan, saat pelaksanaan upacara Hari Suci Tumpek Landep ini juga dilakukan pembersihan atau penyucian barang pusaka Pemkab Jembrana. Sejumlah barang pusaka itu, ada berupa keris, bajra, senjata Nawasanga, dan barang-barang lainnya yang ada di Pura Niti Praja Pemkab Jembrana.

“Hari ini merupakan hari suci yang diperingati atau diistimewakan berdasarkan keyakinan sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada Sang Hyang Widhi. Dari upacara Tumpek Landep ini, kita berharap selalu diberikan ketajaman pemikiran, penyucian pikiran, dan terhindar dari hal-hal buruk,” ujar Sekda Budiasa.

Sementara Wabup Ipat mengatakan, makna dari Tumpek Landep ini bukan semata-mata hanya upacara fisik terhadap benda-benda tajam. Namun lebih dari itu, guna mensyukuri dan memohon agar selalu diberikan ketajaman pikiran untuk mensejahterakan manusia. Dalam hal ini, pembersihan ataupun penyucian pikiran manusia ini, disimboliskan dengan penyucian senjata.

“Itu dipasupati (disucikan) supaya memberikan kekuatan ketajaman pikiran. Termasuk ketajaman tindakan, perilaku, serta ketajaman pengetahuan,” ucap Wabup Ipat. *ode

Komentar