nusabali

Cek Instalasi Listrik dan Tambah Apar

Lapas IIB Singaraja Antisipasi Kebakaran

  • www.nusabali.com-cek-instalasi-listrik-dan-tambah-apar

Lapas Singaraja yang dihuni oleh 259 orang warga binaan (WB) dari kapasitas seharusnya 100 orang.

SINGARAJA, NusaBali

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Singaraja melakukan pengecekan kondisi instalasi kelistrikan di setiap areal Lapas setempat. Langkah ini guna mengantisipasi insiden kebakaran seperti yang terjadi di Lapas Kelas I Tangerang, beberapa waktu lalu,

Lapas Singaraja juga menyiapkan apar (alat pemadam api ringan) tambahan di beberapa titik di lingkungan Lapas untuk penanganan dini. Pihak Lapas Singaraja berkoordinasi dengan PLN UP3 Bali Utara memeriksa dan merawat instalasi listrik di Lapas Singaraja. Pengecekan ini untuk mengetahui kelayakan peralatan listrik, beban yang diterima, dan kondisi jaringan kabel listrik yang terpasang. Ini dilakukan, menghindari terjadinya kecelakaan listrik seperti arusnpendek (korsleting) di lingkungan Lapas.

Kepala Lapas Kelas IIB Singaraja Mut Zaini mengatakan, selain telah melakukan koordinasi dengan PLN Bali Utara, pihaknya berkoordinasi juga dengan pihak Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Buleleng untuk antisipasi gangguan. "Kami sudah mengecek dan bersurat ke PLN dan Damkar. PLN cek kondisi kabel, apa masih layak atau tidak," kata Mut Zaini, Jumat (10/9) siang.

Pihaknya juga menyiapkan jalur evakuasi sebagai jalur darurat bagi warga binaan (WB) Lapas jika terjadi gangguan. Jalur evakuasi darurat ini langsung mengarah keluar areal Lapas. Rencana juga akan digelar pelatihan bagi para petugas untuk menanggulangi kebakaran di Lapas. "Kalau simulasi, kami menunggu jawaban Damkar untuk pelatihan petugas," ujar Mut Zaini.

Mut Zaini menambahkan, peralatan penanganan dini insiden kebakaran, seperti alat pemadam api ringan sudah disiapkan oleh Lapas Singaraja sebanyak 5 unit. Jumlah ini dirasa sudah cukup untuk di lingkungan Lapas Singaraja yang dihuni oleh 259 orang warga binaan (WB) dari kapasitas seharusnya 100 orang.

Penempatan 5 unit apar ini, diakui Mut Zaini, di beberapa titik lokasi dianggap rawan terjadi insiden kebakaran, baik itu lokasi listrik, dapur dan lokasi lainnya. "Ini untuk api kecil, kalau api besar kami tetap berhubungan dengan Damkar. Saya rasa (5 unit apar) cukup. dan saya harap, tidak ada insiden gangguan di Lapas Singaraja," jelas Mut Zaini.

Antisipasi dini terhadap insiden gangguan di Lapas ini juga  mendapatkan atensi dari Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Bali, Umar Ibnu Alkhatab, dalam kunjungannya ke Singaraja bpada Kamis (9/9) kemarin. Menurut Umar, seluruh Lapas di Bali saat ini sudah overload. Kondisi inipun menimbulkan potensi.

Potensi terkecil, yakni bisa terjadi perselisihan antara WB di Lapas itu sendiri. Kedepannya, Ombudsman RI Provinsi Bali akan mendatangi seluruh Lapas yang ada di Bali untuk mengecek sistem kelistrikan maupun jalur evakuasi. "Saya minta cek, buat simulasi cara mengatasi dan evakuasi. Ini memang perlu diperhatikan," singkat Umar. *mz

Komentar