nusabali

Pemkab Siapkan Lahan Parkir RTH Bung Karno

  • www.nusabali.com-pemkab-siapkan-lahan-parkir-rth-bung-karno

SINGARAJA, NusaBali
Proyek Ruang Terbuka Hijau (RTH) Bung Karno di Lingkungan/Kelurahan/Kecamatan Sukasada, Buleleng terus berproses.

Pemkab Buleleng kini menyiapkan lahan parkir representatif di sekitar RTH. Bangunan milik Dinas Pertanian termasuk Puskesmas Pembantu Hewan di Jalan Tribrata, Kelurahan Beratan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, dilirik sebagai lahan parkir.

Pemkab juga akan memanfaatkan tanah pelaba pura Desa Adat Beratan Samayaji, Kelurahan Beratan, di sebelah utara RTH. Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana  didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng I Putu Adiptha Eka Putra dan Kadis Lingkungan Hidup Gede Melanderat, meninjau langsung tanah pelaba pura itu, Jumat (10/9) siang kemarin. Kehadiran bupati dua periode ini juga telah dinantikan aparat kelurahan dan prajuru Desa Adat Beratan Samayaji.

Lahan parkir yang representatif, menurut Bupati, sangat diperlukan. Terutama mengantisipasi pengunjung RTH membeludak, saat dilaksanakan even besar. Di sebelah utara proyek RTH Bung Karno di Jalan Tribrata terdapat tiga bangunan. Namun dari tiga bangunan tersebut hanya satu bangunan yang masih difungsikan sebagai sedahan agung.

Blok bangunan milik pemerintah ini rencananya akan diubah menjadi lahan parkir RTH. Sedangkan Pustu Hewan akan dibawa ke Tugu Pahlawan Tri Yudha Sakti, Lingkungan Sangket, Kelurahan/Kecamatan Sukasada. Sedangkan kantor sedahan agung yang masih aktif saat ini akan direlokasi di bekas gedung SDN 2 Liligundi. “Ini coba nanti kita bagi gedung bekas sekolah di Liligundi, sedahan agung bisa digeser kesana. Sehingga di blok ini semuanya bisa difokuskan untuk lahan parkir. Kita tata dengan baik sehingga saat ada keramaian tidak terlihat kumuh,” jelas Bupati yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan ini.

Tak hanya penataan lahan parkir, Agus Suradnyana juga memberikan kesempatan desa adat Beratan Samayaji, membuat stand kuliner. Rencananya, Pemkab Buleleng akan menfasilitasi Desa Adat Beratan Samayaji dalam penataan stand kuliner. Lokasinya tepat di seberang pintu keluar RTH. Di lahan pelaba pura itu akan dibangun setidaknya 20 stand kuliner yang akan dikelola oleh desa adat.

“Untuk kesiapan operasional RTH, dua desa yang bersebelahan yakni Kelurahan Sukasada dan Desa Beratan harus diakomodir untuk bisa bersama merawat taman. Pihak Desa Beratan telah mengajukan usulan untuk kesinambungan ekonomi warganya,” jelas Agus Suradnyana.

Kelian Desa Adat Beratan Samayaji I Ketut Awatara Ema Putra, mengatakan krama desanya sangat antusias menyambut keberadaan RTH Bung Karno. Mereka berharap dapat mengelola lahan parkir dan juga membuka stand kuliner dan UMKM di akses pintu keluar RTH. “Kami memang mohon kepada bupati untuk dapat menfasilitasi. Sehingga kami desa adat beratan bisa mengelola parkir dan kuliner di tanah pelaba pura  kami. Kebetulan alur masuk RTH lewat selatan dan keluarnya di utara tepat di depan pelaba pura kami. Parkir untuk roda dua dan roda empat juga belum ada, sehingag kami mohon pengelolaannya,” jelas Awatara.

Kepala Dinas LH Buleleng Gede Melanderat menjelaskan, sesuai rancangan awal pembangunan RTH, memang hanya disiapkan parkir transit bus di depan RTH. Rancangan pembangunan RTH Bung Karno merupakan pintu masuk DTW city tour dan kawasan heritage (warisan) Soekarno di Buleleng. ‘’Begitu wisatawan turun dari bus, akan melanjutkan perjalanan menuju rumah Rai Srimben di Bale Agung, lanjut ke Gedong kirtya, SDN 1 Banjar Paketan tempat mengajar Raden Sukemi. Terakhir, di Kantor Bupati Buleleng dengan nilai historis gedung zaman belanda. Bus akan menunggu di area Gedung Wanita Laksmi Graha,” jelas dia.

Terkait perkembangan proyek memasuki minggu ke-16, disebut Melanderat, sudah mencapai 42,3 persen. Perkembangan pengerjaan proyek pun mengalami deviasi positif 9 persen. Sehingga Melanderat optimis seluruh proyek bisa diselesaikan sebelum akhir Desember 2021. *k23

Komentar