nusabali

Wanita Hamil Meninggal Akibat Covid-19, Bayinya Dikeluarkan Lewat Operasi

  • www.nusabali.com-wanita-hamil-meninggal-akibat-covid-19-bayinya-dikeluarkan-lewat-operasi

BANGLI, NusaBali
Seorang ibu hamil 7 bulan asal Kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli, Ni Nengah Su, 24, yang terkonfirmasi positif Covid-19, meninggal dalam perawatan di Ruang ICU RSUD Bangli, Kamis (9/9) malam sekitar pukul 23.50 Wita.

Bayi dalam kandungannya pun dikeluarkan melalui operasi caesar dalam keadaan sudah meninggal juga. Kasubag Hukum-Humas-Pemasaran RSUD Bangli, Sang Kompyang Arie Wijaya, mengatakan ibu hamil terkonfirmasi positif Covid-19 ini meninggal dunia setelah dua pekan lebih menjalani perawatan. Menurut Arie Wijaya, pasien Nengah Su awalnya masuk ke UGD RSUD Bangli, 24 Agustus 2021 lalu.

Ketika pertama datang ke RSUD Bangli, kata Arie Wijaya, perempuan hamil berusia 24 tahun ini dalam kondisi bergejala sesak napas. "Begitu masuk UGD RSUD Bangli, pasien ini langsung ditangani petugas. Termasuk dilakukan rapid test antigen juga," jelas Artie Wijaya dalam keterangan persnya di RSUD Bangli, Jumat (10/9).

Dari rapid test antigen tersebut, hasilnya dinyatakan reaktif. Karena itu, sehari kemudian, 25 Agustus 2021, dilakukan pemeriksaan lanjutan berupauji swab  PCR. Hasilnya, pasien hamil 7 bulan ini dinyatakan positif Covid-19.

Selanjutnya, ibu hamil ini menjalani perawatan di Ruang Isolasi Utama Covid-19 RSUD Bangli. Setelah beberapa hari menjalani perawatan, pasien Nengah Su kembali diuji Swab PCR kedua, 3 September 2021. Hasilnya, sudah negatif dengan kondisi ralatif membaik.

"Karena kondisinya sudah membaik, pasien bersangkutan kemudian dipindahkan ke Ruang Perawatan Cempaka RSUD Bangli," terang Arie Wijaya. Namun, berselang 4 hari kemudian tepatnya 7 September 2021, kondisi ibu hamil 7 bulan ini kembali drop. Bahkan, pasien Nengah Su harus dirawat di Ruang ICU RSUD Bangli agar mendapatkan penanganan intensif.

Kemudian, 9 September 2021, kembali dilakukan uji Swab PCR ketiga. Hasilnya ternyata positif. Menurut Arie Wijaya, pasien saat itu mengalami sesak memberat sehingga harus menggunakan alat bantu pernapasan.

"Hasil uji Swab PCR baru keluar Kamis (9 September 201) malam sekitar pukul 19.41 Wita. Saat itu, kesadaran pasien menurun. Petugas melakukan resutisitasi jantung dan paru, tetapi responsnya negatif. Pasien akhirnya dinyatakan meninggal menjelang tengah malam sekitar 23.50 wita," beber Arie Wijaya.

Terungkap, sebelum masuk UGD RSUD Bangli sampai akhirnya meninggal, pasien ibu hamil 7 ini sudah mengeluhkan deman selama 4 hari. Selain itu, pasien Nengah Su juga memngalami mual, muntah, dan batuk-batuk.

Sementara itu, bayi dalam kandungan pasien Nengah Su yang meninggal akibat Covid-19 sudah dikeluarkan melalui operasi caesar di RSUD Bangli, Jumat pagi. Bayi dikeluarkan dalam kondisi sudah meninggal. Bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut memiliki berat sekitar 1.600 gram atau 1,6 kilogram. Bayi ini merupakan anak pertama dari ibu hamil yang meninggal tersebut.

Versi Arie Wijaya, hingga Jumat kemarin jenazah ibu hampil yang meninggal akibat Covid-19 dan jenazah bayinya masih dititip di RSUD Bangli. "Pihak keluarga masih rembug (soal dewasa ayu proses upacara, Red), sehingga jenazah dititip dulu di RS," katanya. *esa

Komentar