nusabali

Variasi Makanan Berkurang, Monyet di Uluwatu Mulai Usil

  • www.nusabali.com-variasi-makanan-berkurang-monyet-di-uluwatu-mulai-usil

MANGUPURA, NusaBali
Perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 4 di Badung tak saja berdampak pada kelangsungan pakan monyet di Sangeh Kecamatan Abiansemal.

Namun juga dirasakan di Pura Uluwatu, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan. Bahkan, kini monyet di sana mulai usil.


Bendesa Adat Pecatu I Made Sumerta, mengatakan saat ini karakter monyet sedikit nakal. Hal ini disinyalir karena berkurangnya varian makanan yang diberikan pada sekitar 800 ekor lebih monyet yang ada di kawasan Pura Uluwatu.

“Kalau secara kuantitas, jumlah makanannya masih (terpenuhi). Tapi secara kualitas, mungkin bisa saya katakan memang kurang, karena biasanya makanan monyet bervariasi. Selain buah, ada telur juga. Namun sekarang kami cuma berikan ketela dan pisang. Sebab tidak ada pendapatan juga,” ujar Sumerta, ditemui di Puspem Badung, Senin (6/9).

Sumerta khawatir, kondisi monyet di Pura Uluwatu yang mulai nakal. Bahkan sekarang masuk ke pura yang dikhawatirkan mengganggu umat yang akan bersembahyang. “Dulu monyet terkonsentrasi di bawah (luar pura), sekarang saya liat sendiri umat yang bawa banten, lungsuran buahnya dicari sama monyet. Kami khawatir umat yang bersembahyang jadi kaget dan merasa terganggu,” kata Sumerta yang juga anggota DPRD Badung itu.

Dikatakan, monyet juga mulai usil dengan mengambil barang-barang yang dibawa oleh pengunjung, misalnya kaca mata atau barang berharga. “Begitu kaca ditukar dengan ketela, dia (monyet) tidak mau. Kalau dikasi penukarnya dengan telur atau buah yang dia sukai, baru dikembalikan,” bebernya.

Sumerta mengakui biaya pakan monyet per hari mencapai Rp 2 juta. Sumbernya pun berasal dari Desa Adat. Untuk mengantisipasi monyet mengganggu pengunjung atau umat yang bersembahyang, disiagakan 4 tenaga pawang yang dibagi per shif.

“Ada 6 kelompok monyet yang diberikan makan dengan lokasi berbeda. Setiap kelompok tidak akan mau makan di kelompok lainnya. Pasti akan menyerang jika ada yang pindah kelompok,” tandas Sumerta. *ind

Komentar