nusabali

Miliki TPS 3R, Desa Pejarakan Kelola Sampah Berbasis Sumber

  • www.nusabali.com-miliki-tps-3r-desa-pejarakan-kelola-sampah-berbasis-sumber

SINGARAJA, NusaBali
Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, kini memiliki Tempat Pengelolaan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS 3R).

Dengan kehadiran TPS 3R, Desa Pejarakan bakal mengelola sampah berbasis sumber. Bangunan TPS 3R yang diberi nama Sandi Kerta Bersih, Sejuk, Halamannya Luas, Asri Tertib, dan Indah (Sanker Bersehati) ini diresmikan pada Senin (6/9) pagi oleh Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana.


Bupati Agus Suradnyana mengatakan, program pengelolaan sampah berbasis desa di Buleleng akan dilakukan secara bertahap. Dia menekankan pentingnya program pengelolaan sampah berbasis sumber, khususnya di desa. Desa diharapkan mengelola sampah dan tidak mengirim sampah bervolume besar ke tempat pembuangan akhir (TPA).

Menurut Bupati Agus Suradnyana, setiap tahun akan ada penilaian terhadap desa untuk pengelolaan sampah. Jika desa tersebut dinilai sangat baik, dalam pengelolaan sampah tentu desa tersebut diberikan tambahan BKK. “Kalau ini berhasil nanti akan ada penilaian. Diberikan BKK yang besar kepada desa yang mampu mengelola sampah dengan baik,” ujarnya, saat meresmikan TPS 3R Desa Pejarakan.

Perbekel Pejarakan Made Astawa menyebutkan, total jumlah penduduk di Desa Pejarakan ada sekitar 3.417 kepala keluarga (KK), dengan sekitar 11.872 jiwa. Setiap wilayah dinas dan adat di Desa Pejarakan, menjadi sasaran dalam upaya penanganan sampah berbasis sumber.

“Ini upaya untuk mewujudkan Desa Pejarakan bersih. Kami upayakan menggandeng perusahaan untuk memberikan dana tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) untuk menghidupkan TPS3R ini,” kata Astawa.

Pembangunan TPS 3R ini merupakan bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) RI. Untuk operasional TPS3R, pada 2022 dialokasikan khusus dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Pejarakan sebesar Rp 155 juta.

Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Desa Pejarakan Ketut Sarta, mengaku sampai saat ini ada 86 KK sudah melakukan pemilahan sampah berbasis sumber. Efisiensi biaya pengelolaan sampah dilakukan dengan berbagai upaya. Seperti memaksimalkan peran teruna-teruni, sekaa bajang, dan dibantu pihak ketiga.

“Pihak ketiga membantu edukasi ke rumah-rumah. Kami sedang berbenah dalam hal pengelolaan sampah. Dengan adanya TPS3R ini, nanti sampah dijemput per hari. Kemudian sampah akan dikelola di dua tempat yaitu di rumah pilah dan TPS3R,” ucap Sarta. *mz

Komentar