nusabali

Subak Kerdung Menjaga Warisan Pertanian di Tengah Kota Denpasar

  • www.nusabali.com-subak-kerdung-menjaga-warisan-pertanian-di-tengah-kota-denpasar

DENPASAR, NusaBali.com - Subak Kerdung yang terletak di Kelurahan Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan, merupakan salah satu subak yang masih eksis hingga saat ini.

Keberadaan subak memiliki peran sentral dalam pembangunan pertanian di Bali. Organisasi sosio-religius tersebut telah terbukti menjadikan pertanian di Bali memiliki eksistensi yang unik hingga kini, bahkan dikenal sampai ke mancanegara.

Di wilayah perkotaan seperti di Kota Denpasar pun masih dapat ditemui lahan pertanian yang tentunya memiliki organisasi subak sendiri seperti Subak Kerdung. “Subak ini sudah turun temurun kami wariskan tidak tahun kapan berdirinya,” ujar Pakaseh Subak Kerdung, I Ketut Suanda, Rabu (1/9/2021).

Subak kerdung tercatat memiliki luas 160 hektare merupakan subak terluas di wilayah Denpasar Selatan. Memiliki anggota sebanyak 136 orang petani hampir keseluruhannya bercocok tanam padi.

Tantangan yang dihadapi subak yang ada di wilayah perkotaan seperti Subak Kerdung tentunya adalah alih fungsi lahan. Pada tahun 2010 luas lahan Subak Kerdung dilaporkan masih seluas 215 hektare, sehingga mengalami pengurangan jika dibanding saat ini. Untuk itu berbagai upaya coba dilakukan baik oleh krama Subak Kerdung maupun oleh pemerintah daerah untuk menekan alih fungsi lahan pertanian di Subak Kerdung.

Sebagai bagian dari upaya tersebut, Subak Kerdung saat ini dikembangkan sebagai salah satu destinasi ekowisata di Kota Denpasar. Jika kita mengunjungi area di kawasan Subak Kerdung maka tampak jalan subak yang telah ditata menggunakan paving. Sebelum adanya pandemi Covid-19, jalan tersebut biasanya digunakan sebagai jogging track oleh masyarakat Pedungan dan sekitarnya yang ingin berolahraga.

Selain itu Pemerintah Kota Denpasar juga secara rutin memberikan bantuan bibit maupun pupuk kepada para petani Subak Kedung agar produktivitas hasil tani terus meningkat. “Kami berterima kasih sekali kepada Pemerintah Kota Denpasar yang telah memberikan bantuan kepada petani kami, apalagi di masa pandemi ini,” kata Ketut Suanda.

FOTO: I Ketut Suanda, Pakaseh Subak Kerdung .-SURYADI

“Kemarin juga dibantu traktor oleh Dinas (Pertanian Kota Denpasar),” tambah Suanda yang baru 1,5 tahun menjabat pakaseh Subak Kerdung.  

Keunikan organisasi subak di Bali adalah pada sisi religiusnya. Dikatakan Suanda, krama Subak Kerdung memiliki pura subak sebagai wahana pemujaan kepada Dewi Sri yang telah memberikan anugerah berupa hasil panen yang baik. Pura Subak Kerdung sendiri bernama Pura Ulun Carik Subak Kerdung yang terletak di Jalan Pulau Moyo, Pedungan, Denpasar Selatan. “Piodalannya pada hari raya Tumpek Krulut,” terang Suanda.

Selain alih fungsi lahan, masalah yang dihadapi oleh krama Subak Kerdung juga ada pada sumber air yang kadang terkendala akibat permasalahan di hulu. Seperti yang terjadi pada awal bulan ini, di mana tanggul di Tukad Badung yang berada di wilayah Banjar Batan Nyuh, Pemecutan Kelod jebol, sehingga mengakibatkan air tidak dapat mengalir menuju ke lahan Subak Kerdung.    “Masalahnya pada irigasi. Tiba-tiba hujan di hulu luar biasa, bendungannya dihantam,” kata Suanda mengenai tanggul di Tukad Badung yang sempat jebol.   *adi

Komentar