nusabali

Dewan Minta Semua Elemen Dukung Penanganan Corona

Bentrok Anggota TNI vs Warga Sidetapa

  • www.nusabali.com-dewan-minta-semua-elemen-dukung-penanganan-corona

DENPASAR, NusaBali
Bentrok antara aparat TNI dati Kodim 1609/Buleleng vs warga saat rapid test antigen massal di Desa Sidetapa, Kecamatan Banjar, Buleleng, Senin (23/8) pagi, adalah kasus kesalahpahaman. Komisi I DPRD Bali (yang membidangi hukum, keamanan, ketertiban) pun meminta semua elemen masyarakat tetap dukung TNI/Polri dalam menangani pandemi Covid-19.

Ketua Komisi I DPRD Bali, I Nyoman Adnyana, menyayangkan terjadinya kasus kekerasan yang melibatkan aparat TNI vs warga dalam insiden saat rapid test antigen massal di Wantilan Pura Bale Agung, Desa Sidetapa tersebut. Namun, menurut Adnyana, insiden tersebut sifatnya kasuistis, yang tidak perlu diperpanjang. Apalagi, sampai saling menyalahkan satu sama lain dan ada pihak memanaskan situasi yang sudah terkendali.

"Ini hanya kasuistis kesalahpahaman di lapangan, sehingga perlu dicarikan solusi kekeluargaan dan mediasi untuk mencari perdamaian. Lebih baik fokus lanjutkan urusan penanganan pandemi Covid-19," pinta Adnyana dalam keterangan persnya di Denpasar, Selasa (24/8).

Adnyana mengatakan, petugas keamanan yang melaksanakan tugas bersama Satgas Pengananan Covid-19 sudah berusaha untuk tidak sampai panjang masalahnya. Terbukti, ketika ada kejadian salah paham hari itu, swab massal langsung dihentikan sementara. "Artinya, semua bisa diselesaikan dengan kepala dingin," tandas politisi senior PDIP asal Desa Sekaan, Kecamatan Kintamani, Bangli ini.

Menurut Adnyana, saat ini aparat berwenang di Buleleng masih mengupayakan mediasi pasca insiden dalam kegiatan rapid test antigen massal di Desa Sidetapa, yang menyebabkan Komandan Kodim 1609/Buleleng, Letkol Muhammad Windra Lisriyanti, kena pukul tersebut. "Saya baca di media sosial ada yang kesannya manas-manasi kasus itu. Jangan begitulah,” sebut Adnyana.

“Dalam setiap peristiwa, ada sebab dan akibatnya. Nggak perlu saling menyalahkan, selesaikan dengan damai. Kan masih mediasi sekarang," lanjut mantan Perbekel Sekaan yang sempat dua periode duduk di Fraksi PDIP DPRD Bangli Dapil Kintamani, sebelum maju ke DPRD Bali Dapil Bangli melalui Pileg 2014 ini.

Versi Adnyana, saat ini kebersamaan TNI/Polri dan masyarakat serta Satgas Penanganan Covid-19 di desa/kelurahan se-Bali sangat bagus. Adnyana mengingatkan kejadian di Desa Sidetapa jangan sampai digeneralisasi yang bisa merembet ke mana-mana dan memperkeruh suasana.

"Kami lihat di beberapa kabupaten/kota, masyarakat dan TNI/Polri bersatu kok. Jadi, harus jernih lihat akar masalahnya. Kasus di Buleleng itu sebaiknya diselesaikan secara damai dan kekeluargaan," tandas politisi lulusan Fakultas Hukum Unud ini.

Pihak-pihak terkait di Buleleng, kata Adnyana, akan menyelesaikan persoalan kesalahpahaman dalam insiden d Desa Sidetapa tersebut. Diharapkan, situasi bisa adem dan semua kembali bekerja. Adnyana yakin kepolisian dan pimpinan TNI bisa menyelesaikan semuanya dengan solusi terbaik.

“Ya, mulatsarira (introspeksi)-lah kita semuanya. Kami di DPRD Bali berharap masyarakat Bali bahu-membahu beker jasama dengan petugas TNI/Polri untuk membantu pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19. Karena kita tahu TNI/Polri terdepan juga membantu penanganan pandemi Covid-19 ini," terang Adnyana.

Paparan senada juga disampaikan Ketua Komisi IV DPRD Bali (yang membidangi pendidikan, kesehatan, adat), I Gusti Putu Budiarta alias Gung De. Menurut Gung De, insiden kekerasan yang dipicu oleh masalah swab massal di Desa Sidetapa itu jangan sampai terulang lagi.

"Dalam situasi ini, kita sama-sama membantu pemerintah menangani pandemi Covid-19. Masyarakat harus menahan diri, jangan emosi," terang politisi senior PDIP asal Kelurahan Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan ini saat dikonfirmasi terpisah, Selasa kemarin.

Gung De mengingatkan, kasus kesalahpahaman di Desa Sidetapa jangan sampai terulang lagi. Pihaknya pun berharap ke depan kalau ada kegiatan di desa, seluruh stakeholder sebaiknya sosialiasi lebih dulu. Pola pendekatan yang humanis dikedepankan.

“Saya baru mengikuti di media sosial kasus kekerasan yang dipicu swab itu. Kami berharap warga membantu pemerintah mempercepat pemulihan pandemi Covid-19 ini. Kalau harus di-swab, ya swab, ikuti protokol kesehatan untuk cegah penularan Covid-19. Sementara petugas juga kita harap kedepankan pendekatan humanis dan dosialisasikan dulu setiap kegiatan," tegas politisi yang juga menjabat Bendesa Adat Pedungan ini. *nat

Komentar