nusabali

Ruang IGD RSU Bangli Dipenuhi Pasien Covid-19

  • www.nusabali.com-ruang-igd-rsu-bangli-dipenuhi-pasien-covid-19

BANGLI, NusaBali
Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSU Bangli terisi penuh oleh pasien Covid-19. Imbasnya, pasien umum ditempatkan di pelataran IGD agar tidak berbaur dengan pasien positif Covid-19.

Pasien umum ditempatkan sementara di pelataran IGD menunggu proses pemindahan ke ruang rawat inap. Wakil Direktur Pelayanan RSU Bangli, dr Ni Wayan Ari Susanti, mengungkapkan pasien umum yang ada di pelataran IGD merupakan pasien yang baru selesai menjalani pemeriksaan. Pasien ditempatkan di pelataran hanya sementara sembari menunggu proses pemindahan ke ruang rawat inap. “Agar pasien tidak berbaur, kami tempatkan sementara di luar. Setelah dapat kamar, pasien langsung dibawa ke ruang rawat inap,” ungkap dr Ari Susanti didampingi Kabid Keperawatan RSU Bangli, I Komang Suardana, Senin (23/8).  

Hingga Senin siang, sebanyak 7 pasien Covid-19 masih berada di ruang IGD. Pasien tersebut menunggu pemindahan ke ruang rawat. Diakui bed untuk pasien Covid-19 sudah terisi penuh. “Hari ini ada beberapa yang pulang, maka tempat tidur langsung diisi pasien Covid-19 yang masih ada di IGD,” jelas dr Ari Susanti. Dijelaskan, penempatan pasien Covid-19 tidak dicampur. Penempatan pasien juga dicek dari lamanya pasien menjalani perawatan. “Pasien baru tidak dicampur dengan pasien yang sudah beberapa hari dirawat. Kami juga perlu waktu untuk pemindahan pasien,” imbuh Komang Suardana.

RSU Bangli memiliki beberapa ruang khusus penanganan pasien Covid-19. Ruang isolasi utama dengan kapasitas 26 bed, ruang Wing dengan kapasitas 8 bed, ruang Mahottama kapasitas 20 bed, dan ICU kapasitas 3 orang. “Hingga siang ini, bed terisi penuh. Jumlah pasien terus berubah, ada yang sembuh ada juga pasien baru. Kami optimalkan bed yang ada,” jelas Komang Suardana. Ada rencana merujuk pasien Covid-19, namun di rumah sakit lain juga penuh. Maka itu, RSU Bangli berupaya melayani pasien dengan optimal.

dr Ari Susanti mengimbau masyarakat menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Penanganan Covid-19 tidak bisa hanya mengandalkan tenaga kesehatan, perlu kesadaran dan dukungan seluruh pihak. “Jika ada yang melaksanakan upacara tolong prokes diperketat lagi,” pintanya. Bagi masyarakat yang curiga dirinya positif Covid segera melakukan isolasi agar tidak menularkan kepada orang lain. *esa

Komentar