nusabali

Patung Sungkeman Akan Hiasi RTH Bung Karno di Sukasada

Dikerjakan di Jogjakarta, Bakal Ditempatkan di Wantilan RTH Bung Karno

  • www.nusabali.com-patung-sungkeman-akan-hiasi-rth-bung-karno-di-sukasada

Versi Gede Melanderat, Patung Sungkeman Sukarno dengan Ni Nyoman Rai Srimben dimunculkan di RTH Bung Karno, karena ibunda sang Proklamator berasal dari Buleleng

SINGARAJA, NusaBali

Ruang Terbuka Hijau (RTH) Bung Karno yang tengah dibangun di Kelurahan/Kecamatan Sukasada, Buleleng bukan hanya dilengkapi Patung Bung Karno setinggi 8 meter sebagai ikon. RTH Bung Karno juga bakal dilengkapi dengan Patung Sungkeman Soekarno (Presiden RI ke-1) dengan ibundanya, Ni Nyoman Rai Srimben.

Sebetulnya, Patung Sungkeman Bung Karno dengan Nyoman Rai Srimben, ibunya yang berasal dari Lingkungan Bale Agung, Kelurahan Paket Agung, Kecamatan Buleleng, tidak ada dalam perencanaan awal pembangunan RTH Tahun 2017. Namun, saat dilakukan review proyek pada 2020 lalu, Patung Sungkeman ini dimasukkan untuk mempercantik dan memperlengkap RTH Bung Karno.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng, Gede Melanderat, menjelaskan Patung Sungkeman Bung Karno dengan Rai Srimben itu dibuat berskala 1:1 atau sebesar orang dewasa. Patung berbahan perunggu tersebut dibuat oleh pematung di kawasan Bantul, Jogjakarta dan pengerjaannya kini sudah finishing. Pengerjaan Patung Sungkeman ini satu tempat dengan Patung Bung Karno.

Menurut Gede Melanderat, saat review tahun 2020 lalu, ada perubahan nilai proyek dalam finishing (pengerjaan akhir) RTH Bung Karno. Muncul kemudian usulan pe-nambahan satu Patung Sungkeman dan juga gayor (ukiran) di Open Stage Singa Ambara Raja. Dua pekerjaan ini sebelumnya memang tidak ada dalam Detail Engineering Design (DED).

“Ini kami laksanakan mengingat ibu kandung Soekarno lahir dan besar di Bale Agung, Kelurahan Paket Agung, Buleleng. Alangkah tidak bijaksananya kita saat ngomongin sejarah asal usul Bung Karno, tetapi ibunya tidak ada. Makanya, Patung Sungkeman ini dimunculkan,” jelas Melanderat saat dihubungi NusaBali di Singaraja, Minggu (22/8).

Melanderat menyebutkan, Patung Sungkeman Bung Karno dengan Rai Srimben ren-cananya akan diletakkan di Wantilan RTH Bung Karno. Dinas Lingkungan Hidup Buleleng pun sudah menyusun rencana Wantilan RTH Bung Karno akan ditata sebagai museum.

Sejumlah buku, foto, hingga film terkait Bung Karno nantinya akan pajang di sana. “Hal itu sebagai salah satu upaya mengedukasi pengunjung dan mengingat kembali sejarah perjuangan Sang Proklamator,” tandas mantan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Buleleng ini.

Versi Melanderat, saat ini terus diupayakan pendekatan kepada calon donatur yang bersedia menyumbangkan koleksi buku ataupun barang lainnya, yang berkaitan dengan Bung Karno, untuk nantinya dipajang di RTH Bung Karno sebagai koleksi museum.

Sementara itu, progres pengerjaan bagian badan dan wajah Patung Bung Karno sudah selesai dikerjakan di Bantul, Jogjakarta. Demikian pula Patung Sungkeman Bung Karno dengan Rai Srimben.

Dinas Lingkungan Hidup Buleleng pun sudah melakukan uji kualitas pada patung terkait kandungan bahan logam dan ketebalan yang digunakan. Hasilnya, kata Melanderat, sudah memenuhi ketentuan. Hal itu dilakukan saat Dinas Lingkungan Hidup Buleleng bersama aparat penegak hukum melakukan pengecekan langsung ke galeri pematung di Bantul, Jumat (20/8) lalu.

Rencananya, patung beserta relief yang dikerjakan di Bantul ini akan dikirimkan ke Bali dalam dua tahap. Pengiriman tahap pertamanya, 28 Agustus 2021 depan. Saat itu, bagian patung yang sudah selesai dikerjakan akan dibongkar kembali, untuk memudahkan pengiriman melalui jalur darat. Selanjutnya, bagian patung kembali akan dirakit dan didirikan di RTH Bung Karno.

“Pengerjaan sudah tahap akhir, karena kalau selesai sesuai kontrak, itu sampai patung berdiri. Sehingga nanti serah terimanya langsung di RTH Bung Karno,” kata Melanderat.

Menurut Melanderat, perakitan dan pemasangan Patung Bung Karno di atas pedestal yang telah disiapkan, akan memakan waktu kurang lebih 20 hari. Sedangkan untuk progres proyek keseluruhan yang dikerjakan penyedia, saat ini sudah mencapai 40 persen. Penuntasan Proyek RTH Bung Karno itu sendiri memakan waktu selama 4 tahun anggaran dan ditarget tuntas Desember 2021 mendatang. *k23

Komentar