nusabali

Peternak Madu Kela-kela Ajak Warga Pasang Koloni di Rumah

  • www.nusabali.com-peternak-madu-kela-kela-ajak-warga-pasang-koloni-di-rumah

GIANYAR NusaBali
Madu Kela-kela asli Bali makin menemukan konsumen, seiring masyarakat meningkatkan imun tubuh di tengah pandemi Covid-19.

Salah satu peternak Madu Kela-kela I Ketut Wiarsana,53, mengatakan peminat madu datang dari segala lapisan masyarakat. Karena madu berkhasiat meningkatkan imunitas tubuh hingga menyembuhkan beragam penyakit. Perternak kela-kala sejak setahun terakhir ini mengajak masyarakat untuk memasang koloni (sarang lebah kelanceng) di rumah masing-masing. "Saya siap berbagi tips," ujarnya, saat ditemui di kebunnya, Banjar Tegalinggah, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Minggu (22/8). Tawarannya ini tentu tak gratis. Dia jual koloni Kela-kela Rp 250.000/unit.

Menurut Wiarsana, di Bali keberadaan koloni sudah menjadi home industri. Tidak saja skala rumahan, sejumlah koloni biasa dipasang di kawasan villa. "Untuk di rumah, 1 sampai 3 kotak koloni. Salah satu contoh di Desa Sibang Kaja, Badung, Bumdesnya minta 100 kotak. Saya kirim. Katanya disebar ke warga setempat. Untuk villa ada yang saya kirim sampai 25 kotak," ujar pria yang juga pengusaha garmen ini.

Ketika setiap rumah sudah memiliki koloni dengan vegetasi atau pakan pendukung, dia yakin masyarakat bisa panen dan rasakan Madu murni tanpa campuran. "Panen Kela-kela ini gampang, tidak menyengat. Yang katanya bisa masuk ke telinga, itu keliru. Saya sudah biasa mindahin koloni dari bambu ke kotak tidak ada yang masuk telinga," terangnya.

Wiarsana antusias menggugah memelihara madu ini berskala rumahan. Karena dirinya terlebih dahulu mengalami. Bermula dari istrinya Ni Nengah Sukarmi yang menderita diabetes. "Awalnya saya membeli Madu. Tapi pikir-pikir, karena pemakaian jangka panjang saya coba budidaya. Kecil-kecilan, berburu ke alam," jelasnya.

Seiring berjalannya waktu, Wiarsana merasakan ada potensi untuk dikembangkan menjadi usaha yang menjanjikan. "Pertama saya kembangkan di daerah Bangli, Tembuku. Ternyata benar menghasilkan, saya lanjut kembangkan di dekat rumah," terang Penggagas, pendiri, dan pengurus dan Ketua Koperasi Pasek Santayana Artha Blahbatuh ini.

Saat ini, Wiarsana tidak saja menjual madu, juga menjual koloni. "Sampai saat ini saya kewalahan layani kebutuhan madu," ujarnya yang punya 5 pengusaha madu binaan ini. Dia sangat berharap warga mau ikut budidaya Kela-kela. "Sangat menjanjikan ke depan, khasiat madu sembuhkan penyakit mag diabetes, kolesterol, asam urat bahkan jantung. Budi daya menjanjikan karena sebuah obat. Terutama anak muda, ayo cari celah usaha sejak dini," ajak Wiarsana yang memiliki puluhan reseler dan produk Madu Kela-kela ya sudah masuk swalayan ini.

Dalam kebunnyakebunnya saat ini, Wiarsana memiliki sekitar 150 koloni asli hasil bolangan. Satu koloni dipanen 3 bulan sekali. Karena jumlahnya cukup banyak, Wiarsana bisa panen seminggu sekali. Satu koloni menghasilkan sekitar 200 ml sampai 300 ml madu. "Per bulan rata-rata hasilkan 5 sampai 10 liter. Kita kemas dalam botol isian 100 ml, 200 ml dan 250 ml," terangnya.

Omzet yang didapatkan per bulan mencapai jutaan rupiah. "Karena ini masih home industri, saya belum ada hitungan faktual. Motivasi saya beternak madu ini cenderung untuk kesembuhan," jelasnya. *nvi

Komentar