nusabali

Ritual Malukat di Pantai Watu Klotok, Tiba-Tiba Disambut Ratusan Ikan Terdampar

  • www.nusabali.com-ritual-malukat-di-pantai-watu-klotok-tiba-tiba-disambut-ratusan-ikan-terdampar

SEMARAPURA, NusaBali.com –  Ratusan ekor ikan tiba-tiba terdampar di bibir Pantai Watu Klotok, Desa Tojan, Klungkung saat  I Wayan Budi Purwandika dan keluarganya hendak melakukan prosesi pamelukatan atau pembersihan diri pada rahinan tilem, Minggu (8/8/2021).

Rekaman detik-detik berhamburannya ratusan ikan ini baru diunggah di akun Instagram I Wayan Budi Purwandika pada Senin (16/8/2021) sehingga langsung viral.

“Saat itu saya bersama keluarga akan melakukan pamelukatan,” ungkap pria asal Banjar Penestanan Kaja, Desa Sayan, Ubud, Senin siang.

Baru saja meletakkan canang sari di bibir pantai berpasir hitam tersebut, ia dibuat terkaget. Pasalnya ratusan ikan kecil-kecil sebesar ibu jari orang dewasa tiba-tiba muncul di hadapannya alias terdampar dibawa ombak.

Sontak ia langsung merekam kejadian yang jarang terjadi tersebut dengan menggunakan handphonenya.

Video tersebut kemudian ia unggah di akun instagramnya @budipurwandika dan kemudian viral. “Pas tiyang malukat, ngaturang canang matur piuning, tiba-tiba ada ikan keluar, terus tiyang videokan,” ujar Budi Purwandika.

Ditambahkannya sembari mengambil video, keluarganya yang lain buru-buru memunguti ikan-ikan yang terdampar tersebut hingga mendapatkan dua kantong plastik ikan. “Kalau nggak salah itu jam 09.00 pagi,” terang pria yang bekerja di salah satu toko modern di sekitaran Tegallalang.


Ia pun sempat bertanya kepada masyarakat setempat dan mendapat jawaban jika fenomena seperti ini memang kadang-kadang terjadi pada rahinan seperti Tilem. “Ikan apa ya namanya? Ikan-ikan kecil untuk dipindang,” ujarnya ketika mencoba mengingat nama ikan yang disebutkan oleh masyarakat setempat.  

Dikonfirmasi terpisah, pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali, melalui  Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Prawono Meruanto, menduga ikan-ikan yang terdampar yang terlihat pada video yang viral merupakan ikan jenis lemuru (Sardinella lemuru).

“Kita kembalikan lagi kepada alam. Kondisi cuaca yang begitu ekstrim saat ini mungkin juga mengakibatkan sebuah pergantian udara, tingkat kehangatan pantai, kemudian arus, dan segala macam, itu sangat berpengaruh. Sehingga mengakibatkan beberapa ikan-ikan itu mungkin terdorong ke pinggir pantai,” terang Prawono.

Ditegaskannya kejadian ini merupakan fenomena biasa secara alamiah yang terjadi akibat perubahan kondisi alam.  Jika diingat kembali, dua tahun silam, kejadian ini sesunggunya pernah terjadi di Pantai Batu Bolong, Canggu, Kuta Utara, sekitar bulan Juli 2019, bersamaan dengan munculnya gempa bumi. Setiap malam, selama sekitar empat bulan lamanya, masyarakat berbondong-bondong mendatangi pantai tersebut untuk mendapatkan ikan lemuru gratis.  *adi

Komentar