nusabali

500 Tukik Dilepasliarkan di Penimbangan

  • www.nusabali.com-500-tukik-dilepasliarkan-di-penimbangan

SINGARAJA, NusaBali
Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Penimbangan Lestari kembali melepasliarkan ratusan ekor tukik atau bayi penyu.

Kali ini, sebanyak 500 ekor tukik dilepas kembali ke laut di Pantai Penimbangan, Desa Baktiseraga, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Sabtu (14/8) pagi pukul 07.00 Wita. Ketua Pokmaswas Penimbangan Lestari Gede Wiadnyana, menyampaikan tukik yang dilepas merupakan hasil penangkaran telur penyu di kawasan Pantai Penimbangan dan sekitarnya. Pada musim bertelur tahun ini, Pokmaswas Penimbangan Lestari telah mengevakuasi lebih dari 3.000 butir telur penyu ke tempat penangkaran.

Wiadnyana mengatakan, hal ini dilakukan agar telur penyu bisa menetas dengan aman. Pasalnya, jika dibiarkan di alam liar, telur penyu bisa gagal menetas karena dimangsa hewan lain atau hal lain. Selain itu, juga untuk menghindari terjadinya pencurian telur penyu oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

“Dari sekitar tiga ribu telur yang kami evakuasi ke tempat penetasan, sekitar lima puluh persennya telah menetas. Yang kami lepas kali ini penyu jenis lekang,” ujar Wiadnyana.

Kata Wiadnyana, pelestarian telur penyu yang dilakukan Pokmaswas Penimbangan Lestari telah dilakukan sejak lima tahun terakhir. Tercatat sudah ada sedikitnya 15.000 telur penyu yang dievakuasi ke tempat penangkaran, dan yang berhasil menetas sebanyak 10.000 telur.

Widnyana menambahkan, kendati Pantai Penimbangan yang notabene destinasi pariwisata yang cukup ramai dikunjungi, penyu tetap datang naik ke pantai untuk membuat sarang dan menetaskan telurnya. “Inilah uniknya di Penimbangan. Ramai orang yang berkunjung, penyu juga ramai naik untuk bertelur,” katanya.

Sementara itu, Perbekel Baktiseraga Gusti Armada, mendukung kegiatan konservasi penyu yang digulirkan Pokmaswas Penimbangan Lestari. Dirinya berharap langkah tersebut ditiru oleh kelompok warga pesisir lain di Buleleng. Hal ini mengingat tempat penetasan yang dikelola Pokmaswas Penimbangan Lestari sudah mulai penuh.

“Buleleng ini kan paling panjang pantainya. Semoga langkah kami diikuti oleh titik-titik yang lain. Karena keterbatasan ruang dan lain-lain, tidak bisa dilaksanakan di satu tempat saja. Kami berharap apa yang sudah dilakukan Pokmaswas ini bisa diikuti yang lain,” kata Gusti Armada. *mz

Komentar