nusabali

TNI/Polri Mulai Jemput Warga Isoman

Dibawa ke Isolasi Terpusat, Diharapkan Percepat Pemulihan Bali

  • www.nusabali.com-tnipolri-mulai-jemput-warga-isoman

Kamar untuk Isoter di seluruh Bali sekitar 3.000, saat ini sedang diupayakan penambahan, karena secara keseluruhan warga isoman 8.000-an orang.

DENPASAR, NusaBali

Aparat TNI/Polri dari Kodam IX/Udayana dan Polda Bali mendapat tugas baru dalam penanganan Covid-19 yang kasusnya belum juga melandai di Bali. Aparat TNI/Polri yang tersebar di seluruh Bali ditugaskan untuk membantu pemerintah menjemput para pasien yang saat ini sedang Isolasi Mandiri (Isoman) untuk dibawa ke tempat Isolasi Terpusat (Isoter) yang telah disediakan. Upaya penjemputan para pasien Isoman ini pun telah dimulai, Sabtu (14/8).

Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak mengatakan upaya penjemputan terhadap pasien Isoman ini setelah dilakukan evaluasi bersama gubernur, bupati, walikota, dan instansi terkait lainnya. Ada dua hal yang jadi atensi, yaitu tracing sebaik-baiknya dan lakukan isolasi terpusat dengan baik kepada masyarakat yang terpapar Covid-19.

Pangdam Mayjen Maruli Simanjuntak mengaku data yang dimilikinya saat ini ada 8.000-an pasien Covid-19 yang melakukan Isoman di Bali. Mereka diupayakan untuk dipindahkan ke tempat Isoter yang telah disediakan pemerintah. Tantangannya saat ini adalah jumlah tempat tidur di tempat Isoter. Hingga kemarin seluruh Bali baru tersedia 3.000 tempat tidur (bed).  "Penanganan masalah Covid-19 ini sangat berpacu dengan waktu. Setiap detik harus melakukan sesuatu. Kami tidak mau membuat rencana panjang-panjang. Hari ini (kemarin) kami bersama instansi terkait langsung melaksanakan penjemputan terhadap pasien isoman untuk dibawa ke tempat isoter," tegas Pangdam didampingi Kapolda Bali Irjen Pol Drs Putu Jayan Danu Putra saat diwawancara wartawan di sela memantau personelnya saat gelar apel penjemputan Isoman di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar (Lapangan Renon), Sabtu pagi pukul 10.00 Wita.  

Mantan Danpaspampres ini yakin dengan sinergi bersama dari TNI, Polri, unsur pemerintahan, dan masyarakat bisa mengatasi masalah ini dengan baik. Isoman di Bali saat ini jumlahnya 8.000-an orang. Khusus di Denpasar 5.000-an orang. Persiapan yang segera dilakukan adalah tempat Isoter. Khusus di Denpasar dan Badung tempat Isoter sudah tersebar di setiap kecamatan.

Hal yang perlu diketahui masyarakat lanjut Pangdam bahwa Isoman sangat membahayakan anggota keluarga yang lain. Setelah dilakukan evaluasi maka yang isoman harus dirawat di tempat isolasi terpusat. Karena virus Covid-19 varian Delta penyebarannya sangat cepat. Upaya-upaya ini agar Bali segera pulih. Jika kondisi seperti saat ini berkepanjangan maka wisatawan tidak akan ada yang mau datang ke Bali.

Saat ini bandara tetap dibuka tetapi tidak ada wisatawan yang mau datang. Jadi bukan soal bisa dibuka atau tidak tetapi soal kondisi Bali. "Wisatawan yang hendak ke Bali pasti dia membaca data terlebih dahulu. Kalau angka Covid-19 tinggi, siapa yang mau datang?," tegas Mayjen Maruli Simanjuntak.

Isolasi terpusat ini tidak hanya bisa dilakukan di tingkat kecamatan. Sesuai instruksi presiden Isoter juga bisa dilakukan dari tingkat desa. Bahkan akan lebih baik lagi jika tingkat banjar juga ikut berpartisipasi melakukan isolasi terpusat.

"Tidak bisa hanya andalkan provinsi. Ini harus sama-sama. TNI, Polri, desa, banjar, keluarga, kesadaran masing-masing. Semua harus ikut berpikir. Kalau tidak bersama-sama kasus ini berkepanjangan. Bisa-bisa kelaparan, sakit, dan bahkan meninggal," ungkapnya. Menjadi tantangan saat ini para pasien Covid-19 lebih memilih untuk isoman. "Di sinilah perlu kemampuan petugas untuk memberikan pemahaman. Para pasien isoman ini sebenarnya mengerti dengan kondisi ini. Cuman mereka tidak paham Isoter itu seperti apa," ungkapnya.

"Di tempat Isoter itu fasilitas lengkap. Dikasih makan, dikasih obat, dikasih ruangan yang bagus, dan fasilitas lainnya," bebernya. Sementara Kapolda Bali Irjen Pol Drs Putu Jayan Danu Putra mengatakan upaya penjemputan ini adalah langkah cepat yang segera dilakukan. Orang-orang yang dijemput adalah orang-orang yang tercatat melakukan isoman. Kegiatan ini dilakukan di seluruh Bali.

Para petugas akan melihat kondisi rumah masing-masing isoman. Apabila tidak memadai maka harus dievakuasi ke tempat isoter. Bila di rumah itu seorang diri dan kondisi kamar rumahnya bagus, maka tidak dipindahkan ke Isoter.

"Masyarakat tidak perlu takut dan ragu untuk dirawat di tempat Isoter. Fasilitas disiapkan, makan disiapkan, obat disiapkan, dan fasilitas lainnya. Kalau di rumah bisa saja tidak dapat obat," tutur Irjen Putu Jayan. Kamar untuk Isoter di seluruh Bali sekitar 3.000. Saat ini sedang diupayakan untuk penambahan. Karena secara keseluruhan yang isoman 8.000-an orang di Bali. "Saat ini kita sedang menginventarisir tempat untuk dijadikan Isoter. Misalnya balai latihan yang tidak dipakai, asrama, dan fasilitas pemerintah lainnya. Intinya jumlah kamar harus mendekati jumlah pasien isoman," tandas Kapolda.

Sedangkan apel gelar pasukan dalam rangka penjemputan isoman kemarin dipimpin oleh Kasrem 163/WSA Kolonel Inf Ida Bagus Surya Widana. Para peserta yang terlibat selain aparat TNI dan Polri adalah anggota Satpol PP dan tim dari BPBD. Dalam apel itu juga disiagakan mobil penunjang kegiatan penjemputan.

Operasi penjemputan warga isolasi mandiri (Isoman) langsung digelar di seluruh Bali, Sabtu kemarin. Di Jembrana Satgas Penanganan Covid-19 setempat terlebih dahulu menggelar apel gabungan di areal parkir Pura Jagatnatha Jembrana, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, Jembrana sebelum penjemputan dilakukan. Apel gelar pasukan dipimpin Bupati Jembrana I Nengah Tamba dan dihadiri Aster Kodam IX/Udayana Kolonel Inf I Made Mahaparta, Kasi Intel Korem163/Wirasatya Kolonel Inf Boyke Sukanta, Dandim 1617/Jembrana Letkol Inf Hasrifuddin Haruna dan Kapolres Jembrana AKBP I Ketut Gede Adi Wibawa.

Dalam kesempatan apel tersebut, Bupati Tamba menyampaikan pemindahan warga isoman ke lokasi isoter merupakan arahan langsung dari Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyaraka (PPKM) Jawa-Bali, Luhut Binsar Panjaitan bersama Gubernur Bali Wayan Koster kepada seluruh jajaran Satgas Covid-19 Kabupaten/Kota se- Bali. Hal itu ditekankan saat rapat evaluasi pelaksanaan PPKM di Provinsi Bali, Jumat (13/8).

"Usai pelaksanaan apel gabungan ini, kita langsung bergerak melakukan penjemputan warga yang sedang menjalani isoman untuk dipindahkan  ke lokasi isoter yang telah disediakan. Hal itu yang paling memungkinkan dilakukan sebagai langkah memutus rantai penyebaran Covid-19," ujar Bupati Tamba.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Tamba juga meminta agar tracing dan testing terus digencarkan. Sehingga ketika terdapat warga yang terpapar, cepat ditracing dan ditesting, dan ketika keluar hasilnya positif langsung dibawa ke lokasi isoter. Meskipun warga yang positif tersebut statusnya orang tanpa gejala (OTG).

"Perlu saya tekankan juga yang terpenting adalah bagi para petugas sebagai garda terdepan agar mengedukasi warga masyarakat pentingnya isoter. Supaya tidak menimbulkan konflik, petugas hendaknya ketika menjemput warga yang isoman tersebut dengan santun, bermasyarakat dan humanis. Jangan sampai psikis mereka tertekan. Menyandang status isoman saja sudah terganggu psikis mereka, apalagi dijemput dengan beramai-ramai. Mereka pasti tidak mau. Kita tegas namun dengan cara yang lebih santun dan bermasyarakat," ujarnya.

Seusai apel tersebut, Bupati Tamba bersmaa rombongangan sempat memantau penjemputan salah satu warga terkonfirmasi positif Covid-19 yang menjalani isoman di rumahnya di Desa Baluk, Kecamatan Negara, Jembana. Warga isoman yang juga seorang pria berusia 60 tahun itu, dijemput untuk dibawa ke tempat isolasi di RSU Negara karena yang bersangkutan juga diketahui ada keluhan demam, sakit tenggorokan, batuk, pilek, dan anosmia atau kehilangan indra penciuman.

Terpisah Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, kemarin meninjau salah satu isolasi terpusat (Isoter) berbasis desa, yakni di Desa Tamanbali, Kecamatan Bangli. Isoter ini bertempat di Banjar Uma Anyar, Desa Tamanbali. Di lokasi tersebut ada 5 orang tanpa gejala (OTG). Untuk isoter berbasis desa ini kebutuhan konsumsi warga dijamin melalui APBDes. Selain itu dari Kabupaten juga memberikan paket sembako. "Dari Kabupaten melalui Dinas Sosial disalurkan paket sembako. Kebutuhan gizi harus tercukupi," sebutnya.

Bupati asal Desa Sulahan, Kecamatan Susut ini mengimbau Satgas Desa bersinergi desa adat hingga pecalang dalam pengawas OTG yang menjalani isolasi. Jika nantinya ada OTG yang berkeliaran maka akan dijemput petugas Polres Bangli dan juga Kodim 1626/Bangli. Ditambahkannya untuk pelaksanaan isoter, Pemkab Bangli menyiapkan dua lokasi, yakni Gedung Diklat RSJ Provinsi Bali di Kelurahan Kawan dan SKB Kayuambua di Desa Tiga Kecamatan Susut. Dua lokasi tersebut tersedia 150 bed. *pol, ode, esa

Komentar