nusabali

Satgas Covid-19 Pindahkan 296 Pasien Isoman

  • www.nusabali.com-satgas-covid-19-pindahkan-296-pasien-isoman

SINGARAJA, NusaBali
Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng langsung menindaklanjuti instruksi Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan, usai melakukan kunjungan Kamis (12/8).

296 pasien Covid-19 yang masih menjalani isolasi mandiri (isoman) dipindahkan ke isolasi terpusat (isoter), Jumat (13/8) kemarin.

Wakil Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra usai rapat koordinasi dengan Forkopimda, mengatakan Jumat kemarin, Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng, telah bergerak melakukan pendekatan kepada isoman. Satgas pun didampingi aparat desa, aparat desa adat dan TNI serta Polri, mendata sisa hari isolasi yang dimiliki masing-masing isoman. “Sore ini (Jumat kemarin, Red) sudah bergerak. Akan dipindahkan bertahap. Kalau mobilisasinya banyak dilanjutkan besok,” ucap Sutjidra.

Satgas pun sudah menyiapkan sejumlah armada untuk penjemputan dan pemindahan isoman. Seperti bus Dinas Perhubungan, minibus dan ambulans Buleleng Emegercy Service (BES). Sutjidra meyakinkan ketersediaan bed (tempat tidur) di tiga isoter di Buleleng, mampu menampung isoman yang masih menjalani isolasi di rumah masing-masing. Tiga tempat isoter yang disiapkan Satgas dimaksimalkan kapasitasnya. Tiga isoter hingga data per Jumat (13/8) berkapasitas 726 bed. Sebanyak 156 bed  di asrama mahasiswa Undiksha Kampus Jinengdalem di Desa Jinengdalem, Kecamatan/Kabupaten Buleleng. 362 bed lagi di asrama siswa SMAN/SMKN Bali Mandara dan 244 bed di asrama Raider 900 Kompi C, di Desa/Kecamatan Kubutambahan, Buleleng. “Sejauh ini masih mencukupi, karena kesembuhan OTG-GR yang menjalani isoter per harinya cukup tinggi. Seperti kemarin ada yang sembuh 30 orang, hari ini ada 40 orang, datanya sangat dinamis. Tetapi sejauh ini kami rasa masih cukup,” imbuh Wabup asal Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng ini.

Sementara itu, kasus konfirmasi yang masih tinggi di Buleleng sempat disoroti Menko Marves Luhut, menurut Sutjidra, karena hasil tracing di Buleleng sangat tinggi. Bahkan jauh dari jumlah yang ditargetnya sebanyak 96 orang per hari. “Selain jumlah penduduk kita terbanyak di Bali, tracing dan testing sehari 300 - 400 orang lebih. Tetapi semakin banyak yang ditracing semakin baik dari segi keamanan masyarakat dari penularan Covid-19 di sekitarnya,” jelas dia.

Satgas Kabupaten Buleleng, disebut Sutjidra, kembali mengimbau desa dinas dan desa adat di Buleleng melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), untuk menunda kegaitan adat yang bersifat terencana. “Kalau tidak urgen agar ditunda, sesuai intruksi pak menteri kemarin (Kamis,red). Sekarang kan banyak pernikahan, ngaben dan piodalan, ini agar tidak melibatkan orang banyak agar tidak lagi muncul klaster upacara,” pesan Wabup yang juga dokter spesialis kandungan ini.

Sedangkan perkembangan kasus Covid-19 Buleleng Jumat (13/8) kemarin, tercatat 105 orang kasus konfirmasi baru. Dari jumlah itu, 50 orang dari Kecamatan Buleleng, 15 orang dari Kecamatan Sawan, 10 orang dari Kecamatan Sukasda, 7 orang masing-masing dari Kecamatan Banjar dan Gerokgak, 6 orang dari Kecamatan Kubutambahan, 5 orang dari Kecamatan Tejakula, 3 orang dari Kecamatan Seririt dan 2 orang dari Kecamatan Busungbiu.

Pada hari yang sama ada 194 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh. Sebanyak 71 orang diantaranya, warga Kecamatan Buleleng, 44 orang warga Kecamatan Sawan, 27 orang warga Kecamatan Sukasda, 19 orang warga Seririt, 15 orang warga Banjar, 6 orang masing-masing warga Kecamatan Busungbiu dan Kubutambahan, 3 orang masing-masing warga Kubutambahan dan Tejakula.

Tercatat 6 pasien Covid-19 meninggal dunia. Mereka dua orang di antaranya dari Kecamatan Tejakula, 1 orang masing-masing dari Kecamatan Sukasada, Kubutambahan, Seirirt dan Sawan.

Data Covid-19 kemarin membuat jumlah kasus konfirmasi kumulatif 8.824 orang. Sebanyak 7.409 orang telah dinyatakan sembuh, 369 tercatat sebagai kasus kematian dan menyisakan 1046 kasus positif yang masih aktif. *k23

Komentar