nusabali

Kurangi Limbah Minyak di Masyarakat

Sekaa Teruna Yowana Werdhi Sentana Olah Minyak Jelantah

  • www.nusabali.com-kurangi-limbah-minyak-di-masyarakat

MANGUPURA, NusaBali
Sekaa Teruna Yowana Werdhi Sentana, Banjar Angasari, Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, aktif memberikan pemahaman terkait dampak minyak goreng bekas bagi lingkungan.

Bahkan, salah satu upaya agar minyak tidak dibuang sembarangan, Sekaa Teruna Yowana Werdhi Sentana yang dikomandoi Kadek Rocky Jakakomara, mengelola minyak tersebut menjadi biodiesel.

Menurut Kadek Rocky, limbah dari minyak goreng bekas atau yang disebut minyak jelantah dalam kehidupan sehari-hari cukup tinggi. Tentu dengan jumlah minyak jelantah yang dihasilkan sehari-hari, apabila dibuang sembarangan, bisa mencemari lingkungan. “Hal itu menjadi tidak bagus apabila dibiarkan begitu saja terus menerus,” katanya, Rabu (11/8).

Sebagai upaya untuk pelestarian lingkungan, pengolahan minyak jelantah menjadi sangat penting. Apalagi hasil pengolahannya dapat membantu perekonomian warga. “Mengingat berbahaya, maka kami mulai mengambil langkah pengolahan terhadap minyak jelantah untuk jadi biodiesel,” kata Kadek Rocky.

Program pengolahan minyak jelantah ini dilakukan bersama warga setempat, melaksanakan kegiatan gotong royong di lingkungan banjar, yang dilakukan setiap satu bulan sekali. Tak hanya pengolahan minyak jelantah, program pelestarian lingkungan juga rutin dilakukan, seperti penanaman pohon. “Ini merupakan program pertama yang kami laksanakan di tahun ini. Yakni pengambilan minyak jelantah yang bekerjasama dengan SBM (Sinar Bali Menghijau) sebagai pihak yang mengelola minyak jelantah yang kami kumpulkan,” katanya.

Untuk menyukseskan program ini, pihaknya mengambil minyak jelantah khususnya di kawasan Kuta Selatan. Adapun sumber minyak ini diambil dari rumah tangga, pedagang, maupun pihak lain yang ingin berpartisipasi dalam kegiatan ini. Pengumpulan minyak jelantah dilakukan dengan cara mengambil langsung ke rumah-rumah warga yang telah menghubungi sebelumnya. Untuk per liter minyak jelantah seharga Rp 3.000. “Kami bayar langsung pada saat mengambil minyak jelantah tersebut,” kata Kadek Rocky lagi.

“Pada uji coba pertama kemarin, kami telah mengumpulkan belasan liter minyak jelantah dari warga. Selanjutnya kami akan terus melaksanakan kegiatan ini sebagai program kerja Sekaa Teruna Yowana Werdhi Sentana,” tegas Kadek Rocky.

Lebih lanjut dikatakan, selain untuk memberikan nilai ekonomis kepada masyarakat, melalui program ini diharapkan mampu menggugah kesadaran masyarakat, bahwa minyak jelantah tersebut dapat merusak lingkungan dan tidak baik untuk kesehatan. “Maka dari itu dengan membeli kembali minyak jelantah, ini akan menjadi nilai ekonomis bagi masyarakat di masa pandemi ini dan tentunya turut membantu pelestarian lingkungan,” tandasnya. *dar

Komentar