nusabali

On The Track, Pertumbuhan Ekonomi Bali Positif di Triwulan II Tahun 2021

  • www.nusabali.com-on-the-track-pertumbuhan-ekonomi-bali-positif-di-triwulan-ii-tahun-2021

DENPASAR, NusaBali.com - Pertumbuhan ekonomi Bali mengalami peningkatan sebesar 5,73 persen dari Triwulan I ke Triwulan II tahun 2021 (q-to-q). Demikian data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Kamis (5/8/2021).

Sementara dari Triwulan II tahun 2020 ke Triwulan II tahun 2021 (y-on-y) pertumbuhan ekonomi Bali tercatat mengalami peningkatan 2,83 persen. 

Namun demikian, jika dilihat pertumbuhan ekonomi Bali secara kumulatif pada semester I  2021 dibandingkan pada semester I 2020 (c-to-c), pertumbuhan ekonomi Bali tercatat masih terkontraksi -3,73 persen. 

“Jadi meskipun secara q-to-q maupun secara y-on-y ada pertumbuhan ekonomi positif, tetapi memang kalau kita lihat secara kumulatif (c-to-c) sampai dengan semsester I ini,  masih terkontraksi -3,73 persen,” terang Kepala BPS Provinsi Bali, Hanif Yahya, pada saat rilis data secara daring, Kamis (5/8/2021).

Sementara itu pada Triwulan II, secara q-to-q, juga tercatat nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku (ADHB) yang terbentuk adalah sebesar Rp 56,41 triliun,  sedangkan untuk atas dasar harga konstan (ADHK) nilai tambah bruto yang terbentuk sebesar Rp 36, 82 triliun.

Selanjutnya Hanif menjelaskan struktur PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) dan pertumbuhan ekonomi Bali secara q-to-q menurut lapangan usaha pada periode triwulan kedua 2021. Tiga lapanan usaha yang memberi kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan II 2021 yang pertama adalah lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum tercatat sebesar 17,03 persen. 

Kemudian yang kedua adalah lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 15,49 persen. Dan yang ketiga adalah lapangan usaha kontruksi yang tercatat sebesar 10,57 persen. 

Sedangkan untuk pertumbuhan lapangan usaha, yang tertinggi terjadi pada lapangan usaha administrasi pemerintahan yang tercatat tumbuh 37,12 persen. Kemudian pertumbuhan kedua tertinggi terjadi pada lapangan usaha jasa pendidikan sebesar 8,84 persen, dan lapangan usaha dengan petumbuhan tertinggi ketiga pada lapangan usaha perdagangan besar dan eceran yaitu sebesar 7,42 persen. 

Akan tetapi masih ada lapangan usaha yang terkontraksi pada triwulan II ini, yakni lapangan usaha informasi dan komunikasi yang pada triwulan II ini terkontraksi sebesar -0,96 persen. “Secara rata-rata semua lapangan usaha kecuali informasi dan komunikasi itu tumbuh positif. Ini tentunya akan memberikan dampak yang cukup baik untuk pertumbuan ekonomi Bali pada periode berikutnya ataupun selanjutnya,” tambah Hanif.

Sementara itu, secara y-on-y, struktur PDRB dan pertumbuhan ekonomi Bali menurut lapangan usaha pada periode triwulan kedua 2021 menunjukkan hal yang sejalan dengan struktur secara q-to-q, di mana lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum, pertanian, kehutanan, dan perikanan, serta konstruksi menjadi tiga yang tertinggi menyumbang pertumbuhan ekonomi Bali, berturut-turut sebesar 17,03 persen, 15,49 persen, dan 10,57 persen. 

Sedangkan pertumbuhan pada masing-masing lapangan usaha secara y-on-y tercatat lapangan usaha administrasi pemerintahan meraih petumbuhan tertinggi sebesar 15,67 persen. Kemudian diikuti oleh lapanan usaha jasa kesehatan dan kegiatan sosial yang tumbuh 9,20 persen. Dan yang ketiga terbesar, lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 4,87 persen. 

Terdapat tiga lapangan usaha yang mengalami kontraksi pertumbuhan secara y-on-y pada triwulan II. Yang pertama lapangan usaha pengadaan air kontraksi sebesar -6,44 persen, diikuti lapangan usaha pertambangan dan penggalian sebesar -2,68 persen, dan terakhir lapangan usaha kontsruksi tercatat sebesar -0,35 persen. 
“Jadi kalau kita perhatikan antara pertumbuhan secara q-to-q ataupun y-on-y, ini dapat dikatakan secara paralel hampir sama, baik dari struktur PDRB maupun dari pertumbuhannya,” terang Hanif. 

Selanjutnya Hanif menjelaskan struktur PDRB dan pertumbuhan ekonomi Bali menurut lapangan usaha pada periode triwulan II 2021 secara c-to-c. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha jasa kesehatan dan kegiatan sosial yakni sebesar 4,77 persen diikuti lapangan usaha informasi dan komunikasi sebesar 4,15 persen, dan lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 0,23 persen. 

Sementara itu tiga lapangan usaha mengalami kontraksi, yakni lapangan usaha transportasi dan pergudangan sebesar -20.74, diikuti lapangan usaha pengadaan listrik dan gas sebesar -15,23 persen, dan penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar -11,90 persen. 

“Secara keseluruhan pada  Triwulan II 2021 ini ekonomi Bali masih terkontraksi sebesar -3,73 persen. Jadi walaupun secara q-to-q maupun secara y-on-y sudah tumbuh positif, tetapi secara kumulatif sampai dengan semester I ini ekonomi Bali masih terkontraksi,” tandas Hanif Yahya. *adi

Komentar