nusabali

Bocah Tiga Tahun Hanyut di Kerobokan, Nyawanya Gagal Diselamatkan

Warga: Pagi Harinya Ayah Korban Ingin Menangkap Ular

  • www.nusabali.com-bocah-tiga-tahun-hanyut-di-kerobokan-nyawanya-gagal-diselamatkan

MANGUPURA, NusaBali.com –  Amor ing acintya. Seorang bocah bocah laki-laki bernama I Gusti Putu Agung Riki Anantarayana, 3, tewas tenggelam setelah terseret arus sungai di dekat tempat tinggalnya, Jalan Muding Indah V, Kerobokan Kaja, Kuta Utara, Badung.

Tragedi yang terjadi pada Selasa (3/8/2021) siang itu berawal saat bocah yang akan berulangtahun ke-4 pada 17 September mendatang tersebut bermain di luar rumah kost orangtuanya.

Malang tak dapat dihindari, ketika sang bocah bermain malah tercebur ke dalam sungai yang siang itu dalam kondisi meluap dan arus deras pasca hujan deras mengguyur Denpasar dan sekitarnya sejak Selasa pagi. 

Seorang saksi mata, Putu Suardana, yang merupakan tetangga kos korban mengatakan kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 11.00 Wita. Dirinya sedang berada di dalam kamar, tiba-tiba mendengar suara teriakan histeris ibu korban yang mengatakan anaknya tenggelam di sungai. 

“Bapaknya baru saja berangkat kerja, ibunya sedang cuci piring. Anaknya katanya waktu itu masih di sini (halaman rumah kos), tapi mungkin melihat anak-anak lain jadi ikut main di luar,” terang Suardana, pria asal Jembrana yang baru sebulan tinggal di tempat kosnya sekarang.

Suardana menceritakan selain masyarakat tampak datang ke lokasi, ia juga melihat pihak kepolisian dan TNI hadir di lokasi kejadian. Sepengetahuannya korban merupakan anak tunggal, dan kedua orangtuanya juga baru pindah ke lokasi kos saat ini, sedikit lebih awal dari Suardana. “Bapaknya bekerja, ibunya biasanya di rumah,” imbuhnya. 

Sementara itu, Made Budiarasa, salah satu keluarga korban mengatakan jenazah korban akan segera dibawa menuju kampung halaman di Singaraja, Buleleng. “Ini mau berangkat tinggal menunggu persetujuan keluarga di kampung saja,” ucapnya lemas. 

Budiarsa sendiri belum banyak mengetahui informasi mengenai kondisi korban ketika ditemukan. Ia mengatakan tidak sempat masuk ke ruang UGD Rumah Sakit BaliMed tempat korban dibawa setelah ditemukan. 

Sementara itu salah seorang saksi lainnya yang kebetulan ikut membantu pencarian korban, Ketut Santika, mengatakan korban ditemukan tersangkut di daerah aliran sungai di sekitaran Jalan Tunjung Sari, sekitar 1 kilometer arah timur dari titik diduga awal kejadian. 

Ia bersama lebih dari lima orang warga masyarakat lainnya, berusaha mencari korban dengan turun ke sungai. Mereka membagi diri menjadi dua wilayah, dekat dengan TKP dan sebagian lagi mencari korban lebih jauh di wilayah Jalan Tunjung Sari. 

Korban akhirnya ditemukan dalam keadaan lemas dan langsung dibawa menuju RS BaliMed. Sayang nyawa anak yang biasa dipanggil Agung tidak dapat diselamatkan. 

Terdengar cerita di antara warga, bahwa pada pagi harinya ayah korban sempat ingin menangkap ular sebesar tangan orang dewasa yang datang dari arah sungai lokasi kejadian. Beberapa warga telah mengingatkan ayah korban untuk tidak berusaha menangkap ular tersebut tetapi sepertinya tidak diindahkan. 

“Memang tidak saya izinkan menangkap ular di sini, duwe dalem pengalasan nike,” ujar Ketut Santika. *adi

Komentar