nusabali

Judo Tidak Bergabung TC KONI Bali

  • www.nusabali.com-judo-tidak-bergabung-tc-koni-bali

BANGLI, NusaBali
Atlet judo peraih tiket PON XX/2021 di Papua memberikan sinyal tidak akan gabung TC Sentralisasi KONI Bali.

Hal itu karena atlet judo telah lebih dulu menjalani TC sentralisasi mandiri di Kabupaten Bangli, sejak 12 Juni. Dengan demikian, sebanyak 16 pejudo, delapan putra dan delapan putri akan menjalani TC Sentralisasi secara terpisah.

"Memang ada kemungkinan seperti itu. Tim judo TC Sentralisasi secara tersendiri. Tidak bergabung bersama atlet dari cabor lainnya. Pertimbangan utama adalah faktor kesehatan atlet,"kata salah satu pelatih judo Bali, Agus Putra Adnyana, Senin (2/8).

Menurut Agus Putra Adnyana, langkah itu dilakukan untuk menghindari dan antisipasi terpapar Covid-19. Agus Adnyana tidak ingin berasumsi soal apa yang akan terjadi jika TC Sentralisasi bersama. Namun dia ingin mensterilkan kondisi agar aman dari virus Corona. Jadi, sebelum tiba di Papua, kondisi atlet harus sehat semuanya, dan terhindar dari Virus Corona.

"Kami TC Sentralisasi mandiri dan menerapkan protokol kesehatan ketat. Bahkan tidak ada ofisial, maupun pengurus Pengprov PJSI Bali diizinkan bebas bertemu atlet. Apalagi ingin melihat para pejudo latihan. Jika ingin bertemu pejudo, diwajibkan test swab dan hasilnya negatif, baru diizinkan bertemu,"kata pria Ketua PJSI Denpasar itu.

Belum lagi nanti juga akan bergabung empat pejudo pelatnas, maka kata Agus Adnyana, kondisi harus lebih steril lagi. Mereka saja selama di Pelatnas menjalani protokol kesehatan secara berkala dan rutin test Swab. Nah, pejudo di Bali juga demikian. Agar atlet benar-benar dalam kondisi sehat. Sebab, saat atlet usai latihan maksimal, jelas kondisinya letih dan lelah, sehingga mudah tertular virus.

Karena itu, kata Agus Adnyana, usai latihan, harus disterilkan dari pertemuan tatap muka dengan orang lain. Proses ketat itu untuk menjaga atlet dan pelatih terhindar dari virus Corona. Sebab, jika sampai terpapar Virus Corona, jelas akan ada isolasi mandiri. Dan itu akan memakan waktu jeda lagi tidak bisa maksimal latihan. Makanya, ketika masih dalam keadaan normal, kita antisipasi saja segala kemungkinan yang akan terjadi.

"Lawan sparing juga sudah ditentukan. Dan menjalani rapid Test, dan PCR. Dan dua Minggu berikutnya juga rutin menjalani rapid Test untuk semua judoka Bali peraih tiket PON," kata pria anggota kepolisian itu.  Agus Putra Adnyana juga menegaskan, pihaknya lebih cenderung langsung berangkat dari Bangli ke Papua. Tidak lagi ikut program TC Sentralisasi KONI Bali. *dek

Komentar