nusabali

Batubulan Siapkan Dua Lokasi Isolasi Terpusat

  • www.nusabali.com-batubulan-siapkan-dua-lokasi-isolasi-terpusat

GIANYAR, NusaBali.com – Bukan hanya menggalakkan vaksinasi, namun Desa Batubulan di Kabupaten Gianyar juga sudah menyiapkan dua lokasi sebagai tempat isolasi terpusat bagi warganya yang terpapar Covid-19.

Dua lokasi yang disiapkan adalah  SDN 6 Batubulan dan Hotel Graha Santi yang selama ini menjadi tempat praktik siswa SMK 2 Sukawati. “Alternatif  pertama adalah SD 6 Batubulan. Kemudian alteratif kedua adalah Hotel Graha Santi yang dapat menampung sekitar 16 orang pasien positif Covid-19,” ujar Perbekel Batubulan, Dewa Gede Sumertha, Senin (2/8/2021). 

Dipilihnya SD 6 Batubulan sebagai alternatif pertama, dikarenakan lokasi sekolah yang jauh dari keramaian, dan pemukiman warga. Sehingga dapat meminimalisir kemungkinan kontak pasien dengan warga lain, sehingga dapat mencegah penyebaran Covid-19.

Menurut Dewa Gede Sumertha, kebijakan isolasi terpusat tersebut merupakan hal yang penting, sebagai upaya antisipasi karena pasien positif Covid-19 sangat memerlukan pelayanan langsung dari tenaga kesehatan, terkait bantuan oksigen maupun obat-obatan. 

Dewa Gede Sumertha pun menceritakan bahwa pada 19 Maret 2021, dirinya sempat terkonfirmasi positif Covid-19, dan memerlukan waktu sembuh selama 26 hari lamanya. “Untuk masyarakat diharapkan tetap waspada, karena Covid-19 ini dapat menyebar dengan cepat,” tuturnya.

Lebih lanjut, Dewa Gede Sumertha pun mengungkapkan bahwa saat dirinya terkonfirmasi positif Covid-19, menjalani isolasi mandiri di rumah selama 7 hari, setelah itu dirawat di RS Ganesha Celuk, selama 7 hari dengan perawatan yang intens, seperti bantuan oksigen, dan obat-obatan tambahan. 

“Pada awalnya, nafsu makan saya sama sekali tidak ada, namun setelah 14 hari perawatan, nafsu makan mulai keluar. Proses penyembuhan memakan waktu lumayan lama, mungkin karena ditambah penyakit lambung yang saya derita,” tuturnya. 

Dirinya pun memerlukan 12 hari waktu istirahat di rumah untuk masa pemulihan, dan dinyatakan terbebas dari Covid-19. “Pada saat itu istri saya terkonfirmasi positif Covid-19 juga, menantu juga. Namun proses pemulihan keluarga saya cepat, tidak lama seperti saya,” ujarnya 

Atas dasar pengalaman tersebutlah, Dewa Gede Sumertha selalu mengimbau warga Desa Batubulan, baik warga asli maupun pendatang, agar tetap waspada terkait penyebaran Covid-19 dan disiplin menerapkan prokes di masa pandemi. 

“Untuk sementara, warga Desa Batubulan masih menjalani isolasi mandiri, dan jika diharuskan isolasi terpusat, maka akan diarahkan ke tempat isolasi terpusat kabupaten terlebih dahulu,” jelasnya.

Dewa Gede Sumertha pun berharap agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang signifikan, khususnya di Desa Batubulan. Agar terciptanya kondisi yang aman dan nyaman bagi seluruh warga. “Jika diharuskan untuk melayani pasien Covid-19 pada isolasi terpusat tingkat desa, maka desa dinas bersama desa adat, serta petugas kepolisian dan tenaga kesehatan dari Puskesmas naungan desa akan bergotong royong, untuk melayani pasien Covid-19 tersebut,” tuturnya.

Dewa Gede Sumertha pun mengimbau kepada warganya, agar selalu menjaga imunitas tubuh, dengan berolahraga, makan makanan yang bergizi dan pola pikir yang positif. *rma

Komentar