nusabali

Golkar Fasilitasi Petani Bali Jadi Eksportir

Gelar Pelatihan Registrasi Perkebunan

  • www.nusabali.com-golkar-fasilitasi-petani-bali-jadi-eksportir

DENPASAR, NusaBali
DPD I Golkar Bali membuat gebrakan saat Pandemi Covid-19 yang menumbangkan ekonomi Bali yang mengandalkan sektor pariwisatanya. Golkar Bali memfasilitasi petani Bali untuk bisa memasarkan buah komoditas unggulan dalam pelatihan registrasi kebun buah ekspor secara virtual, Jumat (30/7).

Golkar Bali menghadirkan Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana Prof Dr Ir I Made Suparta Utama, Ketua Asosiasi Eksportir dan Rumah Kemas Holtikultura Indonesia Budi Waluyo, praktisi dan eksportir buah manggis sekaligus Ketua Badan Pemberdayaan dan Pembina Petani Golkar Bali Jero Putu Tesan hingga Kepala Seksi Karantina Balai Karantina Kelas I Denpasar Agus Taufik.

Prof Suparta Utama dalam pelatihan yang dipandu Ketua OKK Golkar Bali, Komang Suarsana tersebut menegaskan petani Bali yang memproduksi buah ekspor seperti Manggis, Salak, Buah Naga mengatakan terkendala pada dokumen dan birokrasi menjelimet. "Petani menyampaikan kepada saya, kalau mereka lebih berat memegang pensil ketimbang mengangkat cangkul. Artinya untuk urusan pemasaran produknya janganlah diajak untuk urusan birokrasi yang panjang. Jangan dipersulit dengan dokumen," ujar Prof Suparta Utama. 

Sementara Agus Taufik dari Balai Karantina Denpasar mengatakan siap memfasilitasi para petani yang akan melakukan ekspor produk pertanian ke luar negeri. Termasuk membina tata cara untuk permohonan proses dokumen ekspor. Karena saat ini beberapa persyaratan yang harus dipenuhi petani ketika melakukan ekspor salah satunya registrasi perkebunan yang sangat ketat. 

"Untuk ekspor itu memang kita awasi ketat. Misalnya ekspor buah ke Negara China, memang proses dokumennya disyaratkan sangat ketat, termasuk registrasi perkebunan petani itu," ujar Agus Taufik. "Kami siap memberikan informasi seluas-luasnya kepada kawan-kawan petani di seluruh Bali. Namun untuk sementara petani yang mau ekspor bisa dulu mengarahkan pemasaran ke negara-negara yang tidak memiliki aturan seketat China," ujar Agus Taufik.

Dalam pelatihan tersebut salah satu petani buah komoditas ekspor Gede Agustin mengatakan selama ini kesulitan dalam memasarkan produknya keluar negeri adalah layanan dokumen untuk ekspor. "Kami selama ini kendalanya pada proses birokrasi dan dokumen. Kami berharap Balai Karantina bisa memfasilitasi tentang mekanisme ini. Kalau bisa dipermudah kenapa dipersulit," ujar pria dengan 50 kelompok binaan petani buah yang tersebar di kabupaten/kota ini.

Sementara atas kondisi itu Ketua DPD I Golkar Bali Nyoman Sugawa Korry usai pelatihan mengatakan Golkar Bali akan membentuk tim instruktur untuk bekerjasama dengan eksportir dan Badan Pemberdayaan Petani Golkar Bali. "Badan Pemberdayaan ini akan ditugaskan memberikan pelatihan registrasi, sehingga kelompok petani yang membutuhkan registrasi perkebunan bisa terfasilitasi," ujar Wakil Ketua DPRD Bali ini.

Menurut Sugawa Korry dalam masa Pandemi Covid-19 ini, penyeimbang perekonomian Bali harus didukung semua elemen masyarakat. "Pandemi Covid-19 ini tidak melandai, ekonomi terpuruk, kita tidak boleh diam. Harus melakukan upaya memulihkan perekonomian kita. Salah satunya memajukan sektor pertanian," tegas politisi asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng ini. 7 nat 

Komentar