nusabali

Lompat dari Kapal, Remaja 17 Tahun Hilang Tenggelam di Perairan Selat Bali

  • www.nusabali.com-lompat-dari-kapal-remaja-17-tahun-hilang-tenggelam-di-perairan-selat-bali

NEGARA, NusaBali
Seorang penumpang hilang tenggelam di Selat Bali (jalur pelayaran Pelabuhan Gilimanuk-Pelabuhan Ketapang), setelah melompat dari Kapal KMP Dharma Ferry I, Kamis (29/7) petang.

Hingga Jumat (30/7), korban Rama Pranata Putra, 17, remaja asal Desa Indrajaya, Kecamatan Sukaratu, Tasikmalaya, Jawa Barat belum dite-mukan.

Informasi di lapangan, saat peristiwa maut terjadi, Kamis petang sekitar pukul 18.50 Wita, KMP Dharmna Ferry I yang ditumpangi korban Rama Pranata tengah dalam pelayaran dari Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi) menuju Pelabuhan Gilimanuk (Kecamatan Melaya, Jembrana). Tiba-tiba, korban Rama Pranata lompat dari kapal hingga hilang tenggelam, diduga sengaja ingin bunuh diri.

Begitu mengetahui ada salah satu penumpangnya jatuh ke laut, nakhoda dan anak buah kapal (ABK) KMP Dharma Ferry I sempat berusaha memutar haluan untuk mencari korban. Namun, upaya pencarian tidak membuahkan hasil.

Karena pertimbangan situasi arus cukup kuat dan mengancam keselamatan pelayaran, maka KMP Dharma Ferry I akhirnya diperintahkan untuk melanjutkan perjalanan menuju Pelabuhan Gilimanuk. Kapal ini berhasil sandar di Dermaga Pelabuhan Gilimanuk, Kamis malam pukul 19.20 Wita. 

Sementara, jajaran TNI AL Pos Gilimanuk juga sempat berusaha melakukan pencarian korban Rama Pranata, Kamis malam, dengan mengerahkan rubber boat. Namun, upaya pencariuan aparat TNI AL tidak bisa maksimal karena terkendala arus laut dan situasi gelap.

Sesuai hasil pengecekan di Pelabuhan Gilimanuk, korban Rama Pranata diketahui merupakan penumpang salah satu mobil travel yang menyeberangi Selat Bali dengan KMP Dharma Ferry I. Pemuda berusia 17 tahun ini diketahui berasal dari Desa Indrajaya, Kecamatan Sukaratu, Tasikmalaya, Jawa Barat. Identitas itu sudah juga sesuai keterangan sopir travel dan kartu identitas di dalam tas korban, yang ditinggal di dalam mobil travel.

Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, korban Rama Pranata terlihat jatuh ke laut dengan sengaja menceburkan dirinya saat menyendiri di tangga kapal. “Dari saksi-saksi di kapal, korban dilihat sengaja melompat. Tetapi, tidak tahu apa motifnya,” ujar salahs eoreang petugas di Pelabuhan Gilimanuk, Jumat kemarin.

Dari informasi penumpang ataupun sopir travel, kata sumber tadi, korban Rama Pranata berangkat sendirian menumpangi travel dari Tasikmalaya. Beberapa penumpang dalam satu mobil travel yang sempat mengobrol dengan korban, mengetahui remaja berusia 17 tahun ini hendak pergi kerja berjualan gorengan ke tempat pamannya di Gianyar, Bali. 

“Penumpang lainnya tidak ada yang tahu apa masalahnya, karena tidak saling kenal. Dalam perjalanan, korban hanya terus diam. Pas istirahat makan di Sidoarjo, beberapa penumpang juga ada yang memperhatikan tatapan matanya kosong, seperti orang linglung,” katanya.

Sementara itu, Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk, Kompol I Gusti Putu Dharmanatha, mengatakan sesuai keterangan beberapa penumpang KMP Dharma Ferry I, korban Rama Pranata dilihat jatuh ke laut karena sengaja melompat dari kapal. “Namun, kami belum dapat memastikan apa motif korban hingga melompat dari kapal,” jelas Kompol Dharmanatha saat dikonfirmasi NusaBali terpisah di Gilimanuk, Jumat kemarin.

Sedangkan Koordinator Pos SAR Jembrana, Dewa Putu Hendri Gunawan, mengatakan pihaknya masih berusaha melakukan pencarian korban yang dilaporkan hilang tenggelam di perairan Selat Bali tersebut. Pos SAR Jembrana sendiri baru menerima laporan peristiwa maut tersebut, Kamis malam pukul 19.15 Wita. 

Menurut Dewa Hendri, begitu menerima laporan malam itu, pihaknya langsung berkoordinasi dengan instansi terkait di Gilimanuk dan kemudian berusaha melakukan pemantauan di sekitar pesisir Pelabuhan Gilimanuk. “Semalam (Kamis) kita tidak bisa turun langsung ke tengah laut, jarak pandang sangat terbatas dan pertimbangan cuaca. Arus laut saat itu cukup kuat ke arah selatan,” kata Dewa Hendri, Jumat kemarin.

Atas pertimbangan tersebut,  kata Dewa Hendri, upaya pencarian ke tengah laut baru dilakukan mulai Jumat pagi sekitar pukul 06.00 Wita. Namun, dari hasil operasi SAR Gabungan yang di antaranya melibatkan SAR dari Jembrana, SAR Buleleng, SAR Banyuwangi, unsur TNI AL, Pol Air, serta Relawan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) di Jembrana, hingga Jumat sore upaya pencarian belum membuahkan hasil. 

“Tadi dari SAR sendiri mengerahkan 2 RIB (rigid inflatable boat) dengan fokus penyisiran ke arah selatan. Sementara hasilnya masih nihil. Kita akan lanjutkan pencarian besok pagi (Sabtu),” tandas Dewa Hendri. 7 ode

Komentar