nusabali

Gubernur Koster Janji Kawal Sampai Tuntas

Proyek Penataan Kawasan Suci Pura Besakih Teken Kontrak

  • www.nusabali.com-gubernur-koster-janji-kawal-sampai-tuntas

Gedung parkir bertingkat yang akan dibangun di Kawasan Suci Pura Besakih bisa menampung 1.369 kendaraan roda empat, 61 bus sedang, 5 bus besar

DENPASAR, NusaBali

Proyek Penataan Kawasan Suci Pura Besakih di Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem sudah masuk tahap penandatangan kontrak bersama paket fisik konstruksi tahun 2021/2022, Selasa (27/7) pagi. Gubernur Bali Wayan Koster janji akan kawal langsung pelaksanaan proyek senilai hampir Rp 1 trilun ini hingga tuntas.

Acara penandatanganan kontrak bersama paket fisik konstruksi tahun 2021/2022 proyek Penataan Kawasan Suci Pura Besakih, Selasa pagi, dilakukan antara Direktorat Bina Penataan Bangunan Wilayah Bali Kementerian PUPR dengan pemenang lelang, PT Pembangunan Perumahan (PP Persero). Penandatanganan kontrak digelar di Kantor Pengembangan Kawasan Pemukiman, Balai Prasarana Pemukiman Wi-layah Bali, Jalan Danau Tamblingan Sanur, Denpasar Selatan, dengan disaksikan langsung Gubernur Koster.

Dalam kontrak bersama paket kontruksi kemarin, PT PP Persero terpilih sebagai pemenang lelang dengan nilai kontrak sebesar Rp 378,42 miliar untuk tahun anggaran 2021/2022.

Proyek Penataan Kawasan Suci Pura Besakih sudah dimulai dengan proses pembebasan lahan dan bangunan milik masyarakat. Dalam penataan ini, diperkirakan akan menelan total anggaran sampai Rp 900 miliar atau hampir Rp 1 triliun, yang bersumber dari APBN dan APBD Bali dengan pola multiyears. Untuk pembebasan lahan sudah dimulai tahun 2020 lalu, menggunakan dana APBD Bali sebesar Rp 173 miliar yang telah dilunasi Pemprov Bali pada 2021.

Gubernur Koster menegaskan komitmennya untuk mengawal langsung program Penataan Kawasan Suci Pura Besakih ini sampai tuntas, sehingga tidak ada yang main-main dengan agenda tersebut. Menurut Koster, pembangunan Penataan Kawasan Suci Pura Besakih sudah direncanakan sejak 2 tahun silam. Rencana itu merupakan kolaborasi antara Kementerian PUPR dan Pemprov Bali.

Pembangunan Pemnataan Kawasan Suci Pura Besakih ini sejalan dengan visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’, yang mengandung makna menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya untuk mewujudkan kehidupan krama Bali yang sejahtera, bahagia sekala niskala, menuju kehidupan krama dan Gumi Bali sesuai prinsip Tri Sakti Bung Karno (berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, berkepribadian dalam kebudayaan) melalui pembangunan secara terpola, menyeluruh, terencana, terarah dalam NKRI berdasarkan Pancasila.

Koster menegaskan, program Penataan Kawasan Suci Pura Besakih me-rupakan program strategis yang dicanangkan dalam visi tersebut. "Hal ini cita-cita saya jauh sebelum saya terpilih menjadi Gubernur Bali. Sampai beberapa kali ganti gubernur, tidak pernah terwujud ini. Astungkara, sekarang bisa, berkat niat baik kita semua," ujar Koster dis ela acara penandatanganan kontrak kemarin.

Koster mengatakan dirinya langsung blusukan mendekati masyarakat sekitar kawasan Pura Besakih, untuk memuluskan proyek ini. "Saya sampai 4 kali temui langsung masyarakat. Kita ketemu dari hati ke hati, sehingga pembangunan disetujui dan pembebasan lahan berjalan tanpa ada persoalan," jelas Gubernur yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.

Menurut Koster, Penataan Kawasan Suci Pura Besakih sangat strategis bagi umat Hindu di Bali dan Indonesia. Pasalnya, Pura Besakih adalah pura terbesar, maha agung, dan mulia sebagai hulu spritual krama Bali. "Jika dilaksanakan dengan niat baik, pasti dapat dukungan berbagai pihak," tegas Koster.

Koster sendiri apresiasi pemerintah pusat, yang memberikan dukungan anggaran maksimal dengan pagu Rp 508 miliar untuk proyek Penataan Kawasan Suci Pura Besakih ini. "Saya apresiasi komitmen Menteri PUPR (Basoeki Hadimoeljono, Red). Meskipun ada refocusing anggaran, tidak sampai dilakukan pemangkasan anggaran untuk Penataan Kawasan Suci Pura Besakih ini," terang politisi senior PDIP asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.

Koster pun meminta PT PP Persero selaku pemenang lelang untuk melaksanakan tugas dengan baik, itikad suci, dan tulus ikhlas. Dia mengingatkan jangan main-main. Sebab, itikad pasti hasilnya baik, begitu pula sebaliknya.

“Saya harap dibangun dengan desain yang bagus. Saya akan pantau betul pelaksanaan pembangunan Penataan Kawasan Suci Pura Besakih ini, supaya harmonis dengan lingkungan sekitar. Ini pembangunan monumental besar bagi Bali, Indonesia, bahkan dunia. Saya akan kawal ini," tandas Gubernur yang sempat tiga kali periode duduk di Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali (2004-2009, 2009-2014, 2014-2018) ini.

Proyek Penataan Kawasan Suci Pura Besakih ini meliputi pekerjaan satuan pelaksanaan prasarana permukiman, termasuk gedung parkir empat lantai di jaba Pura Manik Mas Besakih senilai Rp 508,167 miliar. Juga pekerjaan penataan ruang perumahan dan kawasan permukiman senilai Rp 223,84 miliar, dan paket Candi Gelung senilai 5,909 miliar. Sedangkan biaya pembebasan lahan telah dilakukan senilai Rp 173 miliar.

Sementara itu, Direktur Bina Penataan Bangunan Direktorat Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusuma Astuti, mengatakan Kawasan Suci Pura Besakih merupakan cagar budaya di Kabupaten Karangasem. Menurut Diana, usulan Penataan Kawasan Suci Pura Besakih ini merupakan usulan kepada Presiden Jokowi. “Pura Besakih adalah tempat suci terbesar di Bali, dengan landcape yang indah. Ini aset budaya nasional, bahkan dunia," ujar Diana.

Disebutkan, kegiatan Penataan Kawasan Suci Pura Besakih akan dilaksanakan dengan proses multiyears, yang dimulai tahun 2021 dan diharapkan sudah dapat dimanfaatkan pada 2022, sebagai fasilitas untuk upacara Tawur Labuh Gentuh dan Merebu Gumi di Pura Besakih.

Dalam Penataan Kawasan Suci Pura Besakih ini, termasuk di dalamnya membangun fasilitas parkir kendaraan bertingkat dengan 4 lantai. Gedung parkir bertingkat dengan luas 55.201 meter persegi ini bisa menampung 1.369 unit kendaraan roda empat, 61 bus sedang, dan 5 bus besar.

"Gedung parkir ini akan mengatasi persoalan yang biasanya terjadi ketika ada upacara besar di Pura Besakih. Kemacetan bisa diatasi. Selama ini, di lokasi eksisting untuk menuju atau meninggalkan kawasan Pura Besakih sering macet puluhan kilometer kalau ada upacara besar, karena umat seluruh Bali bahkan dunia tangkil,” jelas Diana.

Diana memaparkan, Penataan Kawasan Suci Pura Besakih menggunakan teknik desain yang memadukan keharmonisan alam dan lingkungan sekitar, dengan bahan produk alam dari dalam negeri. "Saya sepakat dengan Pak Gubernur (Koster), tidak boleh main-main, tidak ada penebangan pohon secara semena-mena di sana. Ini kawasan suci, mari kita rawat," katanya. *nat

Komentar