nusabali

Konseling LISA Layani Curhatan Kesehatan Mental hingga Pencegahan Bunuh Diri

  • www.nusabali.com-konseling-lisa-layani-curhatan-kesehatan-mental-hingga-pencegahan-bunuh-diri

DENPASAR, NusaBali.com - Sejak mulai beroperasi awal April 2021, LISA (Love Inside Suicide Awarness), telah menerima ratusan ‘curhatan’ dari masyarakat yang memiliki permasalahan mental.

Bahkan, hotline 08113855472 layanan pencegahan bunuh diri dan kesehatan mental  yang buka selama 24 jam ini mendapat kontak dari masyarakat hampir setiap hari. 

“Setiap hari selalu saja ada yang menghubungi, untuk hari ini bahkan sudah ada empat orang,” terang Sumayatim,53, salah satu Support Buddies yang ditemui di Sekretariat LISA, di Jalan Batas Dukuh, Gang Betet Nomor 17, Sesetan, Denpasar Selatan, Senin (27/7/2021). 

Support Buddies merupakan tenaga relawan yang bertugas menerima telepon atau chat (message) dari masyarakat, memberikan dukungan positif kepada mereka. Saat ini, menurut Sumayatim, setidaknya terdapat sekitar 37 support buddies yang siap berjaga dalam tiga shift yang ada, pagi, sore, dan malam. 

Permasalahan yang disampaikan oleh masyarakat bervariasi, mulai dari stres akibat dipaksa kuliah oleh keluarga sampai keinginan bunuh diri dengan mengkonsumsi sejumlah obat-obatan. Mereka yang menghubungi pun tidak terbatas pada masyarakat di Bali melainkan banyak juga dari luar daerah. 

Dikatakan Sumayatim yang juga penyandang disabilitas, dengan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh klien tersebut, pihaknya harus dapat menilai mana permasalahan yang cukup serius ataupun masih relatif ringan. 

Menurutnya bagi yang sudah dalam taraf serius pihaknya tidak segan meminta nomor kontak dari pendamping dari klien tersebut. Agar nantinya dapat meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan dan dapat lebih maksimal dalam melakukan perawatan mental.

“Berpikir negatif tidak akan menyelesaikan masalah, apa yang ada kita terima. Saya disabilitas, tapi saya nggak pernah berpikir gimana ya nanti. Tuhan memberi kita kehidupan, pasti ada jalan,” kata Sumayatim. 

Sementara itu support buddies lainnya, Waode Yuyun Rahayu, 18, menambahkan bagi masyarakat yang ingin mendapatkan konseling setidaknya harus menyertakan biodata diri, mulai dari nama, alamat, sampai permasalahan yang dihadapi. “Ini bukan main-main, juga menghindari orang iseng,” ujar mahasiswa psikologi Universitas Bali Dwipa. 

Menurutnya support buddies yang bertugas di layanan LISA telah mendapatkan pelatihan dari berbagai ahli mulai dari dokter kesehatan jiwa hingga psikolog. 

Mereka dilatih menggali permasalahan klien hingga memberikan dukungan dan dorongan agar klien dapat melihat permsalahannya dari sudut pandang yang lebih positif.  Jika diperlukan para support buddie akan menyarankan klien untuk mengunjungi psikiater untuk menghindari gangguan mental yang lebih parah. 

Layanan hotline LISA diluncurkan oleh komunitas Bali Bersama Bisa pada 28 Maret 2021 dan mulai beroperasi sejak 6 April 2021. Komunitas Bali Bersama Bisa sendiri merupakan gabungan sebelas komunitas yang terdiri dari Movement of Recovery (MoR), Komunitas Teman Baik, Komunitas Bipolar Bali, komunitas Love and Strong Women, Komunitas Tuna Netra Teratai (Kostra), Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia Simpul Bali (KPSI) Rumah Berdaya dan lainnya.

 “LISA adalah nama seseorang yang memutuskan bunuh diri. LISA  adalah partner kita dulunya. Meskipun tidak bisa menyelamatkan Lisa, tapi LISA bisa menyelamatkan banyak orang,” terang I Wayan Eka Sunya Antara Ketua Yayasan Bali Bersama Bisa. *adi
 

Komentar