nusabali

Silat Dukung Prokes Ketat

  • www.nusabali.com-silat-dukung-prokes-ketat

DENPASAR, NusaBali
Pencak silat Bali yang tampil pda PON XX/2021, di Papua pada Oktober nanti siap menerapkan protokol kesehatan ketat pada program TC Sentralisasi yang dimulai awal Agustus nanti. Prokes ketat itu akan dijalani dengan baik oleh pesilat Bali yang jumlahnya 21 orang.

"Kami sangat mendukung dan berterimakasih kepada KONI Bali yang akan menerapkan prokes yang ketat saat program TC Sentralisasi dilakukan. Memang sudah sepatutnya prokes dilakukan secara ketat," ucap pelatih Kepala Pencak Silat Bali, I Gusti Made Semarajaya, Senin (26/7). 

Namun, kata Semarajaya, para pesilat Bali ada yang latihan di luar. Mereka tidak seterusnya ada tempat TC sentralisasi. Semarajaya berharap ada penempatan tenaga medis di tempat TC agar lebih dapat diawasi. Terutama saat atlet keluar masuk latihan. 

"Juga saat balik ke tempat lokasi TC Sentralisasi. Ini menjadi kunci yang harus mendapat perhatian," kata Semarajaya. 

Dia menegaskan, para pesilat saat ini masih menjalani latihan mandiri di rumah karena adanya penerapan PPKM Darurat pada awal Juli lalu. Untuk itu, dia berharap secepatnya dilakukan latihan tatap muka kembali, usai pelaksanaan PPKM. 

"Secepatnya akan ada latihan bersama, dikarenakan diperpanjangnya PPKM ini, kami juga harus hati - hati dan melaksanakan prokes yang ketat," tegas Gusti Semarajaya.

Semarajaya mengatakan, prokes saat latihan bersama menunggu lapangan olahraga dibuka kembali. Hal itu dilakukan, karena dia tidak ingin mengambil risiko di tempat tertutup. Apalagi Pandemi Covid-19 semakin meningkat, sehingga perlu hati-hatian jika memberlakukan latihan bersama, misalnya minimal dilakukan di tempat terbuka. 

Sementara salah satu pesilat Bali, Komang Harik mengakui siap tidak siap harus siap dengan prokes ketat. Sebab atlet harus segera mengikuti TC yang sudah dinanti- nanti. Agar fokus dan lebih maksimal menjalani latihan, dengan prokes ketat. 

"Selaku atlet saya harus memaksimalkan lagi latihan dan tidak membuang-buang waktu. Apalagi TC hanya dua bulan dan harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin," kata Komang Harik. 

Pesilat asal Denpasar yang juga peraih medali emas pada Asian Games itu menyebutkan apalagi nanti program latihan sudah dirancang sama pelatih saat TC nanti, dan bisa fokus lagi di TC Sentralisasi dan bisa berkumpul bersama tim lagi.dek

Komentar